🍂3.Konser dadakan.

46 13 6
                                    

Ekhem tes satu..
Ada yang nungguin langit sama rossi?
Gaada yaa?? Author langsung up 3 kali sehari dong.

Semua ini karena babang Langit Tamvan jadi ketagihan ngetik.

Ingat vote komen bung!!

Happy reading🍂

Sebentar lagi kira kira 500 meter lagi adalah letak SMA PELITA.

Langit masih diatas motor menancapkan gasnya secepat mungkin tetapi tetap dia harus selamat dia ga mau masuk koran cuma gara gara mati karna ngebut ngebutan, berjuang buat si rossi aja belum batin Langit.

3 menit lagi Langit melirik ke jam tangan yang dipakainya dan menambah kecepatan.

'Ckittttt.. langit menarik remnya dan turun dari motor mengendap endap masuk.

Gatau kenapa langit kayak abis nyolong tempe padahal waktu masukan 2 menit lagi.

Langit memarkirkan motornya dengan mulus tanpa kebut kebutan kemudian dia merapihkan bajunya dan rambutnya.

Langit menenteng tasnya di bahu kiri

"ala anak bad boy padahal si Langit sinting"Ucap satria sahabat Langit.

"Iri aja lo. Gue tau muka lo ga sebagus gue tapi jangan ngerendah gitu dong" balas langit. Membuat satria  menoyor kepalanya.

"Gila lo.. ingat gue ini abang lo. Lo masih muda dibawah gue udah ga sopan aja" Ucap langit saat mengingat umurnya lebih tua 3 bulan dari satria.

"Maaf kek" ucap satria kemudian terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

"Kak kek kak kek. Lo kira gue udah bau tanah?" Geram Langit. Membuat satria tertawa terbahak bahak.

Mereka menjalankan langkahnya masuk kedalam kelas. Langit sebenarnya tidak ada rapat osis hari ini, dia tadi salah sebut.

"Assalamualaikum anak anak" Ucap guru gembrot berkaca mata itu.

"Waalaikumsalam bu" ucap teman kelas Langit kompak.

"Ayo buka buku halaman 103" semua murid menjawab 'iya bu' tidak dengan langit.

"Nggak bu" Membuat satu kelas heran menatap langit.

"Kenapa nggak mau?"tanya guru tersebut mengambil penggaris papan tulis ditangannya membuat mereka semua bergidik ngeri,

"Lumayan kalo di pentung pake itu bisa belang kulit lo merah putih Lang,merdeka"
Bisik Raihan sahabat Langit,tetapi masih bisa didengar oleh teman temannya karena suasana kelas yang hening.

"Apa yang kamu bicarakan Raihan"

"Ga bu gaada kok, saya cuma lagi flashback pahlawan pahlawan kita merah putih merdeka" Jawab Raihan gugup membuat gelak tawa terdengar dari kelas Langit dan sahabatnya.

"Kamu Langit,kenapa tidak mau buka buku?" Tanya guru tersebut menatap tajam langit.

"Lah ibu kan tadi bilang 'Ayo' berarti jawabannya ada dua dong iya sama enggak. Nah saya jawab enggak" Jawab Langit dengan pedenya. Tawa terdengar lagi dipenjuru kelas.

Be Mine?? [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang