006. TERHASUT

228 94 100
                                    

ATTENTION ¡!

Halo, sebelumnya saya sebagai penulis cerita ini akan menjelaskan beberapa penjelasan. Pertama, saya harap kalian bisa membedakan antara sebuah karangan dengan kehidupan asli. Tolong, sekalipun jangan pernah untuk membawa cerita ini ke dalam kehidupan asli. Yang kedua, apabila kalian tengah membaca cerita ini, lalu cerita ini tidak sesuai dengan genre yang kamu sukai. Cukup tinggalkan, jangan pernah membandingkan ceritaku dengan cerita lain.

Dan yang utama, perlu dipahami. Cerita ini menggunakan sudut pandang Archie, jadi seolah-olah pembaca adalah Archie.


Happy Reading

OO6. TERHASUT
—————————————————



Ini sudah tengah malam, tetapi aku masih berkutat dengan buku tulisku. Lagi-lagi aku melupakan kalau ada pekerjaan rumah yang diberikan Pak Jeff. Pak Jeff itu guruku, dia tampan dan tajir. Kalau kata orang-orang, dia galak banget.

Lupakan tentang Pak Jeff, aku harus mengerjakan tugas ini secepatnya. Siapa yang tidak panik ketika tiba-tiba mengingat ada tugas, coba? Apalagi mata pelajaran ini muncul di jam pertama. Suasana sungguh hening malam ini, bahkan suara jam dapat ku dengarkan.

Menghubungi Jeano? Tengah malam seperti ini apakah sopan? Sudahlah, aku lebih memilih salah jawaban daripada di hukum oleh Pak Jeff.

"Belum tidur, dek?"

Aku sedikit tersentak kaget, ku lihat kakak sedang meminum sebuah botol berisi kopi. "Kakak aja belum tidur!"

Dia berjalan dan duduk di dekatku. "Kenapa? Lupa ada tugas lagi?"

"Ehehe, iya nih. Bantu dong, kak. Nanti aku beliin kopi deh!"

"Ck, anak muda sekarang, ya. Suka menyuap orang agar melakukan sesuatu."

"Apaan sih, kak? Menyuap dari mananya coba?"

"Itu kamu minta kakak bantu kamu, tapi nanti kamu kasih kakak kopi."

Aku menendang paha kakakku keras. "Ya udah kalau ga mau kopi!"

"Bercanda, siapa sh yang ga mau dibeliin kopi?"

Kini kakakku ikut terjaga tengah malam bersamaku. Dia mengajarkan soal yang menjadi tugas rumah itu kepadaku. Sungguh, aku benar-benar beruntung ada orang yang membantu.


-o0o-


Hari ini, Jeano tidak berangkat sekolah. Ada sedikit rasa khawatir terhadapnya, tetapi aku menepis pikiran itu. Ku pandangi bangku dan meja di sudut kelas itu. Kalau boleh jujur, aku merasa takut jika sebenarnya dia tidak berangkat ke sekolah karena menggendongku semalam.

"Hei?! Kamu melamun mulu, deh!" tegur Daive kepadaku.

"Hehehe, maaf."

"Kamu kenapa? Cari Jeano?" tanyanya.

Aku hanya mengangguk sebagai balasan. "Aku takut ada suatu hal buruk yang menimpanya."

"Mungkin dia sedang sakit atau ada masalah keluarga? Mengapa kamu tidak mencoba menghubunginya?"

"Aku telepon dia sedari tadi, tapi tidak ada balasan darinya," jelasku.

Daive mengangguk. "Kamu yakin tidak ada yang aneh dengan anak itu?"

Dahiku mengerut. "Apa ada sesuatu yang tidak ku ketahui?"

"Dia selalu memiliki lebam di lengannya."


JJEANO [ROMBAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang