PDKT 2

880 33 0
                                    

Dewi bangun dari tidur karena sudah pukul 15:30. Dan Dewi segera mengambil air wudhu. Kemudian ia sholat Ashar. Setelah sholat ashar, seperti biasa Dewi menyapu rumah dan tak lupa menyapu halaman rumahnya.

Bisa dibilang Dewi ini anak yang mandiri, tidak suka merepotkan orang lain, dan cukup dewasa untuk seumuran anak lulusan SMA. Hmm, Dewi saat berusia 18 tahun. Jika dibandingkan,Andika sekarang berusia 21 tahun. Cocok bukan?tidak terlalu muda atau pun terlalu muda.

Dewi tidak memasak lagi,karena makanan yang tadi ia masak masih banyak. Ya hanya dia saja dan tadi di bagikan kepada Andika. Namun Dewi cuma menanak nasi lagi dan membuat sedikit gorengan. Ia melihat isi kulkas hanya ada telur,sayuran,buah, tahu ,dan tempe.

"Emm..buat apa ya biar anget?" Bertanya pada diri sendiri
"Buat gorengan tempe aja deh yang gampang" jawabnya sendiri

Dewi pun mengambil bahan-bahan seperti bumbu yang sudah siap digunakan dan ia memotong tempe secara tipis-tipis supaya jadinya krispi gitu. Kemudian ia memanaskan wajan yang sudah diberi minyak. Setelah minyak panas,Dewi memasukan adoanan ke dalam wajan tadi. 20 menit kemudian gorengan tempe ala Dewi pun sudah jadi. Iya menuangkan sedikit saos dan beberapa lombok di bagian mangkok kecil.

Ternyata sudah menjukkan pukul 16:05. Dewi segera mandi,dan ia akan menonton televisi karena ada tayangan film india kesukaannya. Dewi sangat suka film Kuch Kuch Ho Ta hai. Tidak asing bukan dengan nama film itu?

Setelah mandi, Dewi sudah menyisir rambut nya yang sedikit basah itu. Kemudian ia duduk di depan televisi sambil memakan tempe goreng yang ia buat tadi. Tak lama film nya itu mulai. Dewi sangat menyaksikan dengan seksama. Hingga ia tak menggubris kalau handphone nya berdering sedari tadi.

Panggilan tak terjawab
Panggilan tak terjawab
Panggilan tak terjawab

"Sayang kok ga di jawab telfonnya?"
"Dek kemana?"
"Dewi lagi ngapain?"
"Sibuk betul ya dek?"

Setelah ia menggeser layar handphone nya banyak sekali notif dari Mas Dika. Tekejut betul Dewi. Tak  lama,Dewi langsung membuka roomchat Dika. Dewi sudah merasa takut kalau Mas Dika akan marah,atau berfikir yang tidak-tidak.

"Maaf mas.Dewi tadi habis membuat gorengan terua langsung lihat film india." Send
"mas Dika??" Send
"Mas sayang" send
"Hemm..marah ya?" Send

Pikiran Dewi langsung buyar kemana-mana. Entah takut kalau Mas Dika marah kepadanya atau mas Dika berfikir Dewi tak mau dengan Mas Dika. Pikirannya kacau sambil melihat layar handphone nya. Siapa tahu ada notif dari Mas Dika.

Sepuluh menit kemudian handohone Dewi berbunyi. Ia langsung mengeceknya. Yappss, benar. Itu dari mas Dika.

"Iya gapapa" mas Dika
"Mas marah sama Dewi?" Send
"Enggak dek" mas Dika
"Tapi jawabnya kok gitu. Ga seperti biasanya" send
"Mas baru bangun tidur. Nyawa nya belum terkumpul hehe" mas Dika
"Ya udh..udh mandi dulu sana. Maaf Dewi udah bikin Mas Dika tadi khawatir sama Dewi. Maaf ya mas??" Send
"Gapapa sayang" mas Dika

Tak terasa sudah maghrib. Dewi langsung menutup pintu rumahnya dan menutup jendel-jendela serta korden jendela rumahnya. Kemudian Dewi sholat di kamarnya.

Setelah selesai sholat Dewi merasa gabut yang amat sangat. Dia ingin chat dengan mas Dika tapi takut mas Dika nya terganggu atau lagi sibuk. Akhirnya Dewi hanya membaca novel saja.

Handphone nya berdering suara telfon. Dewi langsung mengangkat telfon itu.

"Hallo..selamat malam dengan siapa?" Tanya Dewi ramah
"Malam juga. Dengan siapa? Dewi belom save nomernya Mas??" Dengan terkejut
"Oh maaf mas Dik. Dewi ga membaca siapa yang telfon." Ucap Dewi
"Iya tak apa. Lagi apa?" Tanya Dika
"Habis baca novel ini. Mas sendiri?" Tanya Dewi
"Lagi telfonan sama calon istri ku hehe.. bunda sama ayah kemana dek?"
"Haha bisa aja mas Dika tuh..belum pulang. Nanti sampe rumah mungkin jam 9 malam mas" jawab Dewi
"Oh gitu. Ya udah lanjut besok lagi ya. Ga baik lama-lama. Lebih baik secara langsung. " jawab Dika
" iya mas..salam buat ibu dan ayah ya dari Dewi" kalimat halus dari Dewi
"Iya..besok mas kerumah ya. Assalamualaikum" sambil menutup telfonnya.

Belum sempat Dewi jawab sudah main di matikan saja telfonnya. Tapi Dewi mau sholat isya dulu. Kemudian, Dewi mengambil air wudhu dan sholat. Setelah itu,Dewi tinggal menunggu orang tua nya tiba dirumah. Dewi memanasi sayur masakannya tadi. Supaya nanti kalau orang tua nya tiba di rumah, maka mereka tinggal makan tidak perlu repot-repot memyiapkan ini itu.

Suara mobil milik ayah nya terdengar. Dewi menuju ruang tamu dan akan membuka kan pintu.

"Assalamualaikum" ucap ayah dan bunda nya
"Walaikumsalam yah bun" sambil menciumi tangan kedua orang tua nya

Ayah dan bunda nya bersih-bersih terlebih dahulu sebelum makan.
Dewi pun memanggil orang tua nya untuk makan malam bersama. Dan orang tua nya keluar dari kamar.

" wah enak sekali ini nak" ucap ayah nya
"Siapa yang masak sayang?"tanya bunda nya
"Dewi dong yah bun. Tadi pagi Dewi kasihkan ke mas Dika juga kok yah bun. Sesekali mencicipi masakan dewi hehe.." jawab Dewi
"Wahh pintar nya anak bunda"sambil mengelus puncak kepala milik Dewi
"Ayah semakin yakin kok bun,kalau Dewi ini sudah bisa mandiri untuk membangun rumah tangga dengan Andika itu" ucap ayah nya
"Iya yah betul" jawab bunda
"Ah ayah sama bunda bisa aja" sambil nyengir memamerkan gigi nya

Setelah makan malam bersama, mereka menuju ke kamar untuk istirahat dan tidur. Karena jam sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB
Mereka akhirnya tertidur.



Haii...💖
Jangan lupa kasih bintang dan komen yaa, biar mimin bisa memperbaiki menulisnya

Terima kasih untuk kalian yang sudah membaca ceritanya. Mimin akan nulis terus kok. Jadi selalu pantau cerita nya yaa gaess😉

Pokoknya jangan lupa kasih bintang dan komen yaaa😍
Cek di instagram mimin juga yaa di @marshandaoct 😘

Jodoh Abdi Negara (AD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang