Kau akan mengetahui sebuah rahasia

86 12 0
                                    

"Sudah seminggu kau tidur Jim, Apa kau tidak ingin melihatku?" Ucap Youra sambil memegang tangan Jimin.

Dingin

Youra menggosok-gosokan tangan Jimin dan tangannya guna menyalurkan kehangatan untuk mereka berdua

Disini mereka sekarang. Setelah Namjoon, Ayah Youra menusukan pisau dibagian perut kanan Jimin. Jimin dilarikan ke Rumah Sakit. Sempat dirawat di ruang ICU selama 5 hari, dan sekarang sudah dipindahkan ke rawat inap.

Untung saja Youra datang tepat waktu. Entah kenapa sepulang dari kerja, ia sangat ingin pulang ke Rumah. Entahlahhh mungkin tuhan ingin Youra melihat kejadian itu dan menolong Jimin.

Jika tidak

Mungkin Jimin sudah pergi.

"Jim, kau dengar aku?" Ayolahhh Youra sudah seminggu ini seperti ini.

Mengobrol sendiri layaknya pasien Rumah Sakit Jiwa.

"Kau mimpi apa Jim, sampai kau tidak mau bangun?"

"Apa kau bermimpi berkencan dengan gadis cantik dimimpimu?"

"Jimm dulu kau sangat tidak suka melihatku menangis. Tapi apa sekarang? Kau bahkan tetap tidur walau aku menangis Jim? Kau berkata akan menghapus air mataku, ayoo hapus Jimm ! Hapuss kumohonnnn" Youra menenggelamkan wajahnya di samping tempat tidur Jimin.

"Maafkan Aku Jim, andai saja kau tidak mengenalku, hal ini tidak akan terjadi padamu. Kau orang yang baik Jim. Namun aku selalu membuatmu sakit. Aku mintaa maaf padamu Jim, lelaki itu menyakitimu" lanjut Youra masih dengan posisi yang sama

"Youraa"

Sebuah tangan mengelus kepalanya dengan lembut

"Bangun sayang"

Youraa mengangkat wajahnya yang basah akibat air matanya

"Jangan menangis lagi."

"Bibi?" Ucap Youraa

Jadi yang tadi bicara adalah Bibi Park. Ibu Jimin

"Makan dulu Nak, kau bahkan belum makan dari pagi tadi" ucap Ibu Jimin sambil menyodorkan sepiring nasi

"Aku tidak lapar bibi" balas Youra tersenyum

"Bibi tau kau sedih, tapi kau juga harus tetap makan. Kau bilang ingin menjaga Jimin sampai dia sadar dan membuka mata. Maka dari itu kau harus makan. Kalau kau sakit bagaimana caranya kau menjaga Jimin?"

Yang dikatakan Ibu Jimin benar. Youra harus makan untuk bisa tetap menjaga Jimin. Setidaknya inilah caranya meminta maaf atas kelakuan Ayahnya yang bejat.

Youra benar-benar tidak menyangkaa mengapa Ayahnya bisa melakukan itu pada Jimin. Dan apa yang Jimin lakukan di Rumahnya? Andai saja waktu itu dia tidak datang, apa jadinya Jimin sekarang?

"Kau bengong lagi Youra, ayo cepat habiskan makananmu" Ibu Jimin menyadarkan Youra dari lamunannya

"Baik bi, terimakasih" Youra melahap makanan yang diberikan Ibu Jimin. Makanan rumahan yang Ibu Jimin bawa untuknya.

Astaga sudah berapa tahun dia tidak makan makanan seenak ini? Rasanya mirip seperti masakan buatan ibunya. Youra jadi merindukannya.

"Bibi, maafkan Aku dan Ayahku, karena Ayahku, Jimin sampai seperti ini. Aku malu ni, aku bahkan tidak yakin masih bisa menemuinya saat dia sadar. Dia pasti membenci ku bi" Youra benar-benar merasa bersalah jika melihat keadaan Jimin.

"Ayolah bangun bajingan, kemana sikap bajinganmu hah?!" Ingin rasanya Youra meneriaki Jimin. Tapi tidak mungkinn.

"Heiii. Kau tidak salah Youra, bahkan kau menyelamatkan anakku. Andai saja kau tidak datang dan segera membawa Jimin ke Rumah Sakit. Entah bagaimana nasib Jimin, aku bahkan sangat berterimakasih padamu Nak. Setidaknya berkat kau, aku tidak perlu membuat Jimin kedua" Ucap Ibu Jimin sambil mengelus rambut panjang Youra

Filter [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang