3

7.7K 374 7
                                    

Happy reading

°

°

°

...

"Iyakan? jawab gue!"paksa Nathan mengguncangkan bahu Reyna.

Reyna melepaskan paksa lengan Nathan darinya dengan kasar, dengan tangan yang sudah mengepal disamping tubuhnya.

"bangsat gak tau diri ya lo? harusnya gue yang ngomong gitu brengsek!"luap Reyna.

"maksud lo apa?"tanya Nathan.

"serius lo masih nanya maksud gue?"ucap Reyna sedikit tak percaya lalu mendengus kesal.

"terserah lo deh, gue gak punya waktu buat lo," lanjutnya memukul lumayan keras pundak nathan lalu berbalik meninggalkan tempat itu.

Berjalan cepat dengan wajah yang ditekuk kesal sebelum tangannya ditarik kasar oleh nathan yang segera menyusulnya tadi, 

"nurut aja dari pada tangan kurus lo yang patah,"ancam nathan membuat Reyna menghela nafas kasar, semua yang berhubungan dengan Nathan itu mengandung resiko.

"Gak masalah lo gak mau ngaku dan jelasin"ucap Nathan membuat reyna memicing curiga.

"ada yang gak beres abis ini pasti"batin reyna yakin.

"lo jangan macem-macem ya! gue gak mau ada urusan lagi sama lo" Reyna berseru panik.

Berhenti di depan meja piket dengan Nathan mencoba menyalakan mic yang ada dan tak ada seorangpun guru di sana membuat dirinya bertambah panik.

Kenapa tak ada guru yang menegur mereka? padahal ini sudah selesai jam istirahat, buruk sekali sistem sekolah ini pikirnya.

"Nathan sumpah lo jangan berani macem-macem gue gak segan buat pukul lo ya" ancam reyna masih dengan berusaha melepaskan cengkraman ditangannya.

"cek, cek, oke nyala, ini gue nathan mau kasih tau ke kalian semua kalo anak baru kelas 11 ips 2 itu pacar gue"ucap Nathan terlihat santai berbeda sekali dengan Reyna yang sudah siap dengan umpatannya.

"Bajingan boong lo! kita gak pacaran bangsat lepasin tangan gue" Reyna menyela dengan sedikit berteriak.

Mic itu terhubung dengan semua speaker yang ada disekolah ini, karena itu setiap siswa bisa dipastikan mendengar apa yang dikatakan Nathan.

"ssst, kita itu udah pacaran dari smp jadi jangan coba-coba mau suka sama dia, dia punya gue makasih." Nathan melanjutkan ucapannya.

"mau taruh mana muka gue ya tuhan" pasrah Reyna setelah Nathan mematikan kembali mic itu.

Tak tau saja teman-temannya sudah sangat heboh mendengar itu dari dalam kelas.

"gila si nathan seriusan itu?" Arya pertama kali berucap heboh.

"iya anjing si nathan stress kali ya?" timpal Oza.

Setelah berhasil kabur dari Nathan dengan dalih kebelet ke toilet, Reyna membasuh wajahnya di wastafel menatap kesal pantulan wajahnya dikaca.

"lemah" ejeknya pada diri sendiri.

Merogoh saku vest yang ia gunakan untuk mengambil ponselnya, melihat ada beberapa pesan yang masuk,

Merogoh saku vest yang ia gunakan untuk mengambil ponselnya, melihat ada beberapa pesan yang masuk,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DANDELION [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang