Hei, apakah kalian sudah melewati Pesta Bunuh Diri? Kalau belum, sebaiknya ke sana dulu, ya, karena ini bagian kedua. Kalian mungkin akan sedikit kebingungan kalau belum lewati yang pertama.
Sebelum masuk, terlebih dahulu saya akan memperingatkan bahwa, di dalam kisah ini ada banyak sekali daun typo berserakan, remah-remah kata tak baku yang berceceran, serta debu-debu tanda baca eror yang bertebaran.
Saya membuatnya sekitar tiga atau empat tahun yang lalu, saat masih muda dan mabuk cinta pada tulisan sendiri, padahal pengetahuannya masih sedikit sekali, dan sejak saat itu tidak pernah menjenguknya lagi, atau sekadar membersihkannya dari kesalahan-kesalahan tadi.
Jadi, kalau kalian datang ke sini setelah sempat berkunjung ke Hutan Trawang lebih dulu, tolong turunkan ekspektasi kalian. Jalan di cerita ini sedikit berbatu dan berlubang.
Ya, kalau kalian memaksa masuk, tidak apa-apa. Saya ucapkan selamat datang, dan selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
BARISAN KERANDA MERAH
HororLima tahun berlalu setelah tragedi Polong Mayit. Pertumpahan darah menyisakan bangkai yang harus mereka timbun untuk menutup bau busuknya. Adalah Desa Leduk, sebuah desa di daerah pesisir yang merupakan Desa dengan pemakaman terbesar. Namun tanah d...