🌺3.Games

144 4 0
                                    

HAPPY READING

                             ಡ ͜ ʖ ಡ

Letta bangun sangat pagi karena takut terlambat datang ke sekolah dan di suruh bersihin gudang. Letta sudah menggunakan seragam dan tidak lupa dengan perlengkapan mos nya. Cukup kemarin bagi letta menjadi hari sial.

Letta keluar dari kamar dan menuju meja makan yang sudah ada keluarganya.

Walaupun ayah bundanya sibuk kerja mereka tetap keluarga yang harmonis. Jadi ayah letta bekerja di perusahaan milik sendiri. Dan bundanya memiliki butik yang ternama.

"Selamat pagi" letta menyapa semua yang ada di meja makan

"Kamu kenapa ko seneng banget hari ini?" heran bunda

"Letta emang selalu menyenangkan bun"

Letta mengambil roti yang sudah di kasih selai coklat.

"Bang lo kemarin ga bantuin gue di gituiin sama temen lo yang kayak nenek lampir" Letta mengadu pada abang.

"Salah lo juga" Alathas tidak memusingkan nya

"Punya abang ga guna lo ah" letta kesel.Tapi mereka berdua saling sayang satu sama lain walaupun sering berantem.

"Udah kalian berdua lagi sarapan ko malah berantem"Tegas bunda

Ayah yang melihat itu hanya menggelengkan kepala.

Selesai sarapan semua.Letta dan Alatas izin ke sekolah. Walaupun meraka satu sekolah mereka berangkat tidak bareng. Alathas menggunakan motor sport nya.

***
Setelah sampai sekolah letta langsung menuju barisan nya disana sudah ada kalya.

"Tumben amat lu dateng pagi"Heran kalya.

"Gue ogah lagi kali ya suruh bersihin gudang"

Setelah itu tidak ada yang ngobrol lagi karena acara mos sudah dimulai.

"Hari ini kita akan bersenang senang bermain game"ujar salah satu seorang osis

"Jadi setiap jurusan memiliki salah satu perwakilan"

Jadi permainan nya ada stiker sekolah yang akan menempel di badan salah satu anggota OSIS ini. Nanti kalian mencari di mana letak stiker itu.Permainan ini tidak boleh menggunakan tangan. Nanti yang menang kalian bisa nge-date bersama salah satu kaka osis.

Semua peserta mos yang mendengar game ini jadi tidak minat untuk bermain. Mana ada yang berani menyentuh kaka kelas nya ini. Yang senggol bacok.

"Perwakilan silahkan maju"Perintah refan sebagai ketua OSIS

Semua osis yang akan bermain sudah berdiri di atas podium. YAP! Bara ikut permainan itu.

Salwa perwakilan dari X IPA 1

Carletta perwakilan dari X IPA 2. Letta sebenarnya tidak ingin ikut tapi di paksa oleh teman sekelasnya karena tidak ada yang ingin ikutan game ini.

Novan perwakilan dari X IPS 1

Riyan perwakilan dari X IPS 2

"Semua perwakilan sudah maju. Kita akan mulai game nya." Ucap refan

Di mulai dari Salwa. Satu persatu sudah di lewati pada saat di keisha di tidak berani mendekat dan sampai akhirnya dia tidak menemukan stikernya.

Semua peserta mos yang melihat ini sangat tegang dan takut.

Novan sudah mulai dengan aksinya dia mendekatkan tubuhnya ke satu persatu anggota osis untuk mencari stikernya tapi hasilnya nihil.

Riyan bergetar karena tidak berani dia dengan cepat melawatinya.

Sekarang giliran Carletta dia di berikan dukungan oleh teman sekelasnya.

Letta sudah mulai aksinya dia mendekati satu persatu melawati keisha kaka kelas yang sudah mempermalukannya dia sudah memutari tubuh keisha tapi tidak melihat ada stiker yang menempelnya. Berlanjut ke terkahir yaitu bara dia mendekat ke bara mencari dia melihat stiker di balik leher. Letta cukup kesulitan pada saat mengambilnya.

Semua yang melihat adegan ini diam dan menegang karena hanya letta yang berani menekat seperti ini.

Letta mengendus leher bara karena stiker nya sangat sulit untuk di ambil. Sampai bara kegeliaan letta yang melihat hanya mengembang senyum.

Dan ya cukup lama letta bermain main di leher bara mencium aroma bau maskulin yang cukup menenangkan.

"YAP! gue dapat stiker ini dengan mengigit stiker dimulutnya"teriak letta dengan semangat.

Bara segera menghebuskan nafasnya karena ulah letta yang cukup gila.

"Permainan ini sudah cukup yang di menangkan oleh Carletta Inggrid Arthur dari kelas X IPA 2"Ucap refan.

"Jadi letta kamu bisa mendapatkan tiket nge-date kamu bersama bara" refan memberikan tiket nya kepada letta dengan di sambut senyuman.

Semua yang melihat memberikan tepuk tangan kepada letta karena keberaniannya.

                              ಡ ͜ ʖ ಡ

Jangan jadi silent riders!

Tinggalkan jejak!

~see you next chapter!


ARLETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang