_1_

6K 543 64
                                    

SMA Aksara, SMA yang sangat diminati hampir seluruh siswa SMP yang baru saja lulus, dan saat ini SMA Aksara sedang gencar-gencarnya mengadakan MPLS baik untuk lingkungan sekolah ataupun dari ekstrakurikuler nya yang beragam. Basket dan Paskibra menjadi salah satu yang diburu di SMA Aksara. Bahkan hampir belasan ekstrakurikuler yang ada hanya dua itu yang hampir setengahnya diisi habis oleh minat anak tahun ajaran baru.

Karena banyaknya minat peserta membuat seluruh pengurus inti ekstrakurikuler mengadakan rapat mendadak untuk mendiskusikan beberapa hal. Setelah beberapa menit barulah para pengurus inti setiap ekskul keluar dari ruangan OSIS, ruangan paling besar diantara ruangan ekskul lain yang disediakan sekolah untuk para pengurusnya.

Basket dan Paskibra menjadi ekskul tersibuk. Mungkin basket hanya akan disibukkan dengan perkenalan dan skill skill tentang basket. Lain hal dengan Paskibra yang diawal masuk saja sudah turun lapangan. Saling berkenalan dilapangan, bersenda gurau dengan para senior, lalu bertanya tentang pengalaman dalam hal baris-berbaris.

Bian ketua ekstrakurikuler Paskibra. Tampan, tegas, dan pembawaannya yang berwibawa membuat para calon paskibra pihak Putri tiba-tiba kehilangan rasa lelahnya, namun tidak dengan pihak Putra mereka malah berpikiran yang tidak-tidak tentang tubuh Bian yang sama sekali tidak di dominasi apa yang diekspektasikan mereka. Kekar, tinggi, macho, kulit sawo matang, rambut cepak itu yang ada di pikiran mereka sebelum bergabung. but now!? mereka salah mengira bahkan mereka malah menggumam kata cantik untuk mendeskripsikan seorang Bian Aditama.

"Bian, istirahat dulu yuk gue capek nih anjir." Bian menoleh dan mendapati wajah temannya yang sudah dibanjiri oleh keringat

"Baru segitu aja udah capek? Kenta Kenta ck! Yaudah kalo lu mau istirahat, sana duluan. Gue masih mau gembleng capas¹." Kata Bian lalu kembali memfokuskan pandangan kedepan dimana ada adik kelas berbaris lima saf, dan berbanjar panjang kebelakang. Mereka adik kelas yang baru bergabung dengan ekskul dibawah naungan Bian sendiri.

Kenta--teman Bian--berjalan pelan kearah Bian yang masih memberi aba-aba baris-berbaris. Bian adalah maniak hal-hal berbau penyiksaan di lapangan. Mau bagaimana lagi? Dia sudah dari SMP mengenal apa itu pasukan pengibar bendera.

"Lu jahat banget sih jadi senior? Udahan dulu sebentar, lanjut nanti lagi. Ini udah berjam-jam loh Bi, lu juga kan belum makan."

"Istirahat? Baru dua jam kita kayak gini Ta, gak ada apa-apanya pas kita junior angkatan Kak Chris dulu." Ucap Bian membela diri. Dia masih sangat mengingat bagaimana dulu Christian selaku seniornya begitu keras hingga Bian berharap bisa seperti sosok Christian.

"Dulu yah dulu. Sekarang yah sekarang Bi, gak usah harus sama persis kayak yang kak Chris lakuin ke kita. Mungkin aja nih yah salah satu dari mereka ada yang gak terima kita beginiin. Gue mah ngingetin aja sih." Bukannya mengerti Bian hanya mengangguk acuh.

Kenta menghela nafas berat lalu meninggalkan Bian yang sama sekali tidak terpengaruh oleh kata-katanya.

"Tunggu." Pria dengan tinggi diatas rata-rata menginterupsi aba-aba yang Bian ingin lantangkan, sekaligus membuat langkah Kenta yang akan meninggalkan lapangan berhenti seketika.

"Gak sopan." Ucap Bian pelan.

"Hhh gue ... Gue Kevin ... mau gabung ke ekskul ini hhh anjir napas gue. Gue ... Pajar ... Allahu maksud gue hhh kata Pajar gue suruh langsung tanya ke ketuanya."

"Ok ok," Kenta bersuara. "Komando! Saya ambil alih. Siap grak! Persiapan duduk?!" Kenta yang memberi aba-aba duduk untuk para pasukan yang tadinya ada ditangan Bian

"Siap!" Ucap para pasukan serentak.

"Mulai." Dan aba-aba terakhir itu diselerasi dengan jawaban "siap, terimakasih" dari pasukan bimbingannya.

✅The Savage Kakel (ChanBaek Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang