Ikhlas

10 0 0
                                    

'sesekali sedih tak apa, tapi jangan lupakan mereka yang menyayangimu.
Sesekali malas tak apa, tapi jangan lupa dengan cita-citamu ingin membuat bangga mereka yang menyayangimu dengan tulus'

🌹🌹🌹

Kini matahari telah berganti dengan bulan zahra yang kini telah siap dengan menggunakan gamis dasty pink serta kerudung dengan warna mocca yang tidak terlalu syar'i tapi menutup menutup dadanya

Dan diwajahnya hanya menggunakan bedak, dan lip ice yang natural,sebenarnya dari tadi ia ingin menangis ,namun mati - matian ia tahan

Zahrapun keluar dari kamar dan menunggu di depan rumah untuk menjemput shafina

Setelah hampir 5 menit dia menunggu akhirnya shafina datang
"Al, yaampun masa mau lamaran mukanya gak di make up ayooo"tarik shafina

" kenapa sih emangnya, aku kan gak bisa " tanya zahra binggung

Tanpa basa-basi shafina langsung masuk kerumah dan langsung ke kamar zahra lalu mendandani zahra

Kini zahra nampak sedikit berbeda dengan polesan make up natural yang shafina berikan

"nah gini dong kan cantik" puas shafina dengan hasil make upnya

"iya,iya tau lah yang pinter dandan aku mana bisa" goda zahra

Setelah isya akhirnya keluarga khalif datang ayah dan ibu zahra dibuat kaget, dan zahra hanya menenangkan denga mata teduhnya

Oma, dan seorang laki-laki yang mirip dengan khalif mungkin itu ayahnya,dan ibunya entah zahra tidak melihat

Oh jangan lupa tentunya khalif manusia menyebalkan, licik yang datang dengan jas biru dongker dipadukan dengan kaos hitam polos dan celana yang warnanya senada, tentu dengan wajah datarnya

"jadi mari kita langsung saja,silakan"ucap ayah zahra dengan sopan

"jadi begini pak andri, kedatangan kami kesini bermaksud menyampaikan tujuan baik kami, yaitu melamar putri bapak yang bernama Alzahra putri zhavia " jelas papa khalif

"begini pak, saya selaku ayah dari Al akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Al, karena dia yang akan menjalani nantinya " jelas ayah zahra

"Jadi bagaimana nak Al apakah bersedia" tanya papa khalif

"baik sebelumnya terimakasih untuk ayah dan ibu yang menyerahkan keputusan ini kepada Al, dan Al dengan sepenuh hati dan tanpa Paksaan dari siapapun akan menerima lamaran ini " jawab Al yang didampingi shafina, sambil menekan kata paksaan tersebut dan matanya melirik khalif

"Alhamdulillah"seru mereka bersamaan kecuali, khalif yang mengeluarkan seringainya sambil menatap zahra

Dan zahra pun melihat hal tersebut Langsung memutar bola matanya yang terlihat sudah malas

"Jadi kapan pernikahan nya akan dilaksanakan?lebih cepat lebih baik " seru oma

"bagaimana jika bulan depan?"tanya papa khalif ,dan akhirnya semua menyetujui rencana tersebut.

'lihat saja zahra'ucap khalif dalam hati

Setelah itu mereka makan malam bersama, dan keluarga Khalif pun hendak pulang

"terimakasih cucu oma tercantik udah mau menerima,sering-sering main ya Al"ucap oma pada zahra

"iya oma, oma juga harus jaga kesehatan terus ya oma"ucap zahra

Akhirnya keluarga khalif pulang,setelahnya zahra dan shafina membantu membersihkan meja makan akhirnya kembali ke kamar

Dikamar
"Al, katanya mau cerita ayoo dong"rengek shafina

 ZAHRA AL MALIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang