Dua

204 8 0
                                    

Bulan berganti bulan, hubungan Tasha dan Devid sedikit merenggang, bukan Tasha justru Devid yang mulai menjauh dari Tasha. untuk bertemu, menyapa, dan pergi bersama menghabiskan waktu libur pun tidak pernah mereka lakukan lagi, Devid memiliki seribu alasan untuk menolak ajakan Tasha jika ingin mengajaknya pergi, bahkan untuk membalas  pesan Tasha atau sekedar menanyakan kabar tidak pernah lagi di lakukan Devid, Tasha curiga dengan tingkah laku Devid tetapi segera ia tepiskan mungkin Devid sedang sibuk dengan pekerjaannya.

"Sha..?" ucap Sisil membuyarkan lamuannya 

"hm..ya apa sil" jawabnya

"kamu kenapa sih kok bengong  mikirin apa sih? " tanya Sisil " bagaimana kalo kita setelah jam kantor selesai kita pergi ke mall yuk" ajak Sisil

"boleh aku juga sudah lama gak pergi bareng kamu sil" ucap Tasha setuju dengan ajakan Silsil 

Mereka melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda, dan menyelesaikan data keuangan di akhir tahun dan segera menyerahkannya kepada atasan mereka. Tasha menatap jam mini di meja kerjanya yang menunjukkan pukul 16.00  itu artinya ia harus bergegas pulang.

" Sha bagaimana pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Sisil

"sudah, sebentar aku mau antar berkas ini ke bu Raina " setelah mengantar berkas tersebut Tasha mengambil tasnya dan mengecek barangnya jika ada yang tertinggal. "ayo pergi " ucap Tasha. 

Tasha dan Sisil mengitari pusat perbelanjaan tanpa merasa lelah mereka berhenti di salah satu toko Tasha melihat sebuah atasan berwarna kuning yang di hiasi bunga-bunga di pinggirnya.

"Sha aku ke toko sebelah sana ya.. ada baju yang aku incar dari kemarin" ucapnya di balas anggukan oleh Tasha.

Sisil yang tengah asyik mecari baju yang ia inginkan sambil menggrutu tidak jelas, tanpa sengaja matanya melihat Devid sedan menggandeng seorang wanita yang berpakaian sagat modis 

"bukankah itu Devid " ucapnya berbicara sendiri sambil mengucek matanya, ia memastikan jika mata tidak bermasalah. " benar, benar itu Devid. Ini ga bisa di biarin harus kasih tau Tasha" sambungnya lagi sambil berlari.

"Sha..Sha.. tadi aku ada liat Devid sama wanita bergandeng sangat mesra" ucap Sisil 

"jangan ngaco deh Sil.. salah liat kali kamu" kata Tasha tidak percaya 

"ayo ikut aku " ujar Sisil langsung menarik tangan Tasha, tetapi Sisil kalah cepat dan tidak menemukan Devid dengan wanita tersebut 

" mana Sil ga ada?" ucap Tasha

" ada kok Sha tadi di situ, beneran " belanya 

"mungkin kamu salah liat kali sil, sudah ah kamu sudah dapat baju yang kamu cari " di balas anggukan oleh Sisil. padahal sempat terbesit di pikiran Tasha bahwa ucapan Sisil benar sabahatnya mana mungin membohonginya tapi iya cepat-cepat menghalaukan pikiran tersebut.

setelah membayar belanjaan Sisil, mereka makan di salah satu cafe 

"Sil besok kan anniversary aku sama Devid, aku mau buat kejutan mau bantuin aku gak Sil" ucap Tasha memohon 

"iya.. aku bantuin berhubung besok libur" ucap Sisil semangat 

****

Keesokan harinya Sisil Dan Tasha mempesiapkan semua yang di perlukan untuk membuat kejutan di dengan mengunjungi apartemen Devid tanpa sepengetahuannya Devid.

"Sha apa kamu sudah mesan kue tart buat nanti malam" tanya Sisil yang berada di atas kasurnya Tasha karna sejak kemarin Sisil menginap di apartemen Tasha supaya mudah menyiapkan kejutan buat Devid.

"sudah kok, tinggal tunggu kurirnya sampai " ujar Tasha bangkit dari tempat tidurnya menuju dapur untuk membuat sarapan, Tasha mengeluarkan dua butir telur dan sosis Tasha mau buat omelet sosis karna ia sedang malas memasak jadi ia memilih menu yang simpel, setelah berkutat dengan alat masak akhirnya sarapan telah tertata di meja makan.

"umm Sha kamu masak apa baunya sangat enak" ucap Sisil keluar dari kamar langsung mendudukan tubuhnya di meja makan yang sudah tersedia omlet sosis,susu dan jus kesukaan Sisil .

"maaf ya aku cuma masak ini, soalnya aku lagi malas masak" tutur Tasha 

"it's ok.. ini enak banget dan yang paling penting ini gratis" ucapnya dengan cengiran khasnya, Tasha hanya menatap datar Sisil, karna tidak jarang Sisil selalu numpang makan dengannya tapi itu tidak masalah baginya.

Ting Tong, Ting Tong  bel apartemen Tasha berbunyi buru-buru Tasha membuka siapa yang tengah memencet belnya 

"Selamat Siang, apakah ini kediaman Natasha saya kurir dari Lau's cake " ucap seorang pria yang menggunakan saragam khas kurir Lau's cake 

"Benar" sambil menerima box kue pesanannya " terimakasih ya mas " sambungnya lagi setelah menanda tangani nota.

Tepat pukul 19.30 Tasha dan Sisil menyiapkan semuanya mulai dari kue dan gaun yang ia gunakan dan bergegas pergi menuju apartemen Devid menggunakan mobil Sisil.




31-01-20




My possessive CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang