Why do I keep standing there in a gaze?
For a few seconds, the silence makes me excited
Keep shut your mouth, that's real problem
Actually what I want to say to you oh oh oh oh oh
Gyehyeon tak berkutik ketika hendak memasuki ruang baca di rumahnya. Ia berdiri mematung di ambang pintu dengan buku di tangannya. Kedua matanya tertuju pada sebuah pemandangan yang tersaji di hadapannya. Dapat ia lihat Hyunrim tengah serius membaca buku. Rambut panjang gadis itu tergerai indah dan tatapan serius gadis itu berhasil membuatnya tersihir. Beberapa saat Gyehyeon masih berdiri di ambang pintu. Hingga akhirnya ia tersadar bahwa harus segara menyelesaikan tugas kelompoknya.
Gyehyeon meletakkan bukunya ke atas meja. Ia menarik kursi lantas mendudukinya. Hyunrim yang duduk di hadapan Gyehyeon pun mendongak. Gadis itu melemparkan senyum kepada Gyehyeon yang baru saja kembali dari mengambil buku di kamarnya. Hyunrim kembali memusatkan perhatiannya pada buku di hadapannya. Telapak tangannya dengan tenang membalik lembar demi lembar buku sejarah di hadapannya.
Keheningan menemani Hyunrim dan Gyehyeon. Hyunrim masih fokus membaca buku yang akan menjadi referensi untuk tugas kelompok mereka. Sementara itu, Gyehyeon mencoba memusatkan konsentrasinya pada bukunya. Namun, pikirannya tak bisa diajak bekerja sama. Pemuda itu mendongak kembali dan diam-diam memperhatikan gadis pujaan hatinya. Matanya tak bisa berpaling dari Hyunrim.
Salahkan dia yang masuk ke kelompokku. Ah, tapi aku menyukai momen ini. Gyehyeon tersenyum dengan pemikirannya.
"Ada apa? Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Hyunrim akhirnya bersuara setelah sekian lama. Ia menandai halaman buku yang terakhir ia baca lantas menatap Gyehyeon.
"Oh, tidak ada apa-apa," jawab Gyehyeon spontan karena terkejut. Segera ia menundukkan kepalanya dan menggaruk tengkuknya.
"Apa kau sudah selesai membacanya? Kupikir tadi kau hanya memandangiku dalam diam."
Gyehyeon membulatkan matanya mendengar kalimat yang keluar dari mulut Hyunrim. Ucapan gadis itu membuat Gyehyeon semakin tak berani mengangkat kepala.
Hyunrim mengambil pulpennya dan mulai menuliskan beberapa poin dari buku yang sudah ia baca. Ia masih menunggu jawaban dari Gyehyeon. Namun, sudah beberapa saat berlalu dan pemuda di hadapannya itu belum melontarkan jawaban apa pun.
"Bagaimana?"
"Ah, aku akan segera menyelesaikannya," jawab Gyehyeon cepat. Sementara itu, Hyunrim hanya mampu tertawa kecil melihat tingkah temannya itu.
"Kenapa tertawa?"
"Kau lucu sekali. Kau terlihat seperti tengah takut." Hyunrim tertawa sebentar. "Tenang saja aku tak akan memarahimu."
Aku jatuh hati padamu. Ah, andai saja aku berani mengungkapkannya sekarang padamu. Namun, aku belum siap untuk patah hati, batin Gyehyeon sebelum akhirnya kembali membaca bukunya.
Look at me here, let's be together
The all day and tomorrow
Don't worry, I'll just look at you
Baby I need your love
"Maafkan aku terlambat. Ada hal yang harus kuselesaikan dulu," kata Sungjun begitu tiba di rumah Gyehyeon. Pemuda itu lantas duduk dan mengeluarkan buku dan alat tulis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love It
FanfictionGyehyeon jatuh cinta dengan teman sekelasnya, Hyunrim. Waktu telah banyak berlalu ia habiskan untuk memperhatikan gadis itu. Dan ia dihadapkan pada pemandangan bahwa gadis itu dekat dengan beberapa laki-laki. Hal itu membuatnya tak berani mengungkap...