main basket

35 11 7
                                    


Jangan lupa di vote.

tabur bintang dibulan ramadhan.

" kota Bandung membuat ku pusing dengan kamu yang bersikap seolah asing"

_____

"Dibawa kemana Lo kemaren sama Arinal." itulah pertanyaan yang Athaya ajukan saat letta mendarat kan bokongnya di kursi kayu.

"Ke mall,"

"Ngapain,"

"Mulai deh sifat kepo nya keluar." decak letta.

"Gue kan sahabat yang baik, masa bagi kebahagiaan dikit ajh ngak mau..ah pelit Lo mah,"

"Arinal beda."

Athaya yang sempat kesal pun akhirnya menoleh, ia tidak sabar mendengarkan cerita tentang ketua basket yang menjadi incaran nya dulu dekat dengan sahabat nya.

" Ntahlah," letta mengedipkan bahunya, ia memasang wajah heran bercampur aneh.

"Kok gitu sih." kecewa Athaya karna pertanyaan nya tak dijawab.

"Wajar ngak sih kalo misalnya rasa cinta bisa hadir saat kita liat sifat aslinya."

itulah pertanyaan yang selalu menjadi pikiran nya seminggu terakhir setelah mereka pergi ke rumah asuh atau panti.

Jika dulu letta menyukai Arinal Karna ia memiliki bakat, namun berbeda rasanya saat ia bisa dekat.

Ada perubahan dalam hatinya, jantung nya semakin tak karuan, apalagi akhir-akhir ini Arinal yang bersikap manis padanya.

Jika dibilang suka, letta juga suka pada Azril letta juga suka pada pak janur guru olahraga di sekolahnya, suka kan wajar, bisa sama siapa ajah, termasuk dirinya pada arinal.

"Hmmm ...kayaknya.." goda Athaya menggantung.

"Apa." letta melirik " ada bau bau kasmaran nih "

Letta menatap athaya "ngaco."

"Wajar dong kalo deg-degan Deket doi mah."

"Yang lain sih wajar."

"Tapi kalo elo mah harus dipertanyakan."

"Kenapa"

"Soalnya Lo rada sinting" bukan nya marah letta malah ikut tertawa ia tak mempermasalahkan jika di ejek selama tak mengganggu hatinya, toh itu semua ia hanya anggap candaan.

"Sa ae Lo, Lo juga sinting"

"Kan temen Lo sinting, ngak ada orang biasa mau temenan sama orang sinting kecuali kalo emang dia juga sinting" ucap letta kembali.

"Asik bener ngomogin apa" tiba tiba datang Azril disamping letta.

"Tuh si letta" tunjuk Athaya dengan dagunya.

"Apa" tanya letta saat Azril mengerutkan alisnya.

"Kenapa"

"Pinjem hape elo" rengek letta bergelayut di lengan kekar Azril.

Azril menghembuskan nafasnya, pagi pagi sudah meminjam handphone memang ada apa sih di ponsel Azril.

arinalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang