The First Victim

112 20 4
                                    

Pukul 04.00 sore waktunya saras menutup resto.Sebelum pulang ke rumah Saras mampir ke toko buku.Amazon Books toko buku yang dipilih saras hanya membutuhkan waktu sekitar 8 menit untuk sampai.Saras memarkirkan mobil tuanya yang berwarna Biru muda di depan Amazon Books.Walaupun mobil tua tetapi memiliki nilai yang tinggi dan antik.Mobil tersebut diberikan kakeknya pada saat ia lulus wisuda 5 tahun yang lalu.Saras adalah lulusan  Harvard University dengan nilai tertinggi melalui fakultas Harvard Division of Engineering and Applied Sciences dengan gelar Sarjana.

Setiba di dalam Amazon Books terlihat orang-orang memperhatikan Saras.Namun dia menghiraukannya.Saras menganggap dirinya sebagai artis yang selalu diperhatikan oleh orang lain yang entah apa alasannya.

"Silahkan mbak,ada yang bisa saya bantu ?"

Seorang pegawai Amazon Books bertanya pada Saras

"Saya mencari buku MERINTIS USAHA KULINER karya Sutie Rahyono & Suhardjo"Jawab Raras

"Bentar saya carikan dulu,,barangkali mau pilih buku yang lain.Silahkan mbak cari sendiri atau bisa menyuruh pegawai yang lain"

Amazon Books Menjual beragam buku dengan rating tertinggi.Dan membiarkan pelanggan menjelajah produk seperti di masa lalu.Toko buku di New York ini hanya memiliki luas 370 meter persegi.Cukup sederhana dibandingkan toko bertingkat saingannya Barnes and Noble yang berada di seberang Central Park.

"Sudah itu saja"

Lalu lalang kota New York Sore ini masih ramai,,gerimis hujan tak kunjung reda.Ku hirup udaranya begitu segar membuat tubuhku menjadi lebih fresh.

"Mbak ini buku yang mbak cari"

"Apa pembayarannya bisa menggunakan kartu debit?Kata Saras

"Bisa"

Saras menyerahkan kartunya untuk melakukan pembayaran.kartu Debit adalah alat pembayaran alat elektronik. Yang fungsinya untuk memudahkan pembayaran ketika  berbelanja tanpa harus membawa uang tunai.

Saras langsung bergegas pulang ke rumah.Sesampainya ia merebahkan tubuhnya di kasur.Kamarnya cukup indah dan bagus.Dipenuhi dengan berbagai ornamen dengan wallpaper dinding motif bunga- bunga warna pink yang semakin memperindah kamarnya.

Malam ini Saras menghabiskan waktu malamnya di balkon. Tempat bersenda gurau bersama kakenya dulu.Tapi malam ini Saras hanya ditemani secangkir kopi dan buku yang dibelinya tadi.Dan tak lupa Phonograph record kuno sepeninggalan kakeknya yang mengeluarkan alunan musik yang merdu.Saras menikmati langit yang dipenuhi dengan bintang dan ditambah dengan bulan yang terang benderang membuat hati Saras merasa bahagia dan tenang.

"Andai kan aku menjadi bintang,, yang selalu dipandang dikagumi semua orang.Yang selalu menyinari dan meramaikan dunia  tidak seperti aku"Kata Saras

Saras membaca dan memahami bukunya dengan begitu serius.

Terdengar benda jatuh.segera Saras menuju sumber suaranya, kulihat orang berbaju hitam dengan topeng sedang mengendap ngendap di dalam rumahnya.

"Astaga sepertinya dia akan merampok rumahku"Kata Saras

Mereka melihat Saras dan berusaha menangkapnya.Tapi Saras menusuk salah satu perampok dengan pisau yang dibawa perampok tersebut.Sedangkan yang satunya lagi Saras melemparnya dengan Vas bunga ke kepalanya.Dan alhasil mereka mati di tangan Saras

"Ya Tuhan,,apa yang sudah aku lakukan aku tidak mau masuk penjara.Aku tidak mau..aku harus melakukan sesuatu jangan sampai ada yang tau"Kata Saras

Untuk sementara Saras menyimpan mayat tersebut di lemari gudang.

Saras terus menangis hingga matanya sembab.Pikirannya terus digerogoti dengan kejadian tadi.

Resto AngkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang