Enjoy it :)
*******
Reyna memasuki rumahnya tanpa mengucap salam ataupun sapaan. Dia berjalan kedalam kamarnya, menghiraukan ayahnya yang sedang duduk di sofa.
" Reyna!! Mana sopan santun kamu,,,kalau masuk rumah itu salam. Apalagi ada ayah disini"
"---" Reyna hanya diam tak menanggapi ucapan ayahnya itu.
"Dasar anak tak tahu diri,,,untung Sheila tidak seperti dia"
Mendengar perkataan ayahnya barusan, dia merasa kesal.
"Selaluuu saja Sheila, memang hanya dia anaknya" gerutu reyna dalam hatinya.
Ibunya yang melihat hal itu, hanya bisa diam. Dia juga sudah malas meladeni anak pertamanya itu.
Tak lama kemudian, Sheila juga sudah pulang ke rumahnya, dia masuk dalam keadaan basah.
"Assalamualaikum ,Mah, pah...sheila pulang"
"Walaikumsalam,,,"
"Astaga Sheila, kamu kok basah kuyup gini,,apa yang terjadi?" khawatir ibu Mrs. Nia
"siapa yang melakukan ini?" tanya Mr. Robert
"Gak papa kok mah, pah..sheila tadi tidak sengaja terkena air diwastafel yg rusak,,,jadinya ya gini, basah semua..hehehe"
"ya sudah kalau begitu, kamu langsung mandi saja, setelah itu makan" suruh Mrs. Nia
" Baik mah,, kalau gitu Sheila kekamar dulu"
Reyna yang melihat kejadian itu dibalik pintu kamarnya, hanya bisa diam. Selalu saja ia melihat perlakuan kedua orang tuanya kepada Sheila yang berbeda dengan dirinya. Dia juga berpikir, bagaimana bisa Sheila pulang kerumah padahal tadi sudah ia kunci dibilik toilet. Reyna menuju ke ranjangnya untuk tidur dan melewatkan makan malamnya. Mood dia sudah buruk.
******
Sheila, siswa kelas 11 itu melangkahkan kakinya ke kantin sekolah berniat membeli minuman untuk melegakan hausnya karena ia baru saja dari kelas olahraga siang ini.
Berjalan sendiri dan sesekali melempar senyum dengan murid lain saat berpapasan. Dari tempatnya, ia melihat Reyna dan teman-temannya berjalan mengikutinya di belakang. Sheila menghentikan langkahnya ketika kakaknya itu beserta kedua temannya berdiri menghadang jalan.
"hey loe.! Gue haus nih. Beliin minuman di kantin, sekarang juga!" perintah Reyna sedikit membentak dengan kedua tangan yang menyangga dagunya sombong.
Sheila hanya mengangguk, lalu berlari menuju kantin.
Beberapa menit kemudian, Sheila datang dengan sebuah botol minuman di tangannya.
"ini kak."
"upss, sorry, gue gak sengaja jatuhin tuh botol. Cepat loe beli lagi! Beliin juga buat teman-teman gue, kasihan mereka juga kehausan."
"b-baik kak." berlalu kembali ke kantin dengan berlari.
Karena tengah terburu-buru dan sedang tidak memperhatikan sekitar, ia tidak sengaja menabrak seseorang. Minuman yang telah ia beli pun terjatuh.
"ah, maaf kak Kin. Aku sedang buru-buru. Kak Kin tidak apa-apa 'kan?"
"Santai Shei, gue gak apa-apa. Banyak banget belinya, gue bantu bawa ya?"
"Ah, tidak usah, kak, aku masih bisa bawanya kok."
"yak, loe ini kayak sama siapa saja. gue bawain, gak ada penolakan." Kinara kemudian mengambil alih kembali dua botol minuman tersebut.
Reyna dan kedua temannya memandang tidak suka orang yang berada di samping Sheila, yaitu Kinara. Karena jika ada Kinara di sana ia tidak bisa berbuat semaunya. Pahlawan kesiangan, julukan Kinara yang diberi oleh Reyna.
"kak ini minumannya."
"kenapa lama banget, gue udah gak haus lagi. Ambil kembali atau loe buang saja sana!" kedua temannya melempar botol yang kearah Sheila dan Kinara yang langsung ditangkap keduanya.
Sheila hanya menundukkan kepalanya takut sekaligus kecewa dengan kakaknya itu. Kinara yang melihat kejadian tersebut pun bertindak tegas.
"Loe tuh jadi orang keterlaluan banget, seenaknya menyuruh seenaknya juga menolak. Loe pikir adik leo ini pembantu?!"
Semua orang yang ada diruangan itu terlihat bingung dengan ucapan Kinara yang menyebut jika Sheila adalah adik Reyna. Sheila dan Reyna menatap kaget Kinara yang menatap Reyna dengan senyum tipisnya, kaget karena Kinara bisa tahu jika mereka bersaudara. Sementara itu, kedua temannya memandang bingung ketigannya.
Sebenarnya Kinara sudah tau jika Reyna adalah kakak dari Sheila. Dia tidak sengaja melihat keluarga mereka di sebuah restaurant tempat ia bekerja.
"mereka berdua bersaudara?" tanya Adrian heran entah kepada siapa ia bertanya.
Dia tidak tahu apa-apa karena Reyna pacarnya, tidak pernah cerita padanya kalau ia mempunyai adik, apalagi adiknya itu korban bullyan-nya sendiri.
"loe diam saja." ujar Keira kepada Adrian
Keira sangat mengenal keluarga Reyna, karena mereka sudah bersahabat sejak masih kecil, ia juga tahu alasan dibalik Reyna sering berbuat semena-mena seperti ini.
"siapa loe, sok tahu banget ma hidup gue, cih. Sok jadi pahlawan, eoh, dasar!" ujarnya setelah itu berlalu pergi dengan diikuti kedua temannya dengan memberi tatapan tajam pada Kinara.
"Maafkan kak Reyna, kak."
"Kok loe yang minta maaf sih. Harusnya tuh dia. Udah yuk Shei, kita ke kantin aja. Daripada disini ngurusin si nenek lampir yang nggak ada gunanya.
Semua orang tidak ada yang tahu jika Sheila adalah adik dari Reyna. Semua itu atas suruhan Reyna yang menyuruh Sheila untuk merahasiakan hubungan mereka. Namun, hari ini semuanya suda terbongkar. Reyna berharap tidak ada yang percaya akan ucapan Kinara itu.
*******
To Be Continued~
Please comment and like. Thank you.
Have A Nice Day
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
Teen FictionBullyng. Setiap orang pasti tahu kata itu. Kata yang memiliki makna buruk bagi satu pihak. Tetapi kata itu juga bisa bermakna baik baik pihak lain. Berbagai alasan selalu digunakan dalam melakukan perbuatan tersebut. Dari alasan menyedihkan hingga...