6. Cogan

31 7 4
                                    

Rizal Dexa Uwu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rizal Dexa Uwu


Happy Reading.......

Rizal menyempurnakan ikatan tali sepatu Dexa yang memang tidak diikat olehnya. Biasanya Dexa tidak akan mengikat tali sepatunya dan diselipin di dalam sepatu tanpa mengikatnya. Simpel aja sih, Dexa ga suka ribet. Sukanya cogan.

Hari ini mereka berdua berencana untuk pergi piknik biar ga panik. Besok UAS. Dan harus dirayakan untuk menjalin kekompakan dalam mengerjakannya nanti.

Bukan hanya mereka, tapi sekelas juga. Yang awalnya hanya mereka berdua, tapi yang lain pengen ikutan. Dan diiming-imingkan teman-temannya makanan, dan dengan sigap tanpa penolakan diiyakan Dexa. Kapan lagi yakan makan gratis.

“Yaudah, angkuttt.” Ujar Dexa kegirangan sambil menggeret Rizal untuk pulang. Setelah mendengar tawaran menggiurkan dari teman-temannya.

Kalo kalian tanya di mana Stephen? Stephen Dexa tinggalin di laci mejanya beserta makan malam untuk Stephen, Stephen hanya pulang saat hari sabtu, yang artinya weekend. Berhubung hari masih Jumat, Stephen ditinggal alone sama mama Dexa.

“Giliran makan aja lo gercep Dex.” ucap Vania berdecak sebal yang masih bisa didengar Dexa sebelum Dexa dan Rizal berbelok ke kiri dimana merupakan arah parkiran dan tidak terlihat lagi.

“Kaya lo ga aja bujang. Kuy prepare. Kita jualan di taman kota.” ajak Faras melewati teman-teman sekelasnya.

”Bentar! Janjian jam berapa? Dexa kagak bilang uyy.” ujar Venos

“Lah iya sibocah.” kesal safira

Dexa jalan ke parkiran sambil dirangkul Rizal meninggalkan teman sekelasnya.

“Tangan lo berat kutil mana bau lagi. Habis nabung pasti ga cuci tangan. Yakan?” Tanya Dexa sinis

Bukannya marah, Rizal malah terkekeh pelan dan menumpukan badannya ke leher Dexa.

“Ayok baku hantam. Aku suka baku hantam.” cerocos Dexa tanpa melihat Rizal yang tangannya masih setia bertengger di pundak Dexa.

Dexa yang kesal, dengan sigap mengambil lengan Rizal dan digigitnya kuat.

“Wadoww. DEXAAAA!!!! LO DAPET, JANGAN HARAP BISA SELAMET. TANGAN ORANG GANTENG JADI LECET!!! GABISA RANGKUL BEBEB LAGII!!!” teriak Rizal menatap Dexa yang sudah menjauh darinya.

Dexa lari dengan sekuat tenaga menuju motor Rizal, tanpa melihat ke depan. Dan terjadilah aksi tabrakan penuh drama yang mana Dexa dengan sigap memeluk badan kekar orang yang ia tabrak.

“Tolong jangan culik Dexa, Dexa miskin. Mobil aja cuma punya 10 sumpah Dexa ga bohong. Dexa gapunya duit. Ambyar pokoknya mah kalo diceritain.”

“Ijal, plis bantuin gue. Gue gamau mati sia-sia. Entar gue kasih stok eskrim gue buat lo satu.”

“Ihh jangan pegang-pegang Dexa. Dasar penculik jelek.” Padahal orang di depan Dexa sama sekali tidak menyentuh Dexa. Malahan Dexa yang memeluk dengan erat.

“ihh gaboleh pegang anak perawan orang. Gada otak ni om om. Dexa cabut nanti ususnya.”

“Sini, Dexa retakin lambungnya. Dimana posisi lambung om?” Dexa menunjuk perut laki laki itu.

“Apa udah pindah ke sini?” tunjuk Dexa ke arah letak hati laki laki di depannya.

“Disini masih kosong ga om?” ujar Dexa yang masih melihat telunjuknya yang stay di letak hati orang di depannya.

Dexa tidak melihat, bahwa yg didepannya ini adalah makhluk tampan, Kaivan Wartadeivan. Kakel tampan yang mempesona dan bikin ngiler para kaum adam, eh hawa.

Sementara Dexa yang sibuk bermonolog, di sisi lain, di posisi tengah dipeluk erat oleh orang yang ada di depannya ini. Kaivan hanya mengernyit heran, namun juga tidak berusaha melepaskan pelukan Dexa. Ada yang nyaman tapi bukan Andmesh~

“Sengklek memang nih bocah.” ucap Kaivan menggeleng miris.

“Loh kok, suaranya kayak cogan.” gumam Dexa pelan namun masih bisa di dengar Kaivan.

“Astagfirullah cogan.” ucap Dexa melotot tanpa berkedip. Memang kebiasaan bocah satu ini kalo liat cogan, kagak berkedip. Sesuai perjanjian di awal perkenalan cerita ini. Kata pak Ustadz, tatapan pertama masih rejeki, tapi kalo udh berkedip berdosa.

Dan itu prinsip yang masih dijalankan dengan baik dan benar oleh seonggok Dexa Ariana.

🌚🌚🌚

Akhirnya, setelah ribuan purnama terlewati aku update juga. Maaf hanya sedikit:( Setelah bergelut dengan tugas-tugas negara, apalagi sudah masuk pertengahan semester yang artinya para dosen lagi gencar-gencarnya ngasih tugas yang harus dikumpul dalam satu atau dua minggu yang akan datang. Ini sudah minggu kedua aku melewati masa-masa kritis menghadapi UTS di tengah pandemi korona:'( kuliah online memang gaada enaknya ternyata. Lah malah curhat:((

Baiklah gimana Dexa? Masih bisa jadi cerita yang kalian tunggu-tunggu? Terimakasih sudah menemani Dexa sampai saat ini. Padahal ceritanya memang gaada apa-apanya:( Komen dong, kasih kritik dan saran demi kelangsungan hidup Dexa di masa mendatang, soalnya penulis Dexa ini abal-abal. Selamat menikmati:))))

29/04/2020

DEXA'S WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang