Setelah byna mengganti pakaiannya ia langsung turun kebawah melihat Bunda dan teman temannya berada di ruang tamu yang telah di dekorasi sedemikian rupa saat Byna sedang mengganti pakaian.
Mata Byna berkaca kaca."Wah, niat juga kalian. Gue terhura ih." Ucap Byna.
"Terharu bege, masih sempatnya lu ngelawak dasar babi." Ucap Zela membenarkan.
"Iya maap."
"Yaudah, Bunda ambil kamera dulu, kalian tunggu disini, jangan tiup dulu lilinnya. Putri, berhenti colek colek kuenya." Jelas Bunda panjang lebar a.k.a bacot.
Putri yang tertangkap basah ia langsung menyembunyikan tangan bekas nyolek kuenya sambil cengengesan.
"Yap, mulai!" Seru Bunda.
Mereka memulai acara sederhana ini dengan menyanyikan lagu, lalu potong kue diakhiri dengan memberikan doa doa yang terbaik untuk Byna.
"YEY MAKAN KUEE!!!" Teriak Putri kegirangan.
"Maaf ya anak anak, kuenya tante simpan dulu, dimakannya bentar malam pas ayahnya Byna udah pulang." Jelas Bunda Byna sambil memasukkan kembali kuenya kedalam dus kue.
"....."
"Tuh air putih nya di minum yaaa." Lanjut Bunda, sambil berjalan ke dapur meninggalkan Byna dan teman temannya.
"Byna...." Ucap teman temannya dengan muka memelas.
"Ehehehe ya maap, kita... mending foto foto aja yuk didepan." Ajak Byna.
Khanza langsung berteriak mengiyakan ajakan byna. "Mantap, AYO!"
Mereka pun berfoto ria dan bersenang senang. Hingga akhirnya Byna mendapatkan pesan dari Skala bahwa ia tidak bisa datang.
.
.
Beberapa menit setelah ia mendapatkan pesan itu, terdengar suara klakson motor dari arah depan pagar rumah Byna. Dengan sigap Zela langsung membuka pagarnya dan mendapati Skala membawa sebuah dus berisikan kue dan seikat bunga."BYNAA!! SKALA DATANG!!" Teriak Zela.
Byna dan teman teman lain langsung berlari menuju Zela dan Skala didepan pagar.
"Skala...?" Panggil Byna dengan suara yang bergetar.
"Iya ini gue." Ucap Skala tersenyum.
Byna langsung memeluk Skala erat.
"Woi inget kita yang jomblo ini sialan." Ucap Dinda tidak terima.
"Ey, kuenya mau jatoh sini gue pegangin, Zela ambil pisau dong didalem. Minta sama Bunda nya Byna" Pinta Putri yang dengan sigap mengambil bunga dan kue dari tangan Skala.
"Siap, apapun asalkan untuk kue. Apasii yang gak untuk kue iniii." Jawab Zela lebay.
Merasa pelukannya udah cukup Byna langsung melepaskan pelukannya.
"Kamu, bareng sama siapa kesini?"
"Bareng Rizki. Tuh." Sambil menunjuk Rizki yang ada di belakang Skala.
"Hai."
"Rizki pucek? Woi Rizki pucek! HAHAHAHA." Ejek Rara sambil tertawa terbahak bahak.
.
.
.
Zela yang bertugas mencari pisau mulai menuju dapur."Nah itu dia." Ucap zela. Namun ternyata letak pisau itu terlalu tinggi buat zela.
"Duh tinggi banget mana ga sampe lagim Dimana mana itu pisau di taro di dekat kompor lah ini ketinggian naronya! Emang raksasa apa." Keluh Zela kesal.
Sebuah tangan dari arah belakang mulai mengambil pisau itu dan memberikannya ke Zela.
"K-kak Rean? " Ucap Zela gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXULANSIS GIRL {PINDAH KE WEBNOVEL}
Teen FictionByna adalah seorang gadis yang hidupnya penuh dengan kebahagian. Tanpa sadar, ia telah jatuh cinta kepada teman sekelasnya Skala sejak kejadian itu. Berbagai konflik Byna dan Skala hadapi untuk bisa bersama. Suatu saat Byna tidak sengaja mendengar p...