Malam hari telah tiba, Haski memulai aksinya. Ia tak perlu mencari kunci gemboknya terlebih dahulu karena ia tau dimana kuncinya disimpan.
Dengan jalan nya yang biasa saja,ia membawa makanan yang berada di dalam ember,lalu ia menemui prjurit si penjaga sel kerajaan.
"Mau kemana kau haski?".Tanyalah si penjaga dengan suara nya yang begitu mengebas di lorong-lorong sel."A..aku cuman mau ngasih makan tuan putri".Ucap nya sambil menunjukan ember yang berisi makanan-makanan yang sudah tak layak di makan,Lalu sang penjaga hanya melirik pada ember tersebut,dan memberikan haski masuk ke sel ku.
Lorong demi lorong ia telusuri,ia mencari-cari di mana kamar sel ku.Tak lama ia menemukanya,ia kaget melihat kedua tangan ku di rantai dengan rantai yang baru,dia kuat dan kokoh.Lalu....
"Psstt...tuan putri!".Panggil nya sambil agak berbisik,tetapi cukup membuat gema dalam lorong tersebut.
"Hah?!,haski ka..kau di sini?".Tanya ku dengan mata berbinar merasa senang,dan tak menyangka.
Dia pun berhasil membuka pintu dan berkata."Aku tak akan meninggalkan mu walau taruhan nya adalah nyawa".Ucap nya membuat wajah ku yang lesu dan pucat menjadi sedikit tersenyum.Lalu ia berusaha membuka rantai yang melilit tanganku tetapi itu sangat sulit bagi kami.
"Cepatlah haski" pintaku
"Iya, iya sebentar,aku harus berpikir dulu gimana ini cara buka nya?". Tanya nya.
"Oh!!! Aku tahu!".Aku belum menjawab dia sudah mendapatkan jawaban duluan.
Dan ia memberi peringatan pada ku,untuk menutup mata,lalu ia berjalan 2 langkah mundur ke belakang.Dan...
KRAKK!!!!
Rantai itu terbelah menjadi beberapa bagian,ternyata haski memotong nya dengan pedang kesayangan ayah nya itu.
"Kau...". Ucap ku dengan merasa aneh."Kata mu aku harus menjaga pedang ini tetap tajam kan". Balas nya dengan senyuman berlaga nya itu,dan aku membalas nya dengan setengah tersenyum.Jujur aku tipikal wanita yang jarang tersenyum lebar hingga terlihat gigi nya.
Saat aku keluar dari sel,haski memutus kan kami untuk berjalan secara diam-diam,Tidak....
"Aku akan melawan nya dengan menggunakan sihir ku". Ucap ku sambil mengeluarkan sihir berwarna hitam pekat dari tangan sebelah kanan ku."Sihir apa itu?".Tanya haski.
"Ini adalah sihir bius ku,mereka akan terbangun atas kehendak ku".Jawab ku dengan wajah yang mulai berubah menjadi seperti pembunuh haus darah.
Kami berlari menuju tempat penjaga tadi,dengan sangat buka-bukaan.
Lalu penjaga berkata..
"Berhen-- ".Belum selesai berbicara,sihir ku melayang dan menusuk kepalanya.Satu demi satu prajurit itu berhasil kami tuntaskan,dan muncul lah Brutus si penjaga sel terkuat di kerajaan ini,ia di namakan brutus karena tingkah nya yang seperti anjing penjaga.Saat aku melayangkan sihir ku,ia bisa begitu mudahnya menghindar dengan ekspresi dingin nya,Lalu ia menghilang di masa ketegangan seperti ini..
BUG!!!
"Ahhkk!!!".Haski,ia terkapar begitu saja seperti orang yang leher nya habis terpukul oleh benda tumpul."Ha..haski!!!".Teriak ku sambil menghampirinya,di sisi lain aku tidak boleh merasa panik,aku mencium bau sihir dari arah kanan dan...
"Aarrghh!!".Tangan ku terluka parah,darah bercucuran kemana-mana.
"Ini sihir...hah?".Batin ku.
Lalu ada seperti yang datang dari arah ku dengan cepat,dan ia langsung mencekik ku dengan sangat kuat,tidak....
Brutus tidak bisa ku lawan,cekikan nya seperti menyuruhku untuk mati !.
"Mengapa kau kabur dari sel tuan putri?".
Tanya brutus dengan mata nya yang tajam seperti anjing itu."Aakhh...b...bruu...aakhh..".
Mendengar suara ku yang tercekik,haski pun terbangun dan kaget melihat ku berlumuran darah,dan mata ku yang terbelalak tidak bisa bernapas dengan teratur,jantung ku sudah tidak karuan lagi.Lalu haski mengencangkan suara nya agar brutus mendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayer
FantasyPengkhianatan akan menjadi salah satu masalah terbesar bagi Kerajaan Geizell. Mereka berdatangan di gelap dan sunyi nya malam. Pengkhianatan ini akan menjadi sesuatu yang akan menguras banyak darah,dan merenggut banyak nyawa yang tidak bersalah. ...