~ Aku dihidupkan untuk sebuah perjuangan bukan untuk permainan, karna keajaiban adalah kata lain dari sebuah kerja keras ~
-FAZHA-Setelah penerimaan nomor ujian yang dibagikan sabtu kemaren, memperjelas bahwa senin mendatang ujian tak bisa dielakkan lagi. Ujian dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh para siswa siswi memahami materi pembelajaran yang telah diajarkan oleh masing- masing guru pembimbing kepada siswa siswinya. Tak luput juga sebagai tempat saing yang sehat bagi para siswa siswi dalam mengejar masa depan yang telah disusun rapi oleh setiap insan.
Tepat hari ini yaitu menduduki hari minggu yang semestinya hari paling menyenangkan, dimana biasanya para remaja akan menghabiskan weekend dengan berbagai hal yang menyenangkan. Tapi tidak untuk minggu ini dari dimulai tadi malam para penggapai masa depan ini sibuk membolak balikkan buku serta beberapa diantara mereka berkomat kamit seperti berzikir yang tentu saja tidak berzikir. Hal ini tak luput karena mengingat besok adalah hari bertempur yang menegangkan.
Tak jauh halnya yang dirasakan oleh Fazha, diasrama hampir sebagian teman- temannya sibuk berkutat dengan benda persegi tersebut. Lain hal dengan dirinya, Fazha lebih suka bermain main disela sela belajarnya. Dia beranggapan belajar malam tadi telah cukup bagi dirinya untuk menempuh pertarungan esok hari. Dan dia beranggapan hari ini hanya perlu mengulang- ulangnya saja.
Tadi malampun Fazha hanya belajar setengah dari satu buku yang dipelajarinya padahal ujian besok hari ada 2 mata pelajaran dengan jeda hanya 15 menit. Padahal semalaman...Flashback on...
"Zha kmu ngc belajar, senin udah mulai ujian loh, kok kamu tenang- tenang aja?" tanya teman sekamarku. Ya dia sohibku, dia cuek tapi care sebenarnya dianya aja yang sering nutupin."Udah kok, kmu sendiri kenapa ngak belajar dari tadi aku liatin kamu baca novel aja, pake ditutupin segala lagi pake buku pelajaran" jawabku padanya yang dia sendiri tak jauh bedanya dengan diriku. Dia sohibku namanya Caramella yang biasa ku panggil mella. Mella pencinta novel tingkat dewa, banyangin aja dia mampu baca novel dalam sehari 3 novel sekaligus dalam ukuran novel yang tidak tipis. Mella juga suka nonton drakor, itulah sebabnya dia baperan bangat jadi cewek.
"Hehehehhhh,, aku udah baca stengah tadi zha, bosan aja ama nih buku ngac ada romantis- romantisnya" jawabnya sambil cengengesan yang telah tