Dan yang kedua Nael, kepanjanannya Rhunael Zouch. Anak kedua yang mewarisi ketampanan ayahnya secara keseluruhan. Kalo kata kakak sepupunya dia itu anak yang telah direncanakan wajar saja hasilnya pun bagus. Bisa dibilang paling ganteng.
Terbukti, banyak perempuan disekolahnya yang sering membuntutinya kesana kemari. Bahkan selalu memberinya makanan yang biasanya akan diminta oleh Raka, sahabat karibnya.
Nael tak pernah mempermasalahkan itu, baginya selama tidak merugikan bukanlah masalah besar. Yang penting mereka tak mengganggunya ataupun mengusilinya, pasti tak akan jadi masalah.
Dia itu terlalu penurut, bahkan Raka saja sering memanfaatkan kebaikan sahabatnya itu untuk hal-hal sepele, biadab memang. Seperti mengambilkan bolpoint jatuh, mengerjakan tugas miliknya, atau bahkan membelikan makanan dengan uang Nael sendiri, berdalih meminjam padahal tak pernah dikembalikan.
Seperti yang sudah dikatakan, Nael itu baiknya kelewat batas. Terlalu perduli bisa dibilang, tidak seperti Ghemy yang terlalu bodo amat. Jadi kadang orang yang ditolong olehnya sering berharap lebih atau mengartikannya dengan salah.
Padahal dirinya berbuat seperti itu pada semua orang. Bukan orang tertentu atau yang spesial. Karena baginya berbuat baik memang harus kepada semua orang, jangan pilih-pilih.
Gak suka olahraga apapun, tapi bisa. Entah futsal ataupun basket, keduanya bisa Nael lakukan dengan baik.
Terkadang sering ditantang oleh kakak kelas yang enggan merasa tersaingi olehnya, atau lebih tepatnya iri akan kepopulerannya. Dia sih mau-mau saja, walau beberapa kali kalah dan sering dipermalukan.
Biasanya mereka membuat kesepakatan sebelum bertanding. Dan jika Nael kalah, dengan senang hati dia akan melakukan apa yang disuruh seniornya itu tanpa protes. Berbeda dengan mereka yang terkadang acuh jika kalah. Nael tak pernah memaksa, baginya laki-laki harus bisa bertanggung jawab dengan ucapannya.
Intinya sifat terlalu baiknya itu sering disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak suka padanya. Terkadang ada yang merobek buku tugasnya, mengambil barang-barang miliknya, dan yang paling parah pernah ada yang menguncinya di gudang, tu yang terburuk. Nael bahkan sampai memiliki trauma tersendiri jika berada di gudang.
Nael juga bukan anak yang suka mengadu, mungkin karena dia tak terlalu dekat dengan kedua orang tuanya. Sejak kecil Nael sudah dititipkan pada neneknya yang katanya ingin sekali mengurusnya. Entahlah, dia tak tau.
Yang dia tau, dirinya itu lahir prematur diusia kurang dari tujuh bulan yang tentunya sangat beresiko. Ada beberapa dari organ dalamnya yang belum berfungsi dengan baik, Nael sakit. Tapi itu dulu dan setelah oprasi kedua yang dia jalani diumurnya yang saat itu masih sebelas tahun, dia dinyatakan sembuh.
Tentu tidak ada kebahagiaan lain selain kesembuhannya. Sejak saat itu Nael berjanji, akan memanfaatkan kehidupannya ini dengan baik. Dia tak akan menyia-nyiakan karunia tuhan yang telah diberikan padanya. Baginya ini adalah anugrah terindah Tuhan untuknya.
Dia masih ingat betul bagaimana perjuangan ayah bundanya untuk menyembuhkannya dulu, berapa rumah sakit yang telah dia datangi bahkan sampai ke luar negri. Berapa lama dia harus diopname ketika collapse. Nael masih mengingat rasa sakit yang dulu menemaninya setiap hari.
Dan saat dimana dirinya hampir menyerah, namun ada malaikat yang menyelamatkannya. Seseorang telah memberinya kehidupan baru.
Menjadi anak baik, penurut, dan tak pernah membantah itu yang Nael terapkan pada dirinya. Pesan dari dokternya dulu yang masih dia ingat sampai sekarang. Dan yang terpenting jangan pernah memikirkan sesuatu terlalu berlebihan, harus dibawa santai.
Jadi, jangan heran jika Nael itu jarang atau mungkin tak pernah marah. Bahkan kepada orang yang mungkin sering membuatnya sengsara, sang adik contohnya.
Nael memang tak terlalu memikirkan berbagai permasalahan. Maka dari itu dia menurut saja apa yang dikatakan orang. Yang terpenting jangan pernah mencari musuh, walaupun sebenarnya musuh yang mencarinya.
Termasuk Jean, adiknya. Entah kenapa Jean itu suka menjahilinya. Parahnya lagi jahilnya itu tidak main-main, parah sekali. Mentang-mentang anak bungsu, jadi sudah pasti dibela dan tak dimarahi.
Dia sih tidak apa, asalkan itu masih wajar dan tak keterlaluan. Tapi anak itu benar-benar setan, jahatnya sudah mendarah daging ketika menjahili Nael. Seperti memiliki dendam kesumat.
Dan yang Nael syukuri, hidupnya yang sekarang telah berbeda. Keluarganya telah berkumpul, tak ada lagi yang terpisah.
Nael baru bertemu dan berbicara pada kedua saudaranya setelah dia sembuh. Dirinya benar-benar terkurung dalam kekangan kakek neneknya yang tak memperbolehkannya mengenal dunia luar. Dia hanya mengenal Raka, anak seusianya yang dulu bertempat tinggal disamping rumah neneknya.
Dia dan Raka selalu bermain bersama, meski Nael tak bisa bersekolah bersama Raka dan hanya bersama saat SMA saja, tapi keduanya benar-benar dekat layaknya kakak adik. Jangan heran saat melihat Nael lebih akrab dan terbuka kepada Raka dibanding saudara kandungnya.
.
.
.
.
T B C
.
.
.
.Selasa, 23 Mei 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappear [ ENHYPEN Sunoo ]
Novela Juvenil[ Lokal Fiction Series ] Rhunael Zouch, si tengah dari tiga bersaudara. Hidupnya mungkin terlihat indah jika dipandang oleh orang lain. Namun, kenyataannya tak seperti itu. Dimulai dari hadirnya orang baru yang merusak tatanan hidupnya ditambah lagi...