Sebelum baca, vote dulu ya.
Happy reading and stay happy!
...Alunan musik terdengar guna menemani Kalea belajar. Tugas sekolah begitu banyak, dirinya sampai stress. Mendengarkan lagu membuat dirinya merasa relax dan tidak begitu serius.
From everything to nothing at all~
Everyday to never at all~
And everyone says that I should be sad Is it normal that~I don't feel sorry for my self~
Care if you hands touch somebody else~
Wouldn't get jealous if you're happy gone~
It's okay if you forget me~Suara Astrid S dengan lagu berjudul 'It's Okay If You Forget Me' mengalun indah.
"Ya Tuhan, kapan tugas ini cepat berakhir? Saya capek mengerjakannya," keluhnya sambat.
"Langit bisakah kau mempermudah study ku? Aku ingin sekolah tanpa mendapatkan tugas,"
Dasar Kalea, ada ada saja permintaannya. Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Kalea. Ia beranjak membuka pintu.
"Ada apa bi?" tanya Kalea kepada asisten rumah tangga.
"Oh ini, Non tadi ada kurir nganter paket buat Non Kalea." Jawab Bi Tari, menyerahkan kotak di tangannya.
"Dari siapa ya bi kira-kira?"
"Aduh, kalo itu bibi ga tau non. Coba buka aja, siapa tau ada petunjuk siapa yang ngasih," usul Bi Tari.
Kalea mengangguk tersenyum kepada Bi Tari—asisten rumah tangga yang sudah bekerja di rumahnya selama 10 tahun.
"Oke bi, terima kasih ya."
"Sama-sama non, kalo gitu bibi ke bawah dulu ya,"
"Iya bi, jangan lupa istirahat ya bi."
"Nggih, non."
Kalea duduk di kursi, sebelum tangannya membuka kotak tersebut, sebuah dering ponsel mengalihkan pandangannya.
Tertera nama 'Gak kenal' disana. "Halo?"
"Halo, sayang. Ini Papi," ucap orang di seberang sana—Papi Kalea.
"Kenapa?" tanya dirinya tanpa basa basi, ia benci itu.
"Nggak, ngomong-ngomong, kamu sudah terima paket dari papi?"
Kalea belum menjawab. Ia melirik kotak di depannya, jadi Papi nya yang mengirim paket ini?
"Baru saja."
"Papi pilih barang itu dengan hati-hati, dan papi jamin kamu bakal suka."
"Oh, makasih."
"Sama-sama sayang. Dan satu lagi, jangan lupa dateng di tempat biasa untuk makan malam ya, Nak. Kakak kamu bakal pulang, kamu nggak sibuk kan?"
Jadi, dugaannya benar. Papinya itu memberikan barang bukan tanpa maksud, dan ternyata ia harus menghadiri makan malam keluarga. Sangat membosankan, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Bad Boy
Novela Juvenilㅡ🌼 Lo tau devinisi benci jadi cinta? Iya, itu yang gue rasain ke Lo, Vin. -Sebuah keterpaksaan berujung nyaman.- Gadis galak di jodohin sama orang yang setiap harinya bikin darah tinggiㅡRouvin namanya. Cowok badboy yang hobinya bikin ulah. Kalea ya...