Goodbye Hello!

1K 95 13
                                    

Happy reading!

Pria itu berjalan menyusuri desa. Setelah pulang dari kantor hokage untuk melapor pada mantan sensei, kakashi. Sasuke dengan membawa kabar yang mungkin tidak mengenakkan namun ia tidak bisa terus berdiam diri terlalu lama.
Sakura mungkin akan sedih. Ia memang pria yang jahat.

"Tadaima"

"Anata, Okaeri." Sasuke melihat punggung istrinya yang sedang menyiapkan makan malam. Sarada berada di kursi bayi di meja makan. Sasuke lantas pergi ke kamar untuk berganti baju dan mandi terlebih dahulu.

Setelah selesai bergegas turun menyusul keluarga kecilnya. Mengusap kepala si salad kecil.

"Duduklah anata."

"Hn." Sakura merasakan ada yang mengganggu pikiran sasuke. Ia juga merasa agak tidak nyaman.
Memutuskan untuk makan terlebih dahulu, dengan cekatan tangan ramping itu mengambil nasi dan lauk untuk suaminya dan juga makanan untuk sarada.

"Biar aku yang menyuapinya." Sasuke mengambil mangkuk kecil itu, berniat ingin mengambil alih. Sakura ingin menolak.

"Aku saja." Suara sasuke memaksa. Baiklah. Sasuke sedang tidak ingin dibantah.

Setelah selesai sakura dengan segera membersihkan meja dan berniat mencuci piring.

"Aku saja." Sasuke kembali akan menyerobot pekerjaannya. Namun kali ini sakura menolak.

"Tidak sasuke-kun aku saja. Kau temani sarada."

"Jika ingin mengatakan sesuatu nanti saja. Tidak apa." Lanjutnya.

Sasuke tersentak sebentar. Bagaimana sakura bisa tahu. Lalu memutuskan segera berlalu. Mengikuti arahan dari istrinya. Menemani sarada yang bermain dengan pensil dan kertas,
Membuat coretan abstrak.

Sakura yang sedang membelakangi mereka tanpa sadar termenung. Ia tahu suaminya cepat atau lambat akan pergi lagi. Tanpa sadar air matanya turun, dengan cepat mengusapnya. Sakura tidak boleh cengeng.

Dengan cepat segera menyelesaikan pekerjaannya lalu berlalu sebentar sebelum menyusul sang suami dan saladnya.

"Apa sarada mengantuk?"

"Sepertinya iya." Melihat sarada yang sedang berbaring malas-malasan dengan Mata yang nampak berkedip lucu. Membuat gemas kedua orang tuanya.

"Aku akan menemani sarada sebentar dikamarnya. Kau istirahatlah dulu sakura."

Sepertinya firasat sakura benar.

***

Jam dinding terus berdetak. Mengisi keheningan diantara mereka yang sudah berbaring namun dengan pikiran masing-masing yang melayang. Sakura baru tahu bunyi jam bisa sekeras ini atau karena keheningan mereka yang terlalu lama?

Tak

Tak

Tak

Tak

Tak

Sudah cukup, Sakura tidak tahan. "Apa ada yang sasuke-kun ingin katakan?"

Belum ada sahutan dari sasuke. Sakura akan membuka mulutnya lagi namun sasuke sudah menjawabnya.
"Aku akan kembali pergi."

Kata yang tak ingin didengar namun sudah pasti akan terucap.

"Kapan?" Sakura sudah akan menangis. Air matanya turun tanpa komando. Melihat itu sasuke berbaring menyamping dan mengarahkan tangan besarnya mengusap air mata sang istri. Ini yang tidak ingin dilihat sasuke. Air mata kesedihan sakura.

From Me to You [End]Where stories live. Discover now