(Your name) tidak pernah merasa serisih ini dengan kekasihnya. Pasalnya sejak beberapa menit yang lalu Ryouta tak pernah absen mengikutinya dari belakang. Kemanapun gadis itu menuju, Ryouta selalu saja berada di sana ketika (Your name) menengokkan kepala.
Kemanapun.
Ke halaman belakang, ke teras depan, ke dapur, ke ruang makan, bahkan ke kamar.
Butuh kesabaran tingkat tinggi bagi (Your name) untuk tidak saat itu juga mengambil tali tampar dan mengikat kekasihnya pada tiang listrik di pinggir jalan.
Helaan nafas kesal terdengar seiring langkah kaki (Your name) yang dihentikan.
"Ryouta, tidak bisakah kau berhenti mengikutiku?"
"Tidak," jawaban polos dari pemuda pirang di hadapannya membuat (Your name) mulai naik pitam.
"Dan mengapakah itu?"
"Kamu itu tidak bisa dihindari, (Your name)cchi. Terlalu menawan. Sulit ditolak!"
Hening.
Kalimat manis dibalut senyuman menawan seorang pemuda tampan bernama Kise Ryouta dengan mudahnya meredam amarah kekasihnya yang mulai membara. Raut kesal yang tadinya begitu jelas kentara kini tergantikan oleh ekspresi malu beserta rona merah yang menghiasi pipinya.
Meskipun hanya untuk sekian detik sebelum (Your name) dengan entengnya mempertemukan telapak tangannya dengan bahu Ryouta dalam sebuah tepukan keras—yang dapat dipastikan nanti akan meninggalkan bekas kemerahan.
"Tapi tidak sampai ke dalam kamar mandi juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHABET (Kise x Reader)[√]
FanficSebuah kumpulan kepingan-kepingan kisah antara dirimu dengan sang pemuda pemilik surai sewarna cahaya mentari, Kise Ryouta. . Kuroko no Basket © Fujimaki Tadatoshi ALPHABET © @hypochondria_