Tine pov
Sepertinya hari ini benar benar hari yang sial bagiku,hari ini aku resmi menikah dengan sarawat dan apa apaan tadi ia benar benar menciumku di atas altar.sial.
Soal Tharn aku belum putus dengannya dan aku masih menjalin hubungan dengannya ,tentu sarawat mengetahui hal ini tapi kita sudah membuat perjanjian bahwa tak ada skinsip diantara kita ataupun mencampuri urusan pribadi.kejam?memang aku kejam karena tidak mau kehilangan Tharn.
Karena hanya satu kamar yang ada dirumah kami,jadi aku meminta sarawat untuk tidur di sofa,sungguh aku tak mau berbagi udara dengannya,sebenarnya terdapat dua kamar tamu tapi sialnya kamar itu terkunci dan kuncinya dibawa oleh orang tuaku,mereka melakukannya agar kami benar benar satu kamar.
"Hei kau jangan tidur satu ranjang denganku,tidurlah disofa,aku tak mau berbagi tempat denganmu"
"Tapi Tine sofa itu terlalu kecil"
"Itu bukan urusanku,aku tak peduli"
"Baiklah"
Mengapa dengan suaranya?terdengar sangat lemas,ah tidak ada gunanya aku memikirkannya.
Dia benar benar tidur disofa,sepertinya dia kelelahan tapi aku masih tak peduli,bagaimanapun dia yang menyebabkan aku terjebak dengan pernikahan konyol ini.
Aku merebahkan diriku tapi tidak menutup mataku,aku hanya bergulat dengan pikiran yang menghantuiku,bagaimana hidupku sekarang?apa aku bahagia atau menderita?ah aku benar benar pusing membayangkannya,yang terpenting sekarang adalah aku masih bersama dengan Tharn,itu cukup membuatku bahagia untuk saat ini.
Author pov
Pagi hari Sarawat terbangun lebih dulu dari Tine,Ia akan berangkat untuk membuat lagu bersama teman temannya,sarawat memang anak band yang telah banyak manggung di bar bar besar maupun cafe cafe ternama,tidak usah tanya berapa bayaraanya,tentunya besar sekali.tetapi sebelum itu ia akan menyiapkan sarapan untuk Tine nya ,dan apa tadi, tine nya? sepertinya sarawat benar benar mencintainya.
Sarawat berkutat dengan dapur,ia menyelesaikan masakannya sebelum tine terbangun dan menatanya di atas meja,berharap tine akan menyukai masakannya,tak lama kemudian terdengar tapak kaki menuruni tangga,sarawat pikir itu pasti Tine.
Tine benar benar membuat sarawat lupa dengan dunianya,ia sampai tak berkedip dibuatnya,bagaimana Tine bisa seimut itu ketika bangun tidur,andai ia bisa memeluknya dan mengucapkan kalimat kalimat cinta pasti hidupnya akan berwarna,tapi sayang
"Tine,makanlah,aku telah membuatkan kamu sarapan"
Sekilas Tine melirik ke arah meja makan yang dipenuhi oleh makanan yang menggugah selera.
Ternyata ucapan sarawat hanyalah angin lalu baginya,seakan tak mendengar,ia melanjutkan langkahnya menuju dapur untuk meminum.
Sarawat? Tentu ia kecewa makanan yang telah dibuat dengan sungguh sungguh tak tersentuh sedikitpun oleh Tine,terdengar helaan napas dari sarawat.
Tine tak habis pikir,bagaimana sarawat membuatkanya sarapan,bukannya pernikahan ini hanyalah pura-pura di depan orang tuanya,sedangkan dibelakang mereka harus bersikap layaknya orang asing.
Selesai minum dan melamun di dapur Tine berjalan menuju ke meja makan,masih banyak tersedia makanan disana dengan sepucuk surat di atas meja.
Makanlah jika kamu lapar,aku tak mau kamu sakit tine.
-sarawatLagi lagi tine tak menyentuh makananya,bagaikan angin lalu,ia tak peduli sama sekali.
Tine lebih memilih mengambil jacket dan pergi keluar rumah mencari makan,membiarkan makanan yang dimasak oleh sarawat itu.
...
Akhirnya Tine menghampiri rumah Tharn untuk mengajaknya sarapan bersama di sebuah cafe favorit mereka,tetapi alangkah terkejutnya Tine ketika Tharn menolak ajakannya.
"Tine,kumohon kamu telah menikah,hormatilah suamimu,lepaskan aku,sungguh aku tak apa"
Tine begitu tercengang ketika mendengar kalimat itu keluar dari mulut Tharn,tanpa perintah,air matanya turun tapi sayangnya Tharn hanya melihatnya tak berniat untuk menghapusnya walaupun hatinya teriris sangat dalam melihat tinenya menangis seperti ini.
"Tharn,tidak bisakah kita tetap berhubungan hiks... aku tak mencintainya,bahkan ia tau aku masih berhubungan denganmu tharn,kumohon hikss..."
"Tine,aku tidak bisa"
Tine pun menubrukkan badanya ke badan Tharn dan menangis sejadi-jadinya.
"Aku tidak mau Tharn hiks... aku benar benar tidak bisa putus denganmu hiks..."
Tharn sepertinya benar benar tidak bisa melihat Tinenya menangis seperti ini,ia terlalu lemah untuk itu,maka dengan mudahnya ia berkata
"Tentu Tine,aku tidak akan meninggalkanmu"
Sejuta keraguan menyelimuti hatinya ketika ia mengatakan itu ,tapi ia tepis jauh jauh setelah melihat Tine tersenyum senang mendengarnya.
"Baiklah ayo kita pergi makan Tharnku"
Benar benar imut.sial.batin Tharn
"Baiklah Tineku tersayang"
Setelah perdebatan kecil itu Tharn dan Tine pergi makan bersama,mereka memilih cafe dengan gaya romansa,tak disangka disini adalah cafe dimana sekarang sarawat dan teman temannya akan menampilkan band mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
..
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Halo?😂
Jangan lupa vote dan comment yaw

KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL LOVE
Teen Fictionlaki laki bernama tine mempunyai seorang pacar bernama tharn ,tetapi karena perjanjian orang tuanya ia dijodohkan dengan laki laki bernama sarawat. bagaimana pula kelanjutan hubungannya dengan tharn? bagaimana kisahnya? simak selengkapnya bright as...