↳ ༷❀ ̮̫̋❝ Insannya penyembuh, dikala batinnya yang perlahan-lahan terasa rapuh. ❞
[ haechan x oc ] [ semi baku au ]
namanya baskara, artinya matahari.
sosoknya selalu terlihat periang dan tersenyum cerah layaknya sang mentari,
sosoknya selalu berusa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana kelas di pagi hari ini terasa lembab dan dingin karena hujan yang baru saja turun dan mengguyur kota.
Seperti biasa, Raina sedang mendengarkan musik lewat headphonenya, lantas dirinya teringat sesuatu, bahwa ia belum mengerjakan tugasnya kemarin, ia pun mengeluarkan buku matematika dan segera mengerjakannya.
"Ra, ngerjain apa?" tanya Keyra yang baru saja datang sembari menyimpan tasnya di kursi.
"Matematika, yang kemarin," jawab Raina sambil berkutat dengan rumus-rumus yang menurutnya lumayan rumit.
Mulut Keyra membentuk huruf 'o' setelah mengetahuinya, ia kembali duduk di kursinya sambil melihat ke belakang— ke arah Raina yang daritadi masih mengerjakan tugasnya.
Omong omong, Keyra ini adalah teman dekat Raina, satu satunya. Mereka sudah berteman sejak berada di sekolah menengah pertama, ya lumayan lama. Sejak saat itu, Raina berteman baik dengannya, mereka bahkan berada di satu sekolah lagi saat berada di bangku sekolah menengah atas.
Tak lama kemudian, suasana kelas menjadi agak ramai, Raina yang menyadari hal itu kemudian ia alihkan pandangannya ke arah sumber suara.
Mendapati sang murid baru dan teman-temannya yang baru saja memasuki kelas.
"Oyy Baskara!"
"Kal, lihat pr dong, please!"
"Selamat pagi, Haikal!!"
"....Ghio cakep banget."
Yang disapa hanya tersenyum sebagai tanggapan yang diberikan, saat pandangannya bertemu dengan Raina yang sedari tadi memperhatikannya, Raina buru-buru membuang pandangannya ke arah lain, setelahnya sang murid baru duduk di bangkunya dan mulai bercengkrama dengan kawan-kawannya— Jinan, Ghio, dan Rendra.
Keyra yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Raina akhirnya merasa heran, "Ada apa antara kamu sama dia?"
Raina menoleh, menatapnya bingung, "Apa maksudmu? Tak ada apa apa." jawabnya sembari menyimpan buku Matematika miliknya ke kolong meja.
"Yah, kamu suka sama dia kah? atau perasaanku saja soalnya kamu sering sekali memperhatikan dia," Keyra mulai cekikikan.
Raina menggeleng, menganggapnya terlalu berlebihan. "Kenal aja nggak."
"Hahahah, iya iya, merhatiinnya jangan lama-lama loh, awas nanti jadi suka!" Keyra mulai tertawa.
Keyra yang melihat Raina tampak diam saja lantas bertanya, "Hey, kenapa sih?"
"Eh? gak apa-apa, kok." Raina kembali memasang headphonenya dan mulai terbawa oleh alunan musik yang mulai berputar.
"Kirain kenapa-kenapa.."
Sedangkan Baskara yang sedari tadi sedang bercanda di belakang kelas pun, sesekali ia melihat ke arah perempuan dengan headphone biru yang bertengger di kepalanya.