Hidup itu adalah pilihan.
Jika dihadapkan pada dua pilihan, maka pilih salah satunya.
Jangan lupa persiapkan untuk yang terburuk.
Karena melepaskan satu di antara dua itu sangat berat.
Ada harga yang harus dibayar setelahnya.
(Birendra Sadhana)🍁🍁🍁
Masalah dengan sang kakak membuat Birendra semakin pusing. Ingin sekali dia melepas kepalanya kemudian membilas segala pikiran buruk yang terus mengganggunya. Masalah ini benar-benar membuat konsentrasinya sedikit pecah.
Beruntunglah dia sedang free hari ini sehingga perhatiannya bisa fokus pada beberapa anggota OSIS sedang berkonsultasi perihal pekan bahasa. Supaya tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar Birendra memilih perpustakaan untuk berdiskusi bersama siswanya.
"Sudah paham dengan tugasnya? Kalau begitu tinggal eksekusinya yaa," tanya Birendra kepada lima anggota OSIS di hadapannya itu.
"Silakan kembali ke kelas, jangan lupa tugas atau materi yang tertinggal dikejar ya."
"Iya, Mr. Bi. Permisi, kami kembali ke kelas."
"Terima kasih untuk waktunya. Jika ada yang belum paham bisa menghubungi saya di nomor tadi."
Mereka meninggalkan perpustakaan dengan tertib. Menyisakan Birendra yang menatap kosong meja di hadapannya, bersama dua orang petugas perpustakaan yaitu Lystia dan Rida.
"Kemarin ada ayam tetangga saya yang diem terus, kayak yang ngelamun gitu. Eh, besoknya mati!" kata Lystia sembari melirik ke arah Birendra yang masih terdiam.
"Matinya karena melamun?" Yang disindir akhirnya bersuara.
"Bukan! Ayamnya mati karena di sembelih mau dibikin soto sama yang punya." Ucapan Lystia di hadiahi dengkusan dari Birendra.
"Bu Lilis bercandanya gitu. Masa saya disbanding dengan ayam tetangga yang bernasib jadi soto ayam?" sanggah Birendra.
"Bapak masih saja ya suka sama susu seperti itu. Padahal olahan susu yang seperti itu malah bikin asam lambung naik, loh!" Lystia lantas menyodorkan ponselnya saat melihat susu kotak dan keju slice sudah terpajang manis di meja.
Birendra mengambil alih ponsel tersebut dan membacanya dengan seksama. Benar, olahan susu dengan lemak tinggi memang tak baik untuk lambung. Namun, setelahnya ada pembahasan lanjutan tentang susu yang justru baik untuk lambung.
Lemak itu memang tak baik untuk lambung, tetapi lemak tidak hanya berasal dari susu 'kan? Bisa dari daging dan makanan lainnya.
Nah, dari artikel itu Birendra akhirnya paham dirinya tetap bisa mengkonsumsi susu dengan aman asal itu berupa susu nabati, bisa susu skim, susu kedelai, susu kacang almond, ataupun susu rendah lemak lainnya.
"Makasih, Bu Lilis, saya jadi paham soal olahan susu yang aman untuk saya."
Belum juga Lystia menjawab, Birendra beranjak karena ada panggilan masuk dari Zio.
"Bi, balik cepat!" Perintah dari seberang telepon terdengar tegas.
"Asalamualaikum, salam dulu Zi!"
"Nggak sempat basa-basi. Cepat balik terus susulin kita ke RS Cipta Medika."
"Mau ngapain ke sana?"
"Banyak tanya lo, kunyuk!"
"Yee, lo juga nggak jelas kasih perintah, nyet!"
"Mama Ajeng pingsan, Bi! Ini sudah dibawa ke RS. Cepet lo nyusul!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Déanach ✔ [TERBIT]
Tiểu Thuyết Chung📖 DIBUKUKAN [PART TIDAK LENGKAP] Amazing cover by @Hwarien Bagi Birendra Sadhana, profesi itu tentang sebuah pilihan hidup. Bukan tentang harta, bukan pula tentang tahta yang akan dihasilkan. Namun, bagaimana jika pekerjaan yang dia pilih ditentang...