batas bahagia yang dulu kala dinikmati hangat, terpisah asuh oleh semburat sedih,
kamu yang tak paham pedih merintih,
hanya menyirat kan sumpah yang tak kunjung berdalih,
beberapa sedih yang bertandang menyerang tanpa ampun,
menyakiti tanpa perintah,lantas
Menyudutkan titik titik bahagia seakan tipu belaka.seusaii menjadi kita,
banyak selang diantara masa cinta,
dengan tak sengaja rumit menyulitkan situasi,
terpaksa permisi menyelamatkan hati,
aku yang tengah menyusun rencana semesta harus hancur terbagi derita.terdengar naif,namun itulah kenyataan.
sewaktu mengenang yang terbayang hanyalah tokoh utama,bukanlah rasa dari kenang itu.
dalam contoh kenang yang sekalipun menyadiskan perasaan,
masih saja menyayangi dengan baik dan benar,tanpa kurang sedetik sepersepun.ya, perlahan ku buat alur rencana berupa garis waktu untuk mampu menyulam raga yang dulu dirajang kenang,
yang bersimbah darah karna terbuang semacam sampah,
ku pulung beling beling kenang,
direkat baik hingga tergambar utuh,lantas
dilipat diselip oleh beberapa detik.sulit sangat,tapi tak papa.
saya sanggup menahan degup yang menancap
mengobati iris yang sangat jelas tergores.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Pahit
Poetrykalimatku ini,adalah Bait bait pahit yang disulam menjadi rajutan untuk dikonsumsi mereka yang pernah sakit,tersakiti,dan menyakiti.