Happy reading
°
°
°
....
Ketika diperjalanan pulang Nathan merasa sedang diikuti, dan benar saja saat melihat ke arah spion ada lima motor yang mengikuti mereka.
Nathan semakin menambah pedal gas motornya, reyna yang terkejut dan hampir terjungkal refleks memeluk nathan."LO KALO MAU BUNUH GUE YANG BERKELAS DIKIT DONG"teriak reyna kesal.
Nathan tak menanggapi, dia sedang fokus menghindar dari motor yang mengikutinya. sebenarnya jika harus saling adu pukul dengan mereka Nathan tak masalah tapi sekarang dia sedang bersama Reyna,dan keselamatan Reyna adalah yang utama saat ini.
Motor yang mereka gunakan berhenti mendadak membuat kepala reyna membentur punggung nathan.
"sial."umpat nathan karena mereka dihadang.
Reyna yang ingin marah pun dia urungkan karena tau apa penyebab nathan berhenti secara mendadak.
Nathan dan reyna turun dari motor dan melihat sekeliling,sekarang mereka sedang dikepung oleh beberapa orang berpakaian seragam SMA, Nathan tau mereka kumpulan anak-anak yang suka mencari masalah tanpa sebab yang jelas, mereka juga memberi sebutan untuk geng yang mereka buat bernama derlaz, salah satu musuh yang sering menjadi lawan saat balapan ataupun tauran dengan geng nathan.
Mereka semua sudah turun dari motor mereka kecuali satu orang yang masih menggunakan helm fullface nya.
Nathan dan reyna sudah benar-benar ditengah lingkaran anak derlaz.
kenapa tidak ada orang yang lewat jalan ini?itu karena jalan ini memang sepi dan sudah ditutup oleh anak-anak derlaz tentunya.
"wow udah ganti cewek lagi rupanya,"ucap orang yang masih menggunakan helm nya.
Nathan hanya diam dengan tatapan tajam nya. sementara reyna seperti kenal dengan motor dan juga suara orang itu.tapi disaat seperti ini dia malah melupakannya.
"Hi babe, nice to meet you again"lanjut orang tadi seraya membuka helm nya dan berjalan menghampiri reyna.
"do you miss me?"ucap orang itu lagi saat sudah didepan reyna dan mencoba menyentuh pipi reyna.
Bugh
Nathan yang melihat dan mendengar itu langsung melayangkan pukulan pada orang tadi.
"gerald,"ucap reyna pelan.
"jangan beraninya lo sentuh pacar gue."ucap nathan menahan amarah yang memuncak.
"chill bro ambil aja, udah bekas juga."ucap orang tadi yang sudah diketahui bernama gerald memandang reyna rendah.
bugh
Satu pukulan yang diberikan reyna pada gerald.
"brengsek lo anjing." umpat reyna tersulut emosi.
"sialan, berani juga lo."ucap gerald mulai emosi.
"serang."ucap gerald pada teman-temannya.
Bugh
Bugh
Trak
Bugh
KrekSaling memukul satu sama lain, tak ada yang peduli jika lawan mereka sekarang adalah wanita, dua lawan lima tidak adil. Nathan yang sudah dipenuhi amarah pun tak memberi ampun pada mereka semua, benar-benar menghajar mereka sampai terkapar dijalan.
Bugh
Nathan menendang dada gerald sampai laki-laki itu terjatuh di aspal dengan memegang dadanya yang terasa sakit. Nathan menginjak dada gerald hingga gerald batuk mengeluarkan darah.
"lepasin gerald, atau cewek lo gue abisin,"ucap salah satu dari mereka mengarah kan balok kayu ke leher reyna dengan menahan tubuh reyna dari samping.
"sedikit aja ada luka, gue jamin hidup lo gak akan tenang," Nathan berucap yakin.
bugh
Reyna menyikut laki-laki tadi yang ingin menjadikannya sandera.
Bugh
"anjing" umpat laki-laki itu lalu memukul telak wajah Reyna hingga mengeluarkan darah disudut bibir nya. Nathan yang melihatnya tetapi belum sempat melayangkan pukulannya, lengannya sudah lebih dulu ditahan oleh reyna.
Bugh
Bugh
Bugh
Laki-laki tadi langsung terjatuh diaspal karena pukulan dan tendangan dari reyna. Semua yang ada disana tercengang melihat reyna bisa beladiri termasuk Nathan yang sama sekali tidak tau bahwa Reyna ternyata sangat pandai bela diri.
Reyna menarik kerah baju gerald agar wajah laki-laki itu menghadap wajah nya.
"Lo bilang gue apa? bekas?"ucap reyna pada gerald.
Bugh
"mati lo bajingan,"lanjut reyna dengan melayangkan pukulan keras pada wajah gerald membuat lebih banyak lebam terlihat pada wajah laki-laki itu, menginjak dada gerald sama seperti yang dilakukan nathan tadi.
uhuk uhuk
Gerald terbatuk-batuk mengeluarkan darah. Reyna pun melepas injakan di dada gerald dan menatap gerald rendah.
Kemudian reyna pergi menghampiri nathan,tapi sebelum itu
Krek
Bunyi tulang retak terdengar disusul jerit kesakitan gerald saat Reyna dengan sengaja menginjak keras sebelah lengannya.
"woopsy, sorry gue gak liat,"ucap reyna dengan mimik sedih.
"ayo pergi,"ucap reyna merangkul lengan nathan.
"bye brengsek."ucap reyna melambaikan tangan pada gerald lalu pergi dari tempat itu.
"sialan,tunggu pembalasan gue"batin gerald yang melihat kepergian dua sejoli tadi sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.
...
Nathan tidak membawa reyna pulang ke rumah gadis itu tapi membawa reyna ke basecamp verlous.
"kenapa kesini?"tanya reyna saat mereka berdua sudah didepan tempat yang dijadikan tongkrongan oleh Nathan dan teman-temannya.
"Obatin luka lo,"balas nathan seraya menarik tangan reyna masuk.
"gar, ambilin p3k"ucap nathan datar pada salah satu anggota verlous bernama tegar.
"Nih than"ucap tegar memberikan kotak p3k.
"than lo apain reyna?!" sengit ryan melihat luka disudut bibir reyna.
"Kalo gak bisa jagain reyna gak usah di pacarin anjing."lanjut ryan sengit.
"Lo gak tau apa-apa."balas nathan.
"sini" ucap nathan menarik reyna mendekat untuk membersihkan luka gadis itu.
"Iya yan, tadi itu kita dikeroyok sama... gak tau anak mana." jelas reyna.
Nathan hanya diam dan terus mengobati luka reyna dengan telaten.
"siapa than yang berani ngeroyok lo berdua?"tanya lakya.
Nathan hanya tersenyum miring lalu menjawab
"Gerald."
〰〰〰〰
vote and comment!
Sel,5 mei 2020
revisi: min,3 Jan 2021
20 nov 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION [On Going]
Genç Kurgu[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] judul sebelumnya 'reyna destiny' _______________________________ Dunia itu kejam, semua orang pasti memiliki masalahnya masing-masing yang tak bisa disepelekan. Hidup sebagai anak yang terasingkan dalam keluarga memang buka...