©myself
Berbohong untuk kebaikan?memangnya ada kah?bagaimanapun juga kebohongan adalah kebohongan itu hal yang burukBel istirahat pun habis saatnya murid murid untuk kembali ke kelas,dan melanjutkan pelajaran mereka masing-masing
Didepan kelas 11 IPA 2
"Freyaaaaa" ucap Bela yang berlari ke arah Freya
"Kenapa Bel,minum dulu nih" ucap Freya sambil menyodorkan minumnya yang baru saja ia beli di kantin
"Okeoke gue minum dulu" ucap bela yang mengambil minuman yang diberikan oleh Freya,dan meminumnya"Udah udah tenang dulu,lu mau ngomong apa?" ucap Freya yang memegangi pundaknya Bela
"Huh j-jadi gini g-gue haduh cape,gue minta lo anterin gue ke butik yu kita shopping kangen gue sama l-lo,pulang sekolah bisa kan?" ucap Bela yang masih cape karena ia berlari dan akhirnya suaranya engos-engossanyap,bela itu teman SDnya Freya yang bertemu diSMA tapi sayangnya mereka beda kelas jadi tidak bisa menghabiskan waktu bersama
"Hah?pulang sekolah?" ucap Freya yang membulatkan matanya
"Heuumm gimana ya Bel gue gabisa pulang sekolah gue harus pulang duluan disuruh mamah gue" ucap Freya yang cemberut"Aduh dosa banget nih gue bohong sama temen sendiri sama pacar aduh gimana nih" ucap batin Freya yang sambil melirik Bela
"Ouh yauda deh nanti aja ya kapan kapan,gue duluan yaaa Frey" ucap Bela yang memegang pundak Freya lalu mengusapnya dan meninggalkan Freya
"Iya dah" Jawabnya sambil tersenyum
🌙🌙🌙🌙🌙
Pelajaran pun sudah dimulai
"Jadi anak-anak ada pertanyaan?" ucap bu Gea,selaku guru yang mengajar biologi(Tingg ningg noongg tingg ningg nongg)
Ponsel Freya berbunyi,yang tandanya ada yang menelfonnya dijam pelajaran tapi siapa?"Hah?Zayn" gumamnya
Freya pun segera men-silent hpnya dan meminta ijin untuk ke kamar mandi
"Eum bu" ucap Freya sambil mengangkat tangannya keatas
"Nah bagus ada pertanyaan juga,apa Freya?" ucap bu Gea"Haduh emang dasarnya otaknya pinter mau gimana"
"Freya lagi njir bosen gue"
"Astaga!omg!Freya makan apaansi jadi pinter gitu"
"Pengen tukeran otak sama Freya"
"Eh gini bu saya bukan mau bertanya tapi mau izin ke toilet bu,boleh?"ucap Freya yang segera menurunkan tangannya
" Yeh Freya kirain gue lo mau nanya"ucap salah seorang murid disana
"2in tuh"ucap murid lainnya
"3in deh"jawab murid yang lain
"Eh maaf gais"ucap Freya sambil senyum malu-malu
"Iya Freya silahkan ke kamar mandi" ucap bu Gea
"Terima kasih bu"-FreyaFreya pun segera lari ke kamar mandi untuk mengangkat telfon dari Zayn
Tak sengaja Givano pun keluar kelas karena dihukum,ia langsung melihat Freya keluar dari kelasnya"Hem mau kemana tuh anak,lari lagi"gumam Givano yang sambil menatap ke arah Freya
🌙🌙🌙🌙🌙
"Halo,kenapa?" ucap Freya sambil mengangkat telfon dari Zayn
"Kamu pulang sekolah jadi?sama temen temen kamu?" ucap Zayn yang sedang berada dikelas,namun kelasnya hari ini jamkos"Jadi dong,kenapa?kok kamu telfon?emang jamkos?"-Freya
" Ya jamkos dong,kok kamu bisa angkat telfon dari akusi?,aku liat jam pelajaran dikelas kamu biologi sama bu Gea"-Zayn"Oh aku izin aja ke kamar mandi,lagian bosen jugasi,aku udah ngerti semua materi nya"-Freya
" Oh oke deh aku akhirin dulu ya mau mabar dl nih sama temen temen"-Zayn
"Oke"-FreyaZayn pun mematikan telfonnya
