Jauh di dalam sana

19 2 0
                                    

"Hei, bisakah kau berhenti."

"Berhenti untuk apa?"

"Kau itu sebenarnya tidak bahagia kan?"

"Emm, apa yang kamu maksud?"

"Maksudku adalah berhenti berpura-pura bahagia."

"Tidak masalah kan? Selama aku bisa tersenyum untuk mereka."

"Justru itu masalahnya. Kau tak pernah membuat dirimu sendiri bahagia. Yang berhak menentukan dirimu tersenyum karena bahagia atau bukan itu dirimu sendiri. Cobalah untuk lebih menghargai diri sendiri."

"Hei, jangan lewati garisnya. Bahkan bila kebahagiaan yang kurasakan ini palsu. Itu masih lebih baik daripada terus- menerus mencari kebahagiaan sebenarnya. Aku sudah lelah, mencari kebahagiaan diri. Aku sudah menyerah. Apa yang berjalan sekarang akan kunikmati walau memang diriku tak bahagia. Senyumku memang palsu, tapi. Aku tak peduli lagi."

"Kau itu... Kau pasti akan hancur perlahan jika terus seperti itu. Seperti bom waktu yang terus aktif. Ketika waktunya habis dirimu akan hancur berkeping-keping hingga akhirnya tak bisa bangkit lagi."

"..."

"Apa tak ada pembelaan lagi darimu?"

"..."

"Yasudahlah, do as yourself."

PERSONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang