oOo
Happy reading.
Menikmati waktu dengan ino di akhir pekan adalah rutinitas favoritnya. Ditambah mereka tidak berdua sekarang, namun berempat. Sakura dengan bayi yang dikandungnya dan ino juga dengan bayi yang dikandungnya pula.
Saat pulang ke konoha ia tidak menyangka jika ino juga akan menjadi calon orang tua, dan hinata yang sudah melahirkan baru-baru ini.Biasanya mereka akan mengobrol sana-sini tidak penting, juga tentang pekerjaan namun sekarang yang membuatnya sangat antusias adalah mengobrol soal bayi mereka. Calon ibu yang sedang menanti kelahiran si bayi.
"Lebih baik jika jin-jin nantinya mirip denganku." Ino terlihat sumringah Dengan tangan yang menyaggah wajahnya. Menerawang dan berharap jika anaknya nanti akan mirip dengan dirinya. Ia berfikir jika mirip sai, anaknya akan dikatai mayat oleh teman-teman sebayanya nanti. Kulit sai terlalu pucat.
"Kau sudah tau jenis kelaminnya ino?" Tanya sakura dengan tangan yang mengangkat cangkir teh dan mengarahkan ke mulutnya.
"Ya. Kemarin aku baru saja ke dokter untuk mengecek. Aku sangat penasaran tau. Padahal niat hati ingin menjadi kejutan saja. Bagaimana denganmu?"
"Aku ingin menjadi kejutan saja." Tangan sakura beralih mengelus perutnya sayang. Ia ingin segera bertemu anaknya namun ingin juga menunggu kedatangan sasuke.
"Sasuke akan pulang-kan?"
Ino bertanya pelan. Takut sakura akan merasa sedih tapi juga kasihan pada sahabat masa kanak-kanaknya itu. Jika ia menjadi sakura pasti ia tak kuat. Ino Bersyukur sudah tidak menyukai sasuke tidak bisa membayangkan jika ia diposisi sakura.Sakura hanya menghela nafas, sebenernya juga tidak tahu. Mereka tidak saling kabar, dan hanya tahu posisi sasuke sekarang dari naruto.
"Ino.. " meremas cangkir tehnya dan tatapan itu mengarah pada si pirang.
Ino hanya dapat diam, menunggu jawaban sakura. Ia terlihat serius sekarang."Sepertinya aku akan menyusul sasuke-kun."
Ino menganga tak percaya. Dalam pikirannya Mengatakan jika sakura memang sudah gila.
"Kau memang gila." Sedikit membentak sakura. Sakura harus memperhatikan bayinya.
"Kau akan melahirkan sakura."
"Ini masih delapan bulan. Butuh beberapa waktu lagi."
"Ya, kau dokter tapi kenapa bodoh sih. Perjalananmu memangnya seperi rumah ke ichiraku! Sasuke dimana kau tau? Dan diluar sana bahaya untukmu yang sedang hamil!"
"Ino kumohon.. aku tahu sasuke sekarang dimana, hanya tinggal mencarinya. kau pun tahu perasaanku." Sakura meraih tangan ino. Berharap ia akan mendukung keputusan sakura.
"Kumohon, hanya kau yang tahu ini dan tidak boleh dengan yang lain."
Ino diam beberapa saat dan menghela nafas menyerah. "Kau harus janji akan baik-baik saja. Jika tidak aku tidak mau berteman denganmu lagi."
Mata emerald itu berkaca-kaca, dengan perasaan lega ia kemudian berucap "Terimakasih ino."
***
Sakura dengan jubah kebeseran coklat miliknya. Ia sudah berjalan cukup jauh sekarang. Namun perjalanan yang ditempuhnya masih panjang, ia memutuskan untuk melompat diantara pohon agar tidak memakan cukup banyak waktu. Sebelum itu, ia perlu menguatkan cakra pada perutnya agar tidak terjadi goncangan selama ia melompat.
"Ma'af kan mama ya. Kau juga ingin bertemu papa bukan?"
Tak
Sakura berhenti, tangannya meraih kunai di saku ninjanya. Ia merasakan cakra lain. namun,
![](https://img.wattpad.com/cover/222926244-288-k835196.jpg)
YOU ARE READING
From Me to You [End]
FanficFANFICTION setting : Naruto Shippuden Thanks for everything Sakura.. I love You.