Damn!

1.6K 97 20
                                    

"irene, lu pasti tired kan?"wendy menepuk bahu irene kemudian memijatnya

irene perlahan menoleh "gpp, yang penting dia dateng."ucapnya kemudian tersenyum lebar menyambut tamu yang datang

"come on, kita minum dulu. Gue ada kejutan spesial lo!"bisik wendy

"whatt?"

Wendy menarik tangan irene dan membawanya ke suatu tempat berbau sangat menyengat. Ya, lantai 2 tempat para jalang ditemukan.







































Jennie terus berlari kencang sampai akhirnya terjebak di koridor buntu dengan pencahayaan minim.

Lelaki yang mengejarnya kini berjalan sangat cepat bak kesurupan dan membawa bebotol soju sambil meminumnya.

Setiap tegukan membuat langkahnya semakin cepat serperti ada sesuatu dalam minuman itu.

jennie membuka matanya, ternyata pria itu,,,,,,,"GOD!"Teriak Jennie saat pria itu dihadapannya dan menarik rambutnya kasar.

"Arrrrgh! Tolong......"lirihnya, mencoba menggigit tangan lelaki itu.

***

"Lihat..."Wendy tersenyum tipis disusul irene yang menepuk tangan bahagia atas melihat apa yang ada didepannya sekarang.

"sadis hahaha"

Tatapan irene semakin intens"gue rasa gak enak kalo ngeliat 'beginian' tanpa minum."wendy angkat bicara

"waah, daebakk! gue satu ya."

"yess girl....All for you."










***

Jennie menoleh saat mendengar suara tepukan tangan seseorang yang dia rasa tidak jauh darinya.

"ToLong!!"

"Seseorang Tolong Lah!!"

jennie menatap pria itu, kini ia terbebas dari jambakannya.

"p,,,p----pi-pisau?!"jennie membelalakan matanya saat orang di hadapannya mengeluarkan sisir yang ternyata adalah pisau lipat yang biasa.dimiliki oleh penodong.

"Aaaa!"









****

"For you.."

Wendy memberikan sebotol minuman kepada irene dan langsung meneguknya bersamaan.

"Pfffft!"

Irene menyemburkan minumannya saat melihat pria itu memutar putarkan pisau ke jennie.

"Terus!!!"gencar irene.

Tak lama irene merasakan keanehan dikepalanya,

"Pusing,"

"pusing,, bantu gue, wen!"

"aaaaakkh!"

Sejak tadi irene mendengkur tak karuan dan akhirnya jatuh di pangkuan wendi yang sudah dahulu menangkap tubuh irene.

"Ren, lu bangun cepet!"

"itu jennie udah pengen mati! ren!"

"ren bangunnn! lo baru segelas udah tepar aja!"

Tanpa sadar mulut irene mengeluarkan busa putih disusul oleh wendy yang mengalami gejala yang sama dengan irene.

"test, irene wendy kelar!"ucap joy pada telfonnya di sela-sela dinding bar

*****

keringat dingin telah membanjiri dahi jennie, kini wanita itu hanya diam dan pasrah menunggu keajaiban datang.

Praanggg!!

Satu pukulan besi mendarat, tetapi bukan pada jennie Melainkan pada pria yang hendak menancapkan pisau pada jennie.

jennie merasakan dekapan seseorang, dekapan yang begitu hangat. Tetapi saat ini dia tidak berani membuka matanya.


Maaf ya gan, UP nya lama 🙏🙏🙏 mungkin authornya akan lebih giat lagi!


My enemy is my husband {Taennie}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang