Yang kamu pikir baik ternyata mengecewakan ya?
Udah jadi hal lumrah bahwa yang baik ternyata bikin kecewa dan yang terbaik ternyata terabaikan. Sebenarnya bukan salah kita juga, itu cuma seleksi alam aja.
Tapi ko jahat? Tapi ko sakit? Tapi ko?Gini, menurut saya pribadi itu perkara waktu aja yang ngejawab. Karna, kecewa itu hal yang bersifat individu dan ga semua ngerasain hal yang sama. Contoh, 2 orang yang ikut suatu tes, 1 orang itu dia gigih, ambis, dan mati-matian buat ngelewatin tes itu, tapi di sisi lain ada 1 orang juga yang sama-sama gigih tapi dia ngejalaninnya dengan semampu dia, tanpa berharap lebih.
Dan, hasilnya?
Mereka berdua gagal.Siapa yang kecewa? Yang pertama bukan?
Terus apa yang kedua ga kecewa?
Kecewa tentu, tapi dia tidak memberikan semua yang dia punya, tidak "mati-matian" untuk mengejar hal itu, tidak berharap berlebih pada hal itu.
Dengan begitu, kecewa mempunyai tingkatan tertentu dan ga semuanya bisa di sama ratakan.Belum tentu yang kamu inginkan itu baik buat kamu, bisa aja kamu di selamatkan sama semesta biar ga masuk ke jurang yang salah.
Seleksi alam mungkin ga semua orang bisa terima, tapi mungkin itu yang semesta pikir terbaik buat kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curhatan si Pege
Short Story"Jika dirimu adalah pantai, percayalah aku adalah samudera yang selalu mendekap mu." -ge • • • • • Itu sedikit dari beribu-ribu kata-kata yang akan saya tulis di "Buku" ini, kata-kata bukan untuk mantan saya apalagi pacar saya, kata-kata itu hanya...