arinal

cantik

Jangan lupa yah voment nya😘

" Mereka emang cantik tapi Dimata gue Lo lebih menarik"

______

Di bulan Setelah kejadian dirumah singgah kemarin, Arinal jadi sering mendatangi letta dengan tiba tiba, ntah itu dengan tiba tiba muncul dikantin, muncul diparkiran dengan alasan mengantarkan letta pulang, atau dengan sengaja menunggu letta beres latihan eskulnya.

"Kenapa sih jadi gini" heran letta menatap Arinal geram, sudah sejak tadi letta memberi kode agar Arinal berbicara duluan.

Tapi emang dasar kepala batu, mau di apa apakan juga dia ngak akan ngomong.

"Kenapa" kini Arinal menoleh, tidak lagi mengabaikan letta.

"Lo kayak jelangkung"

"Hmm" Arinal mengangguk sambil meneguk air mineral yang berada di tangan letta.

"Hmm ajah..plis deh nal itu punya gue " geram letta sambil mencoba merebut minumnya.

Namun naas kini minumnya telah berakhir di tong sampah, akibat Arinal yang melempar nya.

"Itu bekas gue, bau tau apalagi gue abis latihan"

"Ngak kok, manis" ucap Arinal ambigu, letta diam ah sungguh ia malu pada lelaki di depannya itu.

"Apanya yang manis" letta membelalakkan matanya.

Arinal menunjuk bibir letta " ini" terlihat senyum hangat Arinal "Lo abis minum cola "

"Ngak"

"Bibir Lo rasa cola"

"Hmm iya"

"Cewek Jangan banyak minum cola, ngak baik" saran Arinal yang terdengar seperti nada khawatir.

Bukan ini yang letta mau, tapi kenapa ia seakan menjaga jarak sekarang, apa letta ragu, ini kan yang letta mau sejak awal, bisa dekat dengan Arinal, lelaki pujaan para gadis di sma nya.

Cmonn wake up letta ini yang Lo mau, naklukin hati Arinal, pikir letta.

"Lo mau ajak gue balik bareng" tanya letta melihat Arinal yang membawa nya ke arah parkiran motor.

"Emang nya kalo diajak pulang Lo bakal mau"

Letta menggigit bibir bawahnya, ia berfikir.

Letta mengetuk ngetukan telunjuknya di kepala "Lo ngapain kayak orang bego"

Letta menatap Arinal sini " jahat lo, ngatain gue bego" sewot letta.

"Lo ngapain sih"

" Lagi mikir bego"

Arinal tersenyum " kita sama sama bego, jodoh berarti " canda Arinal yang tengah memasangkan helm pada kepalanya.

Letta mendelik sebal, namun jujur dalam hati nya ia sedang bersorak gembira.

Ketika yang lain hanya bisa menatap Arinal dari jauh, ia bisa lebih.