Aku mencintaimu, percayalah. Hanya saja aku bingung, harus seperti apa aku mengatakannya?❤️❤️❤️
Seorang lelaki berjalan memasuki gedung sekolah, menuju kelasnya. Lalu, dia meraba saku celananya dan mencari benda canggih berbentuk persegi yang selalu dibawanya kemana-mana. Dia mencari-cari benda itu namun tidak menemukannya.
"Oh sial, pasti ketinggalan di mobil!!" Ucapnya, sambil berjalan berbalik arah menuju parkiran.
Saat dia sedang berjalan menuju tempat parkir, dia melihat seorang perempuan yang selalu muncul dalam pikirannya. Perempuan itu berjalan dengan seorang laki-laki, ' siapa yang jalan sama Eshal? Murid baru kah?' tanyanya dalam hati.
Langkahnya semakin dekat dengan perempuan itu, dan ketika mereka tepat berpapasan, dia melihat lelaki itu merangkul perempuan itu. Dia menghentikan langkahnya, dan melihat ke arah mereka, lalu mengikuti mereka berdua dan melupakan niat awalnya untuk mengambil ponsel yang tertinggal di dalam mobilnya. Dia memperhatikan interaksi keduanya dari jauh. Dan setelah si perempuan itu pergi, diam-diam, dia mengepalkan kedua tangannya, dan ikut meninggalkan tempat itu.
❤️❤️❤️
Suasana kelas pagi ini sangat berisik, hampir semua murid di kelas itu sudah datang. Padahal, jam baru menunjukkan pukul 06.40, bisa dipastikan, mereka datang pagi-pagi buta, hanya untuk menyalin tugas dari temannya.' brukk!!' seseorang baru saja melempar tas ke atas meja dengan asal, lalu duduk di kursinya.
Ketiga temannya menatap dia dengan bingung.
"Lo kenapa deh, masih pagi juga tuh muka udah kusut aja!!" Tanya salah seorang temannya.
Tapi yang ditanya, hanya melirik dengan ekor matanya, dan mengambil buku di dalam tasnya, sebagai pengalihan.
"Si Erland kenapa deh, Chik?" Tanya salah seorang teman lelaki itu.
"Mana gue tahu, tanya noh ama temen sebangkunya!!" Jawab yang di panggil Chik, tadi.
"Temen Lo napa, dah Rak?" Tanyanya lagi. Dan temannya itu hanya mengangkat bahunya cuek sebagai jawaban. Sedangkan si lelaki yang bertanya tadi sangat kesal pada teman-temannya itu.
Iya, mereka Erland, Raka, Ansel, dan Chiko. Dan lelaki yang bertanya tadi Ansel, dan yang sedang kesal itu Erland.
Setelah kejadian tadi pagi, ketika ia tak sengaja berpapasan dengan Eshal yang bersama laki-laki lain membuat moodnya hancur.
Sebenarnya, Erland menyukai Eshal, saat pertama kali Eshal mengikuti MPLS di SMA Cendrawasih.
#flashback on
Erland berjalan menuju aula sekolah untuk melanjutkan kembali kegiatan MPLS setelah istirahat tadi. Dia berjalan melewati koridor-koridor yang mulai sepi, karena semua siswa baru atau peserta MPLS beserta anggota OSIS sudah berkumpul di aula.
Tapi tiba-tiba, langkahnya terhenti ketika ekor matanya tak sengaja menangkap sebuah benda yang tak jauh dari tempatnya, lalu dia mengambil benda itu.
Setelah mengambil benda itu, ternyata benda itu adalah sebuah nametag. Dia melihat nametag itu, dan setelah itu matanya tak sengaja melirik seorang perempuan yang memakai seragam SMP, sedang mencari-cari sesuatu. Dan dia yakin jika perempuan itu pemilik nametag yang dia temukan.
"Eshal," ucap Erland, "nama kamu Eshal?" Tanya Erland pada perempuan bernama Eshal itu.
"I..i...ya?" Jawabnya dengan gugup.
Erland lalu menyerahkan nametag itu seraya berkata," langsung ke aula. Nametagnya jangan ketinggalan lagi, kalo gak mau dihukum."
Dan perempuan itu hanya mengangguk kaku sebagai jawaban, dan berlalu pergi.
Dan setelah kejadian itu, diam-diam, Erland menyimpan perasaan pada adik kelasnya yang bernama Eshal itu.
#flashback off
❤️❤️❤️
Bel pulang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Dan Erland kini sedang berada di dalam mobilnya untuk segera pulang. Padahal ketiga temannya mengajak Erland untuk pergi ke cafe biasa tempat mereka berkumpul, tapi Erland menolaknya.Moodnya hari ini benar-benar kacau. Ketika tadi pagi tak sengaja berpapasan dengan Eshal dan murid baru yang dia tahu bernama Arman, dan ketika di kantin saat Erland melihat Eshal dirangkul si Arman itu. Dan sekarang, ketika di parkiran, saat dia hendak pulang, dia juga melihat Eshal pulang bersama dengan murid baru itu. Dan itu semua sukses membuat moodnya hancur berantakan. Dan sekarang Erland memutuskan untuk langsung pulang. Padahal beberapa hari yang lalu, saat mobil Erland tiba-tiba mogok, ketika pulang sekolah mereka hampir satu angkot. Namun semuanya musnah saat Erland hendak menyeberang, Eshal sudah terlebih dahulu menaiki angkotnya. Bahkan Erland ragu, jika Eshal sempat melihatnya waktu itu.
❤️❤️❤️
Malamnya, setelah selesai mengerjakan tugas sekolahnya, Erland tidak bisa tidur. Dia selalu memikirkan kejadian tadi pagi tentang kedekatan si murid baru dan Eshal. Padahal jam menunjukkan pukul 11.30. Entah mengapa dia begitu sangat penasaran dengan hubungan Eshal dan si Arman, Arman itu. Lalu memutuskan untuk melihat sosial media Eshal. Instagram lebih tepatnya.Namun, baru beberapa menit dia menstalker Instagram Eshal, tiba-tiba ada notif eshalfellicita.01 started following you. Dan membuat moodnya sedikit membaik.
"Eshal follow gue?" Tanyanya pada diri sendiri. Lalu, tanpa menunggu lama, dia langsung memfollback Instagram Eshal, dan kembali melanjutkan melihat komentar-komentar di postingan Eshal. Dia melihat satu komentar di postingan Eshal. Postingan itu foto candid Eshal ketika Eshal sedang duduk di dekat sebuah jendela, komentar itu dari Arman, dan isinya adalah, "yang motoin siapa? Tag lah yang, berasa gak dianggap aku tuh😟."
"Yang, yang, pala Lo peyang!!!" Gerutuannya, dan membuat mood Erland kembali jatuh. Apalagi ketika melihat postingan selanjutnya, di postingan itu, terlihat Arman yang sedang merangkul pinggang Eshal, dan Eshal merangkul pundak Arman.
"Ngapain sih pake rangkul rangkulan segala?" Ucap Erland sambil membanting ponselnya ke arah sofa yang ada di kamarnya.
"Gue gak suka lihat tuh murid baru deket-deket sama Eshal!! Pokoknya gue harus rebut Eshal dari si Arman itu!!" Ucapnya.
Dia menghembuskan nafasnya kasar, dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya.
Bersambung
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story About "E" (2)
Teen FictionAku mencintaimu, percayalah. Hanya saja aku bingung, harus seperti apa aku mengatakannya.