Menjaga

5.3K 600 87
                                    

"Win lu gak kerumah sakit lagi??" Tanya jane

"Males, kemarin habis berantem." Ucap win sambil mengaduk2 jus jeruk didepannya.

"Bright emng gak pernah bisa membuka semua hatinya buat lo." Ucap nanon kesal.

"Kalau menurut gue nggak," semuanya natap ohm.

Bisa2nya ohm ngomong kaya gitu?? Masih bisa mikir bright orangnya baik??

"Bajingan kaya dia harusnya kita jauhin, gak pantes buat disayang, dia juga gak sayang sama win, malah mentingin si nevy." Jane tuh cepet kesal kalau udah gosipin mereka berdua.

Ohm menghela napas kasar terus natap teman2nya yang lagi galau karna melihat perlakuan bright sama win kemarin.

"Bright ngelakuin semua ini bukan karna nevy doang, tapi karna win, teman kita baru main series, aktor baru, bright bakalan ngerasa bersalah banget kalau sampai series itu dibatalkan, iya kan??"

"Hah?? Kata siapa seriesnya bakalan dibatalin??" Win kaget natap ohm yang melotot keceplosan.

"Kak mike yang bilang, win perjuangan bright buat jagain lo itu gak main2, harusnya lo buka mata lo baik2 tentang kak bright..."

"Dia cowok hebat yang bisa jagain dua mahluk, jagain lo supaya gak pernah sakit hati dan selalu bahagia, jagain kak nevy karna dia cewek gak semudah itu bright melepaskan dia, butuh waktu banget," ohm mengelus pundak temannya itu.

Dia harus bilang ini sama win karna mendengar pertengkaran mereka berdua dirumah sakit, soal pertunangan win sama luke dan soal bright yang gak bisa ngasih kepastian.

"Ternyata gue emng egois." Senyum nahan air matanya.

"Lu gak egois broo, cuma butuh kepastian aja soal hubungan lo sama kak bright." Nanon menepuk bahu sahabatnya itu.





•°•

Bright sedang duduk disofa kamar nevy, hanya menatap keluar jendela sambil natap tanaman yang hampir layu diatas meja.

"Bright?" Panggilan itu membuat bright kaget, iya itu ayah dan mamahnya nevy, berkacak pinggang sambil menatapnya.

Bright tahu dia pasti bakalan dimarahin banget, soalnya gak pernah bisa jagain nevy dengan benar.

"Sesibuk itu kamu sampai lupa jagain anak saya?? HAH??" Dia mendorong bright yang lagi berdiri nunduk.

"Maaf om, saya benar2 minta maaf." Ucap bright.

"Maaf kamu gak bisa menembus rasa sakit anak saya yang sedang kritis, berapa banyak uang yg kamu hasilkan?? HAH?? SAYA BAKAL BAYAR TIAP DETIK WAKTU KAMU."

"Pah udah pah!!! Nanti nevy denger." Mamahnya menenangkan ayah nevy dan mencoba meninggalkan ruangan itu.

Bright mengusap kasar wajahnya, memijat kepalanya pening, nevy masih dalam kondisi kritis karna kehilangan banyak darah dan syok berat.

Bright duduk dikursi sambil menatap nevy yang masih menutup matanya, wajah memar itu sangatlah jelas.

"Nev?? Hubungan kita lucu banget ya, dulu rasanya aku gak mau kehilangan kamu sebagai pacar, sekarang aku gak mau kehilangan kamu sebagai adik aku, aku gak tau harus bilang apa," bright menahan tangisannya didepan nevy.

"Kamu pernah ngomong, jagain win supaya dia gak setres, supaya kita deket lagi sama gulf, tapi___ aku melewati batas nev, maafin aku." Bright nangis didepan nevy sambil memegang erat tangannya.

Rasa bersalah terus muncul, bright gak mau sampai nevy kesepian lagi seperti dulu, dan gak mau menggantung perasaannya sama win, win juga butuh kepastian darinya.




•°•

Sudah larut malam, bright ngerasa keningnya dingin, dia membuka matanya melihat win sedang mengompres dirinya.

"Win??" Suara khas tidur itu bisa terdengar jelas.

"Aku kesini dipaksa ohm sama jane," matanya tidak mampu menatap wajah win yang lucu.

"Jadi kakak harus berterimakasih sama ohm dan jane gitu?? Oke, oke."

"Kak makan dulu yukk!!" Ajak win tapi win hanya bisa menatap kedua manik sayu itu, lelah dan bingung yang ada didalam pikiran bright.

"Kakak udah kenyang, kakak mau tidur aja didekat kamu." Bright tidur dipaha win.

Iya posisi mereka emng lagi disofa, qin menghela napas karna melihat kondisi lelaki yang dia sayang didepannya memiliki banyak masalah lebih dari dirinya.

Kenapa bright lebih memilih memendam masalahnya sendirian??

"Ya udah, tidur yang nyenyak!! Aku gak bakalan tidur ko, kakak tenang aja." Win memainkan rambut bright dengan lembut.

"Win??"

"Hmmmm??"

"Maafin kakak, karna udah marahin kamu," bright mengubah posisinya menghadap win dan menatap wajah cantik itu.

"Don't leave me!! Bertahan kalau kamu masih bisa, kakak gak maksa kamu," win hanya bisa terdiam mendengarkan perkataannya.

"Kamu tau apa yang kakak khawatirkan??"

"Apa??"

"Menyakitimu semakin dalam," bright langsung memeluk pinggang win, menenggelamkan wajahnya diperut win yang terasa hangat dan nyaman.

Win?? Pipinya udah merona, wajahnya panas banget, antara mau nangis sama marah mendengarkan gombalan bright.

Tapi kayaknya sekarang bright jauh lebih baik dari pada tadi, win suka kalau bright mengeluarkan nada deepnya, nyentuh banget sama hatinya.

Kalau bright bisa jagain dia, kenapa dia gak bisa??

"Aku bakalan jagain kakak seperti kakak jagain aku." Ucapnya sambil mengelus surai hitam milik bright.








TBC➡




Suport terus our boy💪
Semangat ya sayang,
Update sekarang soalnya kita mau doubel lagi ayeee ayeeee












After the series || Brightwin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang