⚠mature content & trigger traumatic
aku ingin bebas, tapi enggan bisa lepas
ikatan ini terlalu erat hingga rasanya ingin ku menyerah
disaat cairan di pelupuk mengaburkan gelapku
aku menemukanmu
secercah cahayaku ...
bisa bantu aku merangkak naik?
tenaga ku hampir habis ...
tapi aku tau
ada yang harus kutarik dan ku lenyapkan
di dalam ganasnya kegelapan ini
jadi ...
bisa kau menungguku di atas sana?
tetap terangi aku di bawah sini
aku berjanji akan berjalan di atas bunga bersamamu
⚜⚜⚜⚜
Sesuai kesepakatan akhirnya ia bisa mendapatkan waktu senggang setelah pelantikannya dua bulan yang lalu, lelaki itu tidak bisa menyembunyikan rasa senang karena hari ini ia akan bertemu gadis kecil yang manis, setelah turun dari mobilnya pria berusia baru menginjak akhir kepala tiga itu segera menuju ruang kantor miliknya
walau wajah tampan itu dimakan usia masih tetap terlihat awet muda layaknya pria berusia dua puluh ke atas, ia sengaja menyembunyikan rasa bahagianya di balik ekpresi dingin yang selalu ia tunjukan saat melihat anak itu sudah duduk manis di depan meja kantornya
gadis itu masih mencoba mengalihkan pandangan dari pria yang baru saja duduk dihadapannya dan segera membuka laporan-laporan di komputer, kelihatannya ia sedang acuh bukan? tetapi lihat saja sekitar sepuluh menit kedepan
tepat saat seorang wanita yang tidak bukan dan tidak lain istri dari ketua parlemen yang baru dilantik itu melakukan panggilan video di komputer, tampaknya ia sedang merindukan suaminya yang jauh dari tempat tinggal mereka sekeluarga
"pah gimana kabarnya aruna? udah nemu pendonornya?" tanyanya khawatir karena merindukan anak dan suami yang jauh darinya
"masih belum mah, tapi aku usahain untuk nyari lagi kemarin kerabat aku di sydney ada info tapi belum aku hubungi lagi"
"eh aku bentar lagi ngajar...yaudah kalau gitu kita lanjut lagi nanti, kamu jaga kesehatan ya sayang aku titip aruna, dah pah aku sayang kamu"
"aku juga sayang kamu"
mulutnya memang mengatakan sayang dan matanya juga mengarah kepada komputer yang menampakan wajah cantik sang istri, tetapi tidak dengan tangannya...
tangan itu tengah menggenggam erat tangan gadis yang masih duduk dihadapannya, mengelus pelan membiarkan rasa rindu mengalir melalui usapan lembut miliknya.
setelah panggilan video itu tertutup, barulah ia membereskan pekerjaan dan langsung memencet tombol close di remote yang ia sediakan di atas meja, tentu gunanya untuk mengisolasi ruangan dari gangguan luar,
setelah ia menekan tombol close seketika ruangan menjadi sedikit redup hanya menyisakan beberapa lampu kecil yang membuat ruangan tampak terlihat remang, pintu masuk ruangan pun terkunci otomatis, begitupun jendela dan tirai yang tertutup sempurna hingga orang dari luar tidak tahu bahwa masih ada kehidupan lain di ruangan itu.
"let's start honey"
pria itu segera melepas jas dan dasi yang ia kenakan beserta dua kancing kemeja suitnya, sebelum ia menghampiri gadis manis itu, ia memasukan sesuatu ke dalam mulutnya yang sudah ia siapkan di nakas meja
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMELESS || Na Jaemin x OC
Fanfictionini bukan hanya tentang takhta ♕ ❝memakai mahkota, menjadi budak itu kegelapan yang sebenarnya bisa lepas dari kegelapan ini, para pendosa itu akan bertemu dengan pengeksekusinya dan aku bisa menemukan ia yang telah lama hilang ....❞ ✎Published 05 M...