CHAPTER 8

2.5K 271 13
                                    

"Boru tidak mau gendong??"tanya Naruto karena biasanya Boruto akan meminta gendong saat dia lelah berjalan

"Tidak bu Boru udah salah buat ibu nganter Boru sekolah waktu ibu sakit jadi Boru gak mau ngerepotin"

"Maaf tempat parkir nya jauh jadi harus jalan dulu dan makasih tapi ibu baik baik aja"Naruto memberikan sebuah kotak susu pada Boruto

Hari ini Naruto mengantarkan Boruto ke sekolahnya dengan mobil tapi tempat parkir nya begitu jauh dari sekolah Boruto jadi mereka harus jalan dulu dengan keadaan Naruto yang dipaksakan

"Baik baik ya sekolah nya jangan jadi anak nakal"Boruto mengangguk dia mengecup pipi Naruto lalu melambai sembari melenggang pergi "tuhan lindungi dia" gumam Naruto dengan senyum nya

"Tentu akan dilindungi"

Naruto berbalik melihat siapa "oh bos hai"

"Kau masih panggil aku bos ternyata" pria tersebut memberikan Naruto sebuah amplop "untuk mu"

Naruto membuka amplop tersebut "tapi-"

"Club ku akan pindah di pusat kota berhadapan dengan ANBU jadi jarak ku dengan pekerja pekerja perusahaan akan jauh pakai kartu nya supaya aku tidak repot dan bisa mengirim nya langsung ok??dan Boruto kenapa tangan nya??"

Naruto tersenyum "luka" pemuda tersebut mengangguk dia berbincang sejenak lalu beranjak pergi "terima kasih hati hati dijalan" Naruto melambai

"Naru!!"

"HUAHHHH!!"Mikoto tertawa melihat reaksi Naruto setelah dia mengejutkan nya "aduh jantung ku"

"Berdetak??ya jelas situ hidup HAHAAHHAHA"Mikoto membawa Naruto duduk dibangku tempat biasanya orang tua menunggu anak mereka "siapa dia??" Wajah Mikoto mendatar begitu saja

"Bos ku"Naruto menyimpan amplop nya di saku celana

"Gaji ya??"Naruto ter senyum "kau hari ini ada acara??" Naruto menggeleng "baguslah hari ini ya jam 3 nanti Sasuke menjemput"

"Tapi-"

"Titipkan salam ku pada Boru ok??" lalu beranjak pergi begitu saja

Naruto menghela nafas berat "aku belum bilang apa apa" Naruto menetap karena dia tidak ingin menghabiskan tenaga kesana kemari juga menghabiskan bahan bakar mobil nya. Mahal

Beberapa jam kemudian waktunya Boruto untuk pulang dan disinilah Naruto menjadi yang pertama menjemput Boruto tanpa membuatnya menunggu walau biasanya hanya 5 menit saja Boruto menunggu tapi ini record baru

"Ibu tidak pulang ya??"tanya Boruto

Naruto menggeleng "tidak jagoan" Naruto mebawa Boruto dalam gendongan nya dengan dahi mengernyit menahan sakit "bagaimana sekolah mu??"

Boruto menghela nafas besar "Boru tidak dapat nilai ibu" Boruto berkaca kaca "tadi Boru mau gambar biar dapet bintang kata guru nya 'Boru jangan gambar dulu ya nanti tangan nya sakit' gitu Boru kan sedih"

"That's okay Boru udah pinter"Naruto berjalan menuju tempat parkir yang ahhh entah lah jauhnya sudah lelah mendiskripsikan

"Maaf ya ibu Boru gak jalan dulu kaki Boru sakit"Naruto menggumam menjawab Boruto dia melihat kaki nya yang luka walau tertutup celana yang malah itu membuat lebam nya semakin parah "tapi Boru jalan sendiri bisa kok"

"Ibu baik baik saja tampan"Naruto terkekeh

"Bagaimana jika digendong ayah??" Sasuke memainkan alisnya

Naruto tersenyum "hai Sasuke" Sasuke mengangguk dia mengecup dahi Naruto lalu membawa Boruto dalam gendongan nya "jangan lakukan itu Sasuke"

"Biar saja dong"Sasuke masih menggunakan seragam sekolah nya

"Kau bolos kelas??"

Sasuke menggeleng "ini jam istirahat terus aku lari kesini lihat kamu jemput Boruto" Sasuke menggenggam tangan Naruto menggunakan tangan  kiri nya karena tangan kanan nya menggendong Boruto yang masih lesu

"Ya udah sana pergi ngapain disini??"

