PROLOGUE

584 67 21
                                    

    Kim Taehwa, seorang pengusaha yang meraih kesuksesan di usia muda dan berhasil mempersunting wanita cantik bernama Bae Joohyun.
    Dua tahun usia pernikahan mereka, keduanya di karunia seorang putra yang kemudian di beri nama Kim Changkyun.

    Kehidupan keluarga yang harmonis mereka jalani, hingga sebuah pengkhianat yang perlahan terungkap dan merenggut kisah harmonis keluarga kecil mereka.

    Di mulai dari kehadiran pria dari masa lalu Joohyun yang bernama Kim Wonsik. Kisah pilu keluarga kecil itu di mulai.

    Di mana kisah antara Joohyun dan Wonsik yang belum menemui titik akhir, kemudian melukai dua orang terkasih. Pada akhirnya pengkhianatan terjadi dan menghancurkan kepercayaan Taehwa.

    Taehwa pikir bahwa semua akan baik-baik saja ketika ia berdiam diri dan berpura-pura tidak tahu. Namun semua justru membuat putra semata wayangnya menjadi korban atas pengkhianatan yang telah di lakukan oleh istrinya.

    Mendapatkan teguran dari istri Kim Wonsik, membuat Taehwa perlahan bersedia membuka pikirannya. Bukanlah perasaan yang menjadi hal terpenting saat itu, melainkan anak-anak yang mungkin akan lebih terluka jika ia hanya berdiam diri dan membodohi dirinya sendiri.

    Suatu hari, Taehwa mengambil keputusan untuk mengusir Joohyun dari rumahnya sebelum putranya semakin terluka. Namun hal yang tak di inginkan terjadi setelahnya.

    Joohyun kembali ke rumah itu masih dengan status sebagai istri Kim Taehwa, di saat Kim Taehwa sendiri tewas dalam sebuah kecelakaan yang melibatkannya dengan sebuah mobil kontainer.

    Kim Changkyun, kembali tersakiti setelah luka karena kabar perceraian kedua orangtuanya belum kering. Kehilangan seorang ayah yang selalu ia banggakan, dan saat itu pemuda yang baru akan memasuki SMA itu menyesali apa yang pernah ia katakan saat ia hendak tidur di samping ayahnya malam itu.

    "Aku akan berhenti mencium ayah saat aku masuk SMA nanti ..."

    Tangisan dari putranya lah yang pada akhirnya mampu membimbing jiwa Taehwa kembali pulang. Di pertemukan dengan seorang Dewa Kematian yang menyambut jiwanya setelah raganya menolaknya untuk kembali bernaung.

    Sang Dewa Kematian berucap, "Kim Taehwa, hari ini kau menemui kematianmu. Aku akan memberikan waktu satu bulan untukmu sebelum kau melewati gerbang menuju alam baka ..."

    Jiwa Taehwa pulang, hanya untuk melihat putra semata wayangnya yang hanya bisa ia lihat tanpa bisa menenangkan tangis pemuda itu. Hingga suatu hari, satu bulan berlalu dan waktu yang di tentukan telah habis. Taehwa kembali di pertemukan dengan sang Dewa Kematian.

    Taehwa memohon ketika suara tangis putranya masih mengikat kakinya, "berikan aku waktu satu hari lagi ... besok upacara kelulusan putraku. Aku mohon, berikan waktu satu hari untukku ..."

    Permohonan di terima. Satu hari tersisa bagi Taehwa, namun semua di luar dugaan. Ketika ia akan pergi, justru sebuah suara memanggilnya. Saat itu Taehwa berbalik dan mendapati Changkyun berlari ke arahnya sembari menangis hingga akhirnya pemuda itu jatuh ke dalam pelukannya.

    Putranya bisa melihatnya. Namun waktu satu hari itu benar-benar singkat ketika semua harus berakhir saat ia mengantarkan putranya kembali ke rumah.

    "Ayah ingin pergi ke mana?"

    Saat itu Taehwa tak mampu memberi jawaban.

    "Masuklah ke dalam ..."

    "Berjanji dulu, besok kita akan bertemu lagi ..."

    Taehwa memberikan anggukan yang berarti bahwa ia telah melakukan sebuah kebohongan.

    Hari itu, sebuah kalimat perpisahan benar-benar terucap oleh Taehwa ketika menyaksikan punggung putranya yang berjalan memasuki kediaman mereka. Pintu rumah itu terbuka, dan bisa ia lihat siapa pria yang menyambut putranya malam itu. Kim Wonsik.

    "Selamat tinggal, Changkyun ..."

    Tangis tanpa suara yang kemudian mengantarkan Taehwa kembali bertemu dengan sang Dewa Kematian yang langsung membukakan gerbang kematian untuknya.

    Dengan hati yang terbebani oleh janji terhadap putranya, Taehwa memasuki gerbang tersebut. Namun sebelum pintu itu tertutup dengan sempurna, ia menerobos keluar dan menyerang sang Dewa Kematian. Merebut buku catatan kematian dan melarikan diri.

    Jiwanya terbebas untuk memenuhi janjinya terhadap putranya, sekaligus membawa sebuah dendam yang menginginkan untuk di balaskan. Pengkhianat yang tak lagi mampu termaafkan ketika waktu bukan lagi miliknya.

    Kutukan itu keluar ketika di tangannya terdapat sebuah buku catatan kematian milik sang Dewa Kematian.

    "Tidak akan kubiarkan kalian mengambil putraku. Ayah akan pulang, Changkyun ..."

    Bisakah ia kembali menjadi ayah dari pemuda bernama Kim Changkyun?

    Bisakah ia melarikan diri dari para Dewa Kematian yang mungkin tengah memburunya?

    Bisakah ia melawan takdir?

    Atau justru memanipulasinya ...

    Kisah ini akan di mulai pada hari Jum'at

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    Kisah ini akan di mulai pada hari Jum'at ...

    🤔🤔🤔 Jum'at besok atau Jum'at depan?

    Tapi jadwalnya di mulai tanggal 4🤭🤭🤭

    Book ini tidak akan menyorot kisah romantis para orang dewasa, melainkan menceritakan konflik keluarga yang di bumbuhi oleh Fantasy. Dan kemungkinan besar tidak ada moment romantisnya sama sekali.

    Hanya ada ambisi, pengkhianatan dan kekecewaan. Sepertinya itu cukup untuk menjelaskan tentang Book ini.

    Dan satu lagi, saya tidak memberikan konten dewasa di sini🤣🤣🤣 Jadi jangan ada yang mencurigai saya hanya karena di sini ada dua pasutri🤭

HI, BYE PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang