08.

45 3 0
                                    

Nayara sudah sampai ke sekolahnya pukul 06.15 ia sekarang lagi di kantin untuk membeli air mineral.

Setelah selesai membeli air mineral kini ia sudah berada di kelasnya.

"Ra, lo udah ngerjain tugas sejarah?" tanya Jasmin

"Udah"

"Liat dongg kemarin gue gak sempat kerja, nanggung drakor nya sisa 2 eps" ucap Jasmin sambil cengengesan.

"Hmm" Nayara hanya berdeheman

"Tengkyuuuu Nayaraaa cuantikkkk" ucap Jasmin.

***

Semua siswa sudah berada di dalam kelasnya dan mengikuti kegiatan belajar dengan tenang kecuali kelas Ben dkk.

Kringggggg!
Kringggggg!!
Kringggggg!!!

"Lohh kok bel nyaa bunyi, ini kan belum jam istirahat" heran Jasmin

Semua siswa yang ada dalam kelasnya terheran heran.

Mata Nayara tak sengaja melihat Ben dan teman temannya berlarian ke arah gerbang sekolah.

"Bidadari tetap di kelas yaa jangan keluar" ucap Satya dengan penampilan baju yang sudah di keluarkan dan dasi sekolahnya diikat di kepalanya.

"Satya di depan ada apa?" tanya Nayara penasaran

"Di depan lagi ada perang besar besaran dan musuh bawa senjata tajam, tetap disini jangan keluar!" ucap Satya lagi menyusul teman temannya di depan

Pranggg!

Kaca jendela kelas Nayara pecah akibat lemparan batu besar. Semua siswa di dalam kelasnya panik ketakutan.

Nayara menguncir rambutnya kebelakang dan lengan bajunya di lipat sampai kelihatan tatto bergambar burung elang. Jasmin yang melihat itu kaget.

"Ra, lo mau kedepan?" tebak Jasmin
Nayara hanya mengangguk.

"Jangan Ra di depan bahaya" ucap Jasmin

"Lo tenang di sini gue ke depan, ya?" ucap Nayara melangkah keluar kelas

"Nayara jangan kedepan!" itu teriakan pak jono guru sejarah. Nayara tidak menanggapi ucapan pak Jono

Sesampainya Nayara di depan gerbang ia langsung meminta pak satpam untuk di bukakan gerbang.

"Jangan neng di sana bahaya, kalo neng terluka gimana?" ucap pak satpam itu

" pakk buka kan gerbangnya" ucap Nayara tak mau di bantah. Pak satpam langsung membukakan gerbang untuk Nayara.

Nayara langsung saja membantu Satya yang kwalahan menangani banyak musuh.

Bughhh!!
Bughhh!!
Bughhh!!

Satya yang sadar keberadaan Nayara di sampingnya kaget.

"Bidadari jangan ini bahaya" ucap Satya

"Bacot !" ucap Nayara. Satya yang mendengar itu merinding karena Nayara mengeluarkan aura ganas.

Nayara terus saja memukul musuhnya tanpa ampun.

Bughhh!

Nayara terkena pukulan di wajah yang cantiknya itu dan mengeluarkan darah

"Anjinggg" umpat Nayara dan membalas pukulan musuhnya lebih keras

"Ben itu bukannya Nayara?" ucap Abraham yang melihat Nayara memukul musuhnya tanpa ampun. Ben melihat kearah yang di tunjukkan Abraham.

Ben membelalakkan matanya karena melihat tatto yang ada di lengan Nayara.

Ben berlari menemui Nayara.

"Lo ngapain di sini?" ucap Ben

"Lo buta?" ucap Nayara dingin.

Nayara yang melihat musuhnya yang ingin memukul kepala Ben pakai balok kayu langsung menendang perutnya.

Nayara menginjak leher musuhnya dan memperlihatkan tatto elang yang ada di lengannya. Wajah musuhnya pucat ketika melihat tatto yang ada di lengan Nayara.

"Lo pemimpin perang ini?" tanya Nayara

"I...iyaa"

"Gue kasih waktu 15 menit pergi dari sini, kalau lo gak tepat waktu gue akan membuat nyawa lo melayang" bisik Nayara pelan di telinga musuhnya.

Tanpa berlama lama musuhnya itu lari bersama anggotanya.

Ben bingung siapa sebenarnya Nayara?

Ben dkk melihat ke arah Nayara yang di banjiri keringat.

"Ben lo lihat gak sisi lain dari Nayara?" tanya Basupati. Dan Ben hanya mengangguk

"Lo semua jangan pernah macam macam sama Nayara" ucap Ben

"Lahh emang kenapa?" tanya Basupati heran

"Lo gak liat tatto yang ada di lengan Nayara?" tanya Abraham. Pandangan Basupati langsung melihat ke lengan Nayara yg terdapat tatto elang. Basupati yang melihat itu kaget.

"Wahhh bidadari kerenn" ucap Satya, dan langsung mendapatkan geplekan di kepalanya.

"Lo gak mau masuk?" ucap Ben. Dan di ikuti teman temannya semua

Nayara ke ruang guru dan menemui kepala sekolahnya.

"Permisi pak" ucap Nayara sopan

"Iya ada apa?" tanya kepala sekolahnya

"Begini pak tadi baru saja ada perang besar besaran di depan, dan semua siswa panik ketakutan gimana kalau di pulangakan lebih awal?"

"Kamu ikut perang?"

"Iya" singkat, yang membuat kepala sekolahnya kaget

"Kamu saya skors 3 hari"

"Loh kok cuma saya di skors pak, ketua osis sama teman temannya ikut serta dalam perang"

"Dia saya skors juga" ucap kepala sekolahnya.

"Kalau begitu saya permisi pak" ucap Nayara.

Nayara melangkah menuju kelasnya. Dengan rambut yang dikuncir wajah yang lebam karena di tonjok dan seragam yang banyak bercak darah musuhnya. Jasmin yang melihat itu langsung memeluk Nayara.

"Lo gak papa kan Ra? Itu kenapa sudut bibir dan pipi lo berdarah?" tanya Jasmin

"Gue gak papa min, ehh btw gue di skors 3 hari jangan rindu ya" ucap Nayara

"Yahhh gue gak ada temen dong"

Semua teman kelasnya menatap Nayara dengan tatapan takut karena mempunyai aura yang berbeda.

"Gue deluan ya mau istirahat, bye jasmin" ucap Nayara.
.
.
.
.
.
. ig: @nurezkyramadhani @malkismatcha





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang