"Kawamura-san, no koto ga sukidesu" akhirnya kata kata itu berhasil lolos dari mulut Reina.
Hening tidak ada jawaban sama sekali dari seorang lelaki di hadapannya, bahkan mungkin kini raut muka dia terlihat seperti orang yang kebingungan. Reina tak berani menatapnya, dia menundukan kepalanya memandangi kedua sepatunya, jantung Reina berdegup kencang, keringatnya pun kini membasahi wajah Reina. Malu, itu yang dirasakannya sekarang.
"Hah, kau sudah gila ya" akhirnya dia bersuara juga setelah beberapa detik suasa sangat canggung bagi Reina.
"Tidak, aku tidak gila" jawabnya yang masih terus menunduk, seolah sepatu yang dikenakannya lebih menarik daripada muka lelaki di hadapannya.
"Tentu saja kau sudah gila, tiba tiba menyatakan cinta kepadaku, aku saja tidak mengenalmu" Tukas lelaki itu ketus
"Lagi pula kau bukan tipe ku" ucapnya kembali seraya berlalu meninggalkan Reina yang masih mematung mendengar ucapannya.
Tangan Reina berusaha menahan agar tidak melempar mulut pedasnya itu menggunakan sepatu, aku kesal mendengar ucapannya itu, lagi pula siapa juga yang mau dengan lelaki pendek, kurus seperti dia sungguh tidak peluk able bagi Reina. Kalau bukan permainan bodoh tadi mungkin saja Reina tidak akan pernah berurusan dengan lelaki yang bernama Kazuma Kawamura itu, lelaki yang sangat populer di sekolahannya banyak di idolakan para gadis di sini, tapi tentu saja Reina tidak termasuk ke dalam salah satu KFC. Kazuma Fans Club itu lah nama bagi penggemar Kazuma di sekolahan ini, tapi orang orang lebih mengenalnya dengan sebutan KFC. Lagian kenapa juga aku harus mendapatkan dare menyatakan cinta kepada makhluk astral satu itu, kenapa tidak menyuruh Reina menyatakan cinta kepada Omii senpai atau Iwata senpai yang jelas jelas lebih ganteng dari pada si pendek Kazuma.
"Bagaimana, kau berhasil ?" tanya salah satu temannya dengan sangat antusias.
Reina menghembuskan nafas gusar seraya menjatuhkan badannya di kursi kantin yang siang ini suasanya lumayan sepi.
"Berhasil, aku sudah mengatakannya"
"Terus respon dia bagaimana" tanya temannya yang lain."Hah, kau sudah gila ya menyatakan cinta kepadaku. Lagian kau bukan tipeku" ucap Reina sambil mengulang kata-kata yang lelaki itu ucapkan.
Teman teman Reina tertawa mendengar jawaban darinya, mereka sangat geli saat membayangkan bagaimana reaksi muka Kazuma saat menolaknya tadi. Reina benar benar berharap tidak akan lagi terlibat dengan lelaki menyebalkan itu.
**
Reina berjalan menuju perpustakaan sekolah saat dirinya melewati lorong kelas 1A terdapat banyak sekali gadis gadis yang berteriak ketika tiga lelaki melewati mereka. Ketiga lelaki itu sudah pasti bisa Reina tebak, siapa lagi kalau bukan Kazuma dan dua temannya si cantik Hokuto dan Riku. Dan benar saja tebakannya ini, mereka kini tengah berjalan mendekati Reina."Kazuma-san, bukankah dia yang tadi menembakmu" goda Riku
Semua gadis gadis yang mendengar omongan Riku, kini mata mereka semua tertuju kepada Reina seakan mengisaratkan berani beraninya kau mencuri start menembak Kazuma.
Kazuma tak membalas ucapan temannya itu, dia malah menatap Reina dari atas hingga bawah. Alisnya terangkat satu.
"Sudahlah Riku-san kau tidak usah meledaknya lagi, aku takut dia malu nantinya"
Reina sudah tidak bisa lagi menahan emosi yang sejak tadi sudah meletup letup di kepalanya. Akhirnya dia tumpahkan semua ke kesalan yang dia rasakan kepadanya, Reina sudah tidak peduli kalau akhirnya dia akan dilabrak oleh para penggemar Kazuma.
"Heh pendek, dengar ya" jari telunjuk Reina mengarah ke depan muka Kazuma
"Yang pertama aku tidak menyukaimu, yang kedua kau tidak usah merasa ke gantengan dan yang terakhir yang paling penting, tadi itu aku hanya sedang bermain Truth or Dare dan secara kebetulan aku mendapatkan dare, jadi teman temaku menantangku untuk menembakmu" ucap Reina tegas seraya pergi melewati Kazuma begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Dream Happiness
FanfictionKumpulan cerita oneshoot anak anak LDH . . Happy Reading