Sebelas

153 7 0
                                    

Semakin hari hubungan Tasha dan Jonathan bosnya semakin romantis dengan tingkah laku Jonathan yang membuatnya geleng-geleng kepala dan tidak lupa sifat keposesifannya, sore ini Jonathan memberitahukan bahwa Jonathan akan memperkenalkan dirinya kepada kedua orang tuanya. Lantas itu membuat Tasha gugup dan agak sulit mengerjakan pekerjaannya karna tidak fokus, dulu ia tidak pernah seperti ini jika bertemu orang tua David. Ia takut jika orang tua Jonathan tidak mau menerimanya karna ia hanya seorang karyawan biasa berbeda dengan Jonathan yang merupakan bosnya di tempat ia bekerja dan memiliki segala, sempat terpikir olehnya bahwa ia tidak pantas bersanding dengan seorang Jonathan 'bagaikan lain dan bumi' batin Tasha.

"apa yang kau pikirkan sayang" ucap Jonathan lalu mengecup pipi Tasha.

"ti..tidak. apakah kau yakin? aku rasa kamu tidak perlu memperkenalkan aku kepada orang tuamu" ucap Tasha takut menyinggung perasaan Jonathan.

"kenapa..? apa kau takut mereka tidak akan menerimamu" ucapnya denga menaikkan salah satu alisnya. Tasha hanya menganguk pasrah.

"mereka tidak seperti apa yang kamu pikirkan baby" sambungnya lagi sambil memgusap kepala Tasha "baiklah sudah waktunya ayo kita kerumah orang tuaku".

'apa..!! kenapa waktu begitu cepat, aku belum siap' batin Tasha meronta.


Setelah menempuh waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai di sebuah Massion bergaya klasik dengan cat berwarna putih gading yang membuat massion menembah kesan  mewah dan elegan. pintu besar itu terbuka nampak seorang maid yang sudah berumur menunduk hormat.

" selamat sore tuan muda Jonathan" Jonathan hanya mengangguk singkat.

"dimana mommy dan daddy?". 

"tuan dan nyonya berada di taman belakang tuan" tanpa menjawab Jonathan merengkuh pinggang Tasha.

"bisa kah kau sedikit sopan dengan maid di depan tadi? setidaknya ucapkan terima kasih, biar bagaimana pun ia lebih tua dari mu" protes Tasha sesekali mencubit pinggang Jonathan. 

"aw..aw.. iya baby maaf, aku sudah terbisa seperti itu" jawabnya dengan pembelaan. 

"awas saja jika kau ulangi".

tanpa mereka sadari terdapat 2 pasang mata menatap keributan mereka yang satu tertawa kecil.

"daddy apakah wanita itu yang di maksud anak buahmu" tanya seorang wanita paruh baya yang terlihat sangat muda di usianya yang tidak muda lagi. 

"iya benar itu dia daddy sudah mencari latar belakang wanita itu, daddy rasa ia cocok bersanding dengan Jojo kita" 

"yeee asyik akhirnya sekian lama ada juga yang bisa menaklukkan beruang kutub itu, terima kasih daddy" ucapnya memeluk sambil mencium pipi suaminya. ya mereka adalah mommy dan daddy Jonathan. 

"mommy,daddy kenalin ini Tasha.." belum selesai Jonathan berbicara mommynya  duluan menarik tangan Tasha hingga terduduk di samping mommynya.

"Siapa nama mu cantik,?" ucapnya.

"nama aku Natasha tante" ucap Tasha sopan.

"ett.. jangan panggil tante dong sayang panggil mommy, nama mommy Emila Wijaya dan yang disebelah mommy itu daddy Jhosua Wijaya" Jonathan dan Jhosua melihat keakraban Tasha dan Emila tersenyum.

"daddy setuju kali ini jika kamu menikahi Tasha, daddy juga susah melihat latar belakang dari kekasih mu" bisik Jhosua ke Jonathan, pasalnya dulu Jhosua menetang hubungan Jonathan dengan kekasihnya yang dulu karna ia merupakan wanita ular yang hanya menginginkan seluruh harta kekayaan Jonathan. 

"daddy tenang saja aku yakin Tasha bukan orang yang seperti itu".

"sayang bagaimana jika kamu menginap di rumah ini..? tanya Emila ke Tasha.

"hmm aku tidak bisa mom.." jawab Tasha.

"ayolah sayang mommy di sini kesepian" ucap Emila dengan wajah sedih.

Tasha tidak bisa menolak akhirnya ia setuju untuk menginap disini "baik lah mom Tasha akan menginap disini".

"benarkah..terima kasih sayang"ucapnya sambil memeluk Tasha.

Malam pun tiba Tasha telah menyelesaikan mandinya dia menggunakan kaos kebesaran dan celana pendek milik Jonathan, karna ia tidak membawa bajunya, ia menaiki ranjang  duduk di sebelah Jonathan melihat apa yang sedang di kerjakan oleh di layar macbooknya. 

"ada apa sayang?" tanya Jonathan melepas kacamatanya.

"tidak ada aku hanya melihat apa yang sedang kamu kerjakan".

"aku hanya mengecek email dari sekretarisku" ucapnya santai.

"bukanya aku juga sekretarismu?" tanya Tasha lagi.

"sekarang kamu akan aku pindahkan sebagai asisten pribadi ku, mengurus semua kebutuhan yang aku inginkan bagaimana hemm?" katanya sambil menutup macbooknya.

"aku tidak mau!" tolak Tasha. 

"baiklah.. bagaimana jika kau resign saja" tawar Jonathan lagi.

"hahh.. tidak, tidak bagaimna aku mencukupi kebutuhan ku jika aku tidak bekerja" jawab Tasha kesal.

"aku akan memenuhi setiap kebutuhan mu,keinginan mu semuanya, kamu sekarang adalah tanggung jawabku".

"aku tidak mau lebih baik aku bekerja jadi asisten pribadi mu saja" tolak Tasha. 

"terserah pada mu saja sayang, ayo kita tidur" ajak Jonathan.

kini mereka tidur di satu ranjang Jonathan memeluk erat Tasha. Jonathan sadah bahwa pilihannya kali ini tidak akan salah, ia sengaja berkata ingin membiayai kehidupan Tasha rupanya di tolak mentah. ia sangat mencintai Tasha sesekali ia mencium pucuk kepala Tasha.


Akhirnya selesai juga, jangan lupa votenya teman-teman :) maaf kalau typo bertebaran 

see you next chapter, thank you 


28-04-20


My possessive CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang