O2 | kenalan.

590 94 9
                                    

Baskara memasuki sebuah minimarket dan segera menghampiri kulkas-kulkas yang terdapat pada sisi ruangan, ia mengambil susu pisang yang ada di dalam kulkas, lalu segera membayarnya di kasir, setelah itu dia keluar— berjalan menuju halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baskara memasuki sebuah minimarket dan segera menghampiri kulkas-kulkas yang terdapat pada sisi ruangan, ia mengambil susu pisang yang ada di dalam kulkas, lalu segera membayarnya di kasir, setelah itu dia keluar— berjalan menuju halte.

Sambil menunggu bis datang, Baskara menghidupkan handphonenya, menunggu notifikasi LINE miliknya masuk satu persatu.

Matanya menyipit ketika melihat sebuah notifikasi LINE dari seseorang yang tak pernah ia chat sebelumnya.

LINE

ra.
halo? selamat malam.
11.53 p.m

ra.
salam kenal, addback kontakku, ya.
11.53 p.m

"Ra?" gumamnya.

anak yang katanya ansos itu?

"DUAAAR!!!!"

"HUAAAAAAA!!" Baskara terperanjat kaget lalu berbalik, mengetahui siapa yang mengejutkannya, ia langsung memukul kepala lelaki tersebut, "Ini kalau aku punya penyakit jantung, mau tanggung jawab, hah?"

Orang itu tertawa terbahak-bahak, kemudian dengan sengaja memukul bahu Baskara "Mukamu nista sekali astaga,"

"Berisik." jawab Baskara seraya menghindari orang yang baru saja mengejutkannya.

Bis yang ditunggu akhirnya datang, Baskara segera naik meninggalkan Jinan yang masih saja cekikikan seperti orang kerasukan.

"Heh kal, tungguin!" Seru Jinan sambil menyusul Baskara.


Raina menidurkan dirinya, pandangannya ia arahkan pada jendela, ia melamun— mengabaikan tugas kimianya yang belum diselesaikan.

"Ra, Raina!" murid yang bernama Luna bersama temannya itu menghampiri meja Raina.

Merasa dirinya dipanggil, lantas Raina bangun dan menoleh, "Ada apa?"

"Anu..kamu udah mengerjakan tugas kimia belom?? Kalo udah liat, dong!" tanya Luna.

Raina menatap buku kimia yang kini tertumpuk oleh buku-buku lain, "Belum, maaf ya."

"Oh ya udah, gak apa apa kok! makasih, ya." Luna dan temannya itu pun pergi menjauh dari meja Raina.

Raina mengangguk, hendak kembali menidurkan dirinya sampai ia mendengar sesuatu.

"Hey, kau yakin dia belum? sepertinya dia aja yang pelit, tahu sendiri kan dia itu murid ansos." bisik temannya Luna itu.

Raina menghela napas, mengabaikan perkataan yang baru saja ia dengar, kemudian memutuskan untuk menidurkan dirinya lagi.

Belum saja menit berganti, suasana kelas yang tadinya tampak hening seketika menjadi agak bising.

"BASKARA LIHAT PR!!!"

baskara, haechan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang