Seleksi Tahap 1

66 3 0
                                    

Tibalah masa dimana aku udah berada di semester 4, itu artinya, aku udah boleh dong daftar beasiswa BI. Aku kepoin infonya di kampus. Tapi masih belum ada. Akhirnya aku tunggu. Dan tiba-tiba habis bangun bobok cantik di siang bolong nggak sengaja aku nemu infonya di grup jurusanku.

Ada 2 tahap penyeleksian beasiswa BI di daerahku, yang pertama seleksi tahap 1 (yaitu seleksi berkas).

Kemudian, seleksi tahap 2 (seleksi wawancara).

Aku pun auto siapin semua berkas-berkas dan persyaratannya (yang lumayan banyak)

Mulai dari (Catet ya!):

1. Kartu Keluarga

2. KTP

3. Kartu Tanda Mahasiswa

4. Surat Keterangan Tidak Mampu

5. Slip Gaji Orang Tua

6.Surat Pernyataan Belum Nikah

7. Surat Pernyataan Tidak Bekerja

8. Surat Pernyataan Tidak Menerima Beasiswa Lain

9. Resume Pribadi

10. Motivation Letter "mengapa saya layak dapat beasiswa ini" (ditulis tangan)

11. Surat Rekomendasi Beasiswa

12. Blanko Biodata Mahasiswa

13. Sertifikat prestasi atau piagam penghargaan

14. Kartu Hasil Studi

15. Slip Pembayaran Daftar Ulang.

Berkas-berkas beasiswa(Sumber: Dokumen Pribadi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berkas-berkas beasiswa
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Berkasnya discan lalu disubmit dalam format PDF. 

Tapi itu persyaratan dari kampusku, ya, karena bisa aja persyaratan di kampus lain ada yang berbeda dari kampusku. Tapi sebelum itu, pastikan IPK kalian di atas 3 ya. Karena salah satu syarat mendapatkan beasiswa ini IPK minimal 3.00


Waktu pendaftaran dan input berkasnya lumayan cepet juga. Dari tanggal 23 Maret-3 April (pas corona lagi viral-viralnya). Jadi aku cepet-cepet lah ngurus berkas itu. Aku hampir pernah -patah semangat- karena pihak kampus nyuruh ke kampus yang jauh itu untuk dapetin rekomendasi, tapi semua daerah udah dilockdown. Yah, aku pun jadi ikut down.

Di saat hatiku ikut ter-lock-down, mamaku selalu menyemangatiku. Beliau turut membantuku ngurus berkas itu, walau di tengah pandemi yang ganas ini. Ayahku? Ayahku turut membantu lewat doa-doa dan keringatnya.

Ternyata Allah mempermudah jalanku, jadi untuk ngurus surat rekomendasi nggak perlu lagi ke kampus. Cukup minta rekomendasi dari tokoh masyarakat setempat aja. Contohnya RT, Lurah, Kepala Desa dll.

Aku pun tak lupa ucap syukur kala itu..

Untuk motivation letter, aku tulis seadanya, sejujurnya, sesuai dengan keadaanku saat ini. Sedikit tips untuk nyusun motivation letter, tulislah seunik dan sekreatif mungkin supaya para panitia penerima beasiswa tertarik milih kamu.

Jadi, buat kamu yang memang nggak hobi menulis, belajarlah menulis mulai dari sekarang. Seperti menulis artikel, essay, jurnal, lebih bagus lagi bisa menerbitkan buku. Pelajari tata Bahasa PUEBI karena ini sangat bermanfaat untuk masa depanmu. Manfaatnya bukan hanya untuk daftar beasiswa, tapi bisa untuk melamar kerja juga.

***

Berkas-berkas itu nantinya akan diseleksi dulu di kampus. Setelah berkasnya lolos di kampus, berkas itu diantar ke Bank Indonesia, dan pihak BI seleksi lagi menjadi 100 orang yang lolos.

Seleksi tahap 1 (tahap berkas) ini namaku tercantum ke dalam 100 orang yang lolos. Alhamdulillah.

Lagi-lagi aku mengucap syukur kepada Allah.

Tapi perjuangan belum selesai sampe situ aja, tong! Jadi jangan terlalu seneng dulu. Seneng boleh, bersyukur wajib, tapi jangan loncat-loncat juga.

Masih ada tahap 2, TAHAP WAWANCARA. Dimana, tahap inilah yang paling menentukan "anda layak atau tidak" menerima beasiswa ini. Tahap ini adalah tahap terhoror yang pernah menimpa para pejuang beasiswa. Yang awalnya sumringah, bisa-bisa jadi gelabah. Yang awalnya riang tiba-tiba jadi meriang. Pokoknya gitu deh, kalian bisa bayangin sendiri seserem apa. Tapi nggak sampe bikin bulu kuduk merinding juga kali

Perjuangan Mendapatkan Beasiswa Bank Indonesia 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang