aku terdiam seribu bungkam,menatap mantap keadaan suram,waktu berhenti ketika anganku buyar,terhancur begitu saja
ternyata aku sedang ber-angan.
geram ku menyudut waktu,menghakimi ilusi dengan segenap halusinasi.
aku renggut pecahan mimpi hingga tergenggam erat di tangan,takkan ku lepas walau memelas,aku tidak ingin kepingan itu tercecer manja tanpa ku simpan dalam lemari hati.
Mencandai halusinasi hingga basi,mengukir keadaan yang tak pernah mampir,aku meredup seolah tak hidup,aku ingat bahwa kita pernah dekat memulai semua dari bawah,hingga tahap akhir kamu menebar sakit yang cukup pahit.
Bisakah kembali hadir? tidak hanya mampir..namun menyair bersama layaknya penyihir,membekuk waktu yang kian berdenting,menyiram lara yang kian membelenggu,menyulap sendu menjadi rindu,Kutunggu kamu diatas khayal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Pahit
Poetrykalimatku ini,adalah Bait bait pahit yang disulam menjadi rajutan untuk dikonsumsi mereka yang pernah sakit,tersakiti,dan menyakiti.
