| duabelas

255 42 0
                                    

mereka menghampiri hwall.

jeno merebut kertas itu dari hwall, "bangsat" umpatnya ia mengepalkan tangannya "sumpah siapapun yang ngelakuin-

belum selesai jeno melanjutkan kalimatnya haechan keburu menyambar kertas itu "woi gak lucu bangsat" umpatnya.

sementara yiren melihat luka hwall, "ini bukan luka kecil, kalo enggak segera di jait atau disumbat kamu bisa mati kehabisan darah" katanya.
kini lantai itu sudah ternoda oleh darah hwall.

eunbin berlari menghampiri tasnya, ia menumpahkan semua isinya keatas meja dan ketemu barang yang ia cari ketemu. ia mengambil kain yang ia bawa "pake ini iket tangan hwall pake ini, lumayan buat nahan pendarahannya" ucap eunbin dan memberikan kain itu kepada yiren.

dengan cekatan ia melilitkan kain itu ke tangan hwall.

"ini udah beneran gak beres- ucap sanha ini udah terlanjur gak masuk akal" lanjutnya.

"gue setuju dari awal gue ke sekolah ini udah kelihatan aneh, mana ada kelas 12 cuma satu kelas aja kelas kita doang padahal dulu waktu kelas 11 kelasnya banyak dan kenapa pas kenaikan kelas murid kelas 12 cuma kita berdoang" ucap haechan

"tumben lu bener" ucap sunwoo.
"ah lo mah gue udah serius ini masi aja lo" sambung haechan.

sementara itu yiren telah selesai dengan kegiatannya. yiren mendongak menatap hwall
"udah nih" katanya, senyuman manis terukir di wajahnya. hwall mengacak rambut yiren gemas menggunakan tangan yang satunya "makasih" bibirnya tertarik keatas.

"woi udahlah manis-manisanya" sambat heejin ia merasa muak karena adegan didepan matanya ini.

"hoi, udahkan mending sekarang kita balik makin lama di sini makin serem" ucap jinyoung ia memimpin teman-temannya keluar dari kelas tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't make a sound┇00 Line.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang