Awalnya aku tertarik padamu
dan aku belum memutuskan untuk ambil peran
namun melihat tindakanmu yang begitu jelas
aku tau ...
disini aku mulai tertarik dengan permainan mu
semesta menginginkan ku ikut bermain
dan semakin membuatku berambisi
untuk memenangkanmu!
⚜⚜⚜⚜
Baik sekar maupun naufal kembali mengerjakan tugas kelompok tentu dengan perasaan aneh yang mulai hadir melingkupi hati keduanya, sekar yang masih menetralkan debaran jantungnya begitupun dengan naufal yang masih mengatur nafas dengan menghirup dan menghembuskan nafasnya pelan, naufal sendiri juga tidak tau mengapa ia tertarik dengan gadis itu mungkin terlalu cepat tapi ia tidak bisa menahan apa yang ia rasakan karena rasanya seperti ada tarikan setiap kali melihat sekar, ada perasaan ingin selalu dekat, ingin menjaga dan ingin melindungi gadis itu, perasaan ini memang aneh tapi itu hadir begitu saja ketika pertama kali bertemu sekar
ting tong!
"itu udah datang kayaknya" jeno yang sudah tampak segar segera menuju pintu masuk dan menerima pesanan mereka, setelah membayar kini ketiganya memutuskan untuk menjeda kegiatannya untuk makan malam
"lu sama juan satu kost kar?" tanya jeno random sambil menyantap udon kesukaannya dengan santai, tidak menyadari tatapan horor dari sosok di sebrangnya
"iya jen, baru-baru ini sih pindahnya" jawab sekar tenang
"lah pindah? kost lu yang lama di daerah karawitan bukan?"
"iya daerah sana cuma kasian aja sama juan kalau bolak balik kayu agung ke kost gue" jawabnya lagi
apa hanya naufal yang terkejut disini? bagaimana mungkin gadis itu mengatakan dengan santai perihal ia satu kost dengan seorang lelaki? mungkin naufal yang terlalu kuno tetapi dia itu sekar... tidak perlu penjelasan lain kan mengenai alasan ia terkejut? karena gadis itu sekar, mungkin jika itu gadis lain ia tidak akan terlalu syok seperti ini
"itu modelnya lebih ke apart malah kar, dulu pas acara dies natalies gue sempet nginep di kost juan lumayan luas lah, jadi lo di di kamar sampingnya? kan ada dua kamar ya gak sih?" tanya jeno lagi
"iyalah masa sekamar, enak di juan ntar" jawabnya santai dan membuat dua mahluk itu tertawa renyah melupakan satu mahluk lain yang malah tersedak makanannya
uhukk
"hati-hati fal, minum dulu gih" jeno pun segera menyodorkan air kepada temannya itu setelah lega naufal kembali memandang keduanya yang masih terlihat sangat santai membicarakan hal aneh seperti ini, apa karena ia yang sangat konservatif? salahkan orang tuanya yang membesarkan dirinya dengan sangat hati-hati hingga membuatnya begitu tabu dengan hal seperti ini, tentu ia dibesarkan untuk menjadi pemuda yang sopan dan menghargai orang lain terutama seorang wanita mendengar jawaban gadis itu membuatnya merasa kesal sendiri
"apa-apaan gadis ini" begitu pikirnya
memang bukan urusannya untuk menilai perilaku gadis itu hanya saja ia yang notabene seorang laki-laki pun sangat berhati-hati dalam menyinggung hal-hal berbau seperti ini terlebih di depan seorang gadis, sedangkan gadis itu dengan santainya mengatakan hal sensitive itu di depan seorang laki-laki
sebenarnya gadis jenis seperti apakah sekari larasati ini? haruskah ia mengenal lebih jauh lagi dan memastikan perasaan apa yang selalu hadir jika berada di dekat gadis ini?
"nyetok balon mulu dong kalian" ujar jeno yang membuat kedua mata naufal semakin melebar
"anjir enggak lah, gaberasa sama juan" balasnya tenang
"sial hahaha" pecah sudah tawa jeno begitupun dengan sekar tapi keduanya tau ini semua hanyalah omong kosong belaka, karena keduanya sudah saling mengenal cukup lama dan dark jokes seperti ini tentu bukan hal asing lagi bagi keduanya
lupakan manusia lain yang berada di meja makan itu, karena selagi jeno dan sekar yang saling melontarkan candaan hanya naufal yang masih tidak habis pikir dengan tingkah sekar oh jangan lupakan rahang lelaki itu yang semakin mengeras, dan terus menahan diri untuk menarik dan menjauhkan gadis itu yang malah semakin menjadi bersama jeno.
⚜⚜⚜⚜
kini naufal bisa kembali bernafas lega, karena pekerjaan mereka sudah hampir rampung, ia dan sekar pun sudah menyelesaikan makalah begitupun dengan jeno yang akan menyelesaikan sisanya yaitu membuat power point dan menjilid makalah kelompok mereka, walau kelompok mereka hanya bertiga tetapi pekerjaan justru lebih cepat terselesaikan dan memang kebetulan anggota kelompok ini termasuk rajin dan fokus pada tugas sehingga memudahkan agar tugas lebih cepat selesai.
"yaudah guys gue balik dulu ya" pamit sekar pada kedua temannya
"eh lo balik bareng siapa? ntar gue anter" jeno hendak bersiap untuk mengambil kunci mobilnya namun naufal sudah kembali menyahuti
"sekar bareng gue" dengan suara rendah dan jangan lupakan tatapan tajamnya membuat jeno sedikit bingung dan kembali menetralkan suasana yang agak tegang
"oh oke ... hati-hati kalau gitu, oh iya fal ntar file ppt nya gue kirim ke email lo ya" naufal pun mengangguk dan mereka segera pamit dari kediaman jeno
sekar kembali terkejut untuk ksekian kalinya karena naufal yang mulai kembali mendekatkan wajahnya hingga sekar dapat mencium dengan jelas aroma parfum milik pemuda itu yang terbilang cukup tahan lama, ah ternyata lelaki itu memasangkan sabuk pengaman untuknya, sebenarnya hari ini benar-benar sangat aneh tetapi sekar mencoba mengikuti semua permainan pemuda nataprawira itu
"aku anggap kamu lah yang memulai permainan ini na"
kedua nya kembali menikmati kesunyian sembari menikmati indahnya pemandangan malam kota bandung, sekar mencoba untuk menenangkan hati walau senyuman terus menghiasi wajah cantiknya, mengalihkan pandangan dengan memperhatikan kerlap-kerlip jalanan begitupun dengan naufal yang masih fokus mengalihkan pikiran-pikiran negatif tentang gadis disampingnya
"lo beneran satu kost sama juan?" tanyanya mulai tak tahan dengan sesuatu yang mengganggu pikirannya
"hah? iya gue satu kost sama dia .. lumayan sih bisa ngurangin pengeluaran juga" jawabnya santai tapi tidak dengan naufal yang semakin mendelikkan kedua matanya
"apa itu sebuah alasan yang tepat jika seorang perempuan dan laki-laki yang bukan pasangan sah hidup satu atap? apa alasan mengenai biaya itu sudah tepat? hei ini tidak masuk akal bukan?" pikir pemuda itu lagi
"lo berdua pacaran?" tanyanya lagi tidak tahan sambil menahan amarah yang sebenarnya ia juga tidak tahu mengapa ia harus marah kepada sekar? dan apa urusannya? apa ia pernah berkontribusi dalam kehidupan seorang sekar? tetapi ia juga tidak tau semua ini ia rasakan jujur karena dari hatinya
"nope, we're bestfriend" ujarnya lagi dibarengi senyum indahnya
"that's nonsense" ucapnya pelan sambil membuang wajahnya kesamping
ia benar kan?
naufal memang benar yang salah perasaannya
dan tentu disini apa urusannya ia dengan kehidupan gadis itu? ada ikatan apa hingga membuatnya mulai jatuh kepada sekar dari awal ia jumpa dan mulai membuatnya melupakan satu sosok yang masih harus ia jaga hatinya
naufal tidak sadar bahwa perasaannya ini akan menyakiti banyak hati dan juga akan menumpahkan banyak air mata
⚜⚜⚜⚜
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS || Na Jaemin x OC
Fanfictionini bukan hanya tentang takhta ♕ ❝memakai mahkota, menjadi budak itu kegelapan yang sebenarnya bisa lepas dari kegelapan ini, para pendosa itu akan bertemu dengan pengeksekusinya dan aku bisa menemukan ia yang telah lama hilang ....❞ ✎Published 05 M...