scroll lagi yaa, double update!
"Orang itu, orang yang kamu sukai."
"Hah?"
Baskara yang terkejut melihat respon yang diberikan lantas menatap Raina, "Kok hah?"
"Maksudnya apa?" Raina menatap orang yang ada di bawahnya dengan heran.
"Kamu tuh lupa apa gimana deh? kan pernah bilang, bukan pernah bilang sih, aku pernah denger." Baskara melipat tangannya.
Raina yang mendengar respon dari sang adam lantas terkejut, "Denger? denger dari siapa?"
"Hmm.. Pernah denger dari siapa ya? lupa lagi, udahlah lupain aja," Baskara tertawa kecil, tangannya memeluk kembali bantal yang sedari tadi ia letakkan di atas dadanya.
"Kamu ngomong apa, sih? Siapa yang bilang kayak gitu? Jelas-jelas aku tidak sedang menyukai seseorang," jelas Raina.
"Gak, bukan apa apa, udah lupain aja." Baskara menyamankan kembali posisi tidurnya.
Raut wajah Raina menjadi kesal setelah mendengar jawaban yang diberikan, dirinya masih ingin menanyakan tentang hal itu tapi ia sudah duluan yakin bahwa Baskara tak akan menjawabnya.
"Mau tau ya? nanti juga kamu tau sendiri.." Baskara terkekeh melihat muka Raina yang tampak kesal itu.
"Pr Biologi kamu udah?" tanya Baskara yang bertujuan mengalihkan topik pembicaraan.
Raina menggeleng, "Belum, kamu?" ia bertanya balik.
"Sama, males, besok aja liat punya Rendra."
Raina tidak berniat menjawab, pikirannya masih tertuju pada jawaban yang Baskara berikan.
Orang itu, orang yang kamu sukai.
Raina dibuat semakin bingung, dirinya bahkan tidak sedang menyukai siapapun di sekolah, tetapi bagaimana bisa Baskara memberi tahu kepada Raina bahwa ia itu menyukai seseorang di sekolah, bahkan Raina jarang sekali bercerita kepada orang-orang termasuk sahabatnya sendiri— Keyra.
Apa jangan jangan ada yang memfitnahnya?
Atau jangan jangan ada yang menyebarkan hal hal yang buruk tentang dirinya?
Raina kini semakin gelisah, sesekali pula ia menggerutu di dalam hatinya— berharap semoga apa yang Baskara katakan tadi hanyalah alasan bohong yang diberikan, Raina tidak ingin terlalu banyak berpikir tentang itu.
Lamunannya buyar karena Raina mendengar suara dengkuran halus, ia melihat ke bawah, mendapati Baskara yang tengah tertidur sembari memeluk bantal,
Raina melihat ke arah sekelilingnya, mendapati hujan yang tak kunjung berhenti dari balik jendela, matanya menangkap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10.30 malam.
Raina menghela napas, ia memandangi Baskara yang kini sedang tertidur, napasnya terdengar teratur, rambutnya yang panjang menutupi sebagian wajahnya.
Yang melihat, tangannya kemudian bergerak— mengusak-usak rambut Baskara yang lembut itu, sesekali menyisirnya dengan tangan.
Ditatapnya wajah Baskara yang tampak damai saat tertidur, pipinya terlihat menggembung, lucu.
Raina tersenyum tanpa sengaja, sampai ia menyadari sesuatu, lalu mencolek bahu Baskara, "Haikal.. bangun?"
Yang dipanggil tampaknya tidak kunjung bangun, "Haikal, bangun yuk." Raina menepuk nepuk pipinya yang terlihat berisi itu.
Mendengar namanya dipanggil, Baskara mendengus kecil, ia menguap kemudian membuka matanya, "Jam berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
baskara, haechan.
Fanfic↳ ༷❀ ̮̫̋❝ Insannya penyembuh, dikala batinnya yang perlahan-lahan terasa rapuh. ❞ [ haechan x oc ] [ semi baku au ] namanya baskara, artinya matahari. sosoknya selalu terlihat periang dan tersenyum cerah layaknya sang mentari, sosoknya selalu berusa...