Freya pun segera keluar dari pintu kamar mandi"Hah?Lo?ngapain disini?"ucap Freya sambil membulatkan matanya
"Kenapa emang gaboleh gue kesini?" ucap Givano yang mendekati Freya,ya Givano dia mengikuti Freya ke kamar mandi ternyata
"Ga lah ngaco,ini kan kamar mandi khusus cewek,lo kan cowok!" ucap Freya sambil menekan nada bicaranya
"Lagian sepi ini kamar mandinya,cuman ada lo kan disini,oh sama gue" ucap Givano sambil berjalan ke arah cermin dikamar mandi
"Hhhmm,yauda lo ga masuk kelas?" ucap Freya
"Gue dihukum" ucap Givano yang menatap Freya dari cermin
"Mampus sukurin"-Freya
"Anjir bedegong bangetsi lu jadi calon bini gua,eh maksudnya ah udahlah" ucap Givano yang langsung meninggalkan Freya"Hah? Apasi?gue ga salah denger dasar ngaco!" gumamnya
Freya pun langsung meninggalkan kamar mandi dan masuk kelas
Pelajaran pun tetap berlanjut"Vano!" ucap Bela didepan kelas 11 IPA 1 yang membuat Freya melihat ke jendela
"Ntar pulang sekolah temenin aku yu ke butik ya" ucap Bela sambil menghampiri Givano,dan menggandengnya
"Gabisa aku ada janji" ucap Givano yang melepaskan pegangan tangan dari Bela lalu meninggalkan bela dan ke kelasnya
"Lah napa tu siPano" gumam Freya yang membulatkan matanya ke jendela
"Ah udah lah bukan urusan gue" gumamnya yang tersenyum lalu melanjutkan mendengarkan pelajarannya kembali"Lah kok Vano jadi cuek kayak gini sih,kemarin malem juga dichat jadi cuek kenapasi" Gumam bela yang melanjutkan jalannya untuk ke kelasnya
🌙🌙🌙🌙🌙
(Kringggg-kringggg)
Bel pulang sekolah pun berbunyi"Vano,lo mau kemana dah buru buru beresin buku lu?" ucap Samuel temannya Vano sejak kelas 10
"Hm gue mau ke parkiran mau buru buru balik,gue ada acara,gue duluan"ucap Givano yang meninggalkan kelasnya dan langsung menuju ke parkiran
"Dih siVano tumben biasanya dia suka nongkrong dulu kalau pulsek"ucap Gavaro sepupunya Givano,ya memang nama mereka mirip,karena sudah direncanakan oleh ayahnya Gavaro dan Givano yang beradik kakak
Kelas 11 IPA 1 pun pulang paling terlambat karena ada rapat kelas dengan walikelas mereka,kelas 10-12 sudah pulang daritadi,hanya kelas mereka yang belum
"Aduh ini pasti Vano auto marah gue udh buat dia nunggu"ucap Freya yang tak sengaja
"Hah? Vano?" ucap Athalia yang tak sengaja mendengarnyaMendengar kata itu Freya pun langsung keluar dari kelas dan berlari ke parkiran
"Maaf kelas gue keluarnya lama ada rapat sama wali kelas gue" ucap Freya yang menatap Givano sudah menunggunya ditempat duduk dekat parkiran
"Naik" ucap Givano lalu masuk ke mobil dengan Freya
Tak disangka ada salah seorang murid yang merekam kejadian tersebut dengan ponselnya
Gantungin ah:v
Makasih yang udah baca sampai sini yaw unjth
Maaf kalau ada typo atau kesalahan
Kalau ada kesalahan yang lain mohon kasih tau ya ke aku,biar bisa diperbaiki juga
Masi baru juga aku nulis soalnya
Makasih yang udah dukung yaaDon't forget to follow and Vote♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Confusing
Teen Fiction"Mari kita berjuang bersama,lewati semuanya" Ini kisah seorang gadis yang merasa hidup itu membingungkan,karena ia harus memilih segalanya,ia juga harus memilih tiga laki-laki yang mengharapkan hatinya ;-ini hanya cerita fiksi ya ;-sepenuhnya ideku ...