"Ya gak mungkin aku lihat kamu yang jelas jelas luka gendong gendong Boruto, kamu jalan aja gak boleh malah gendong gendong"Sasuke membukakan pintu untuk Naruto lalu meletakkan Boruto diatas pangkuan nya "biar aku anter pulang" setelah Sasuke duduk dia memindah Boruto dipangkuannya "sama ayah aja ok ibu mu sakit"

Naruto memukul pelan lengan Sasuke "nanti dia ikut ikut Sas"

"Gak masalah"

Boruto tersenyum "ayah" lalu terkekeh menutup mulut nya kegirangan

"Boru jangan panggil begitu"Naruto mendengus menatap Sasuke "hentikan Sasuke"

Sasuke mendekap mulut Naruto "Boru tadi kenapa minta gendong ibu??"

Boruto kembali pada dirinya yang muram "Boru tidak dapat nilai tadi di sekolah ayah" mata Naruto membola mendengar Boruto benar benar memanggil Sasuke ayah

"Apa?!"

Naruto meremas pelan tangan Sasuke yang ada di mulutnya "gurunya melarang untuk menggambar dulu karena tangannya sakit" balas Naruto

Sasuke mengernyit "kamu punya nomor gurunya??" Naruto mengangguk "biar kutelfon gurunya gak becus-"

"Suke nanti Boruto ikut ikut jangan gitu"

Sasuke mendengus "gak masalah gak dapet nilai Boru udah pinter nggak sekolah juga gapapa" anak ini cari masalah dengan Naruto ternyata. Belum pernah disebat high heels

"Tapi Boru juga pingin sekolah kayak ayah"itu kalimat yang sangat aneh "ibu bilang Boru harus sekolah rajin biar bisa sekolah di sekolah kayak ayah"

Naruto menggeleng "jangan panggil ayah Boru panggil paman"

"Kenapa memang?!terserah dia mau memanggil gimana"

Sasuke mendudukkan Boruto disofa ruang utama lalu membawa Naruto kekamarnya

"Ayo lakukan-"

"Apa maksud mu??keluar dari kamar ku"

Sasuke menyeringai "Boruto suka memanggil ku ayah sekalian saja" Sasuke memainkan alisnya membuat Naruto menggeleng

"Tidak Sasuke"

...

"Kami ingin kau menikahi Sasuke"

Naruto terdiam dia menatap Fugaku heran "tapi Sasuke punya kekasih dan aku-"

"Itachi akan menikah dengan Sakura"

Itachi menggeram tidak suka "Itachi dengan...Sakura??tapi kenapa??maksud ku" Naruto menepuk pundak Sasuke meminta untuk penjelasan

"Kau tidak mencintai ku??aku tahu tapi Naru ini untuk mu juga bukan hanya untuk ku"

"Bukannya aku tidak mencintai mu Sasuke aku mencintai mu tapi aku tidak bisa"Naruto bangkit berdiri dari duduknya

Sasuke menggenggam tangan Naruto "duduk kita bicara"

Naruto terdiam sejenak "Toneri memberiku kebahagiaan yang aku tidak mengira akan sebesar itu tapi aku juga tidak mengira tuhan tidak menginginkan kebahagiaan itu untuk ku, tuhan membuat Toneri meninggalkan ku...itu sudah cukup aku tidak mau lagi lagi disakiti Sasuke aku tidak mau kehilangan mu" Naruto tersenyum dia melepas genggaman tangan Sasuke dan kembali duduk "tuhan masih belum ingin aku bahagia dulu masih banyak ujian yang harus aku lewati ok??kau akan dapat yang terbaik tenang saja dan" Naruto beralih pada Fugaku dan Mikoto "jangan memaksakan kehendak kalian pada mereka walau sudah besar dan harus cepat cepat menikah cinta itu tidak bisa dipaksa ok??lagipula setelah ini mereka lulus SMA harus kuliah juga menikah muda itu bukan hal yang benar jadi Itachi" beralih pada Itachi "perjuangkan apa yang kau mau jangan menyerah dan merelakan seseorang yang kalian cintai itu...sangat menyakitkan tapi jika memang dirasa itu yang terbaik entahlah aku tidak bisa menebak jalan pikir Uchiha itu bagaimana. Uchiha itu pintar jika aku bilang ya nanti malah tidak"

"...aku mencintai mu"

Widow...er??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang