Ch. 3 I Trust You

247 38 51
                                    

"Chakamanyo!" Jiyeon berteriak, menghentikan langkah lelaki itu. Kemudian, dia mengambil sebuah benda dari dalam tasnya.

Lub-dub. Suara jantungnya. Jiyeon masih mendengarnya.

Lelaki itu kembali menoleh ke arahnya. Ingin bertanya 'ada apa?' namun sedetik berikutnya, dia sudah lebih dahulu dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan Jiyeon. Terlihat jelas dari raut wajahnya

"Ambil... payung ini," Jiyeon menjulurkan payung yang sudah dibentangkannya. Air hujan mulai membasahi rambutnya, menetes di wajahnya, bajunya pun juga mulai ikut basah. Dia mulai merasa kedinginan, disaat bersamaan... ada rasa hangat yang terselip.

 ada rasa hangat yang terselip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

Jiyeon dan lelaki itu kini berjalan berdampingan di bawah payung oranye milik Jiyeon. Lelaki itu memiringkan sedikit payung yang ia pegang agar Jiyeon tidak kebasahan karena payung yang dibawa gadis itu tidak terlalu besar. Mereka saat ini sama seperti lalu-lalang manusia yang tadi mereka lihat. Masih saja berpergian saat cuaca seperti ini.

"Aku terkejut karena kau bersedia menemaniku. Menyenangkan!" Kata lelaki itu membuka pembicaraan.

Setelah gadis itu menawarkan payung untuknya, lelaki itu spontan saja meminta gadis itu menemani dirinya berkeliling kota. Dan gadis itu menyanggupi.

"Aku sedang tidak ada kepentingan lain, jadi kenapa tidak menjadi tour guide untukmu?" jawab Jiyeon ringan.

Sebenarnya, Jiyeon tidak ingin pulang cepat. Ingin menyendiri di suatu tempat yang bisa membuatnya menjadi dirinya sendiri. Dan hujan membuatnya tenggelam memikirkan orang-orang yang terlihat bergegas pergi ke tempat tujuan mereka, tetapi kemana dirinya harus pergi. Saat lelaki itu memintanya untuk menemani, tentu dia tidak akan menyia-nyiakan itu. Meskipun tidak menyendiri, namun ini adalah kesempatannya untuk pulang terlambat. "Kau ingin mengunjungi tempat apa?"

"Ke tempat yang menurutmu menarik." Jawab lelaki itu.

Jiyeon memejamkan mata, lalu berkata, "Biarkan aku berpikir..." Dia mulai mengingat tempat-tempat menarik di kota ini.

Sambil menunggu Jiyeon yang sedang berpikir, lelaki itu tersenyum memerhatikan gadis itu. Langkah mereka beriringan mencari tempat kering yang tidak tergenang air.

"Ah! Aku dapat satu tempat." Ucap Jiyeon setelah satu menit berpikir.

"Jadi, kemana kita akan pergi?"

"Jadi, kemana kita akan pergi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
O N E  D A YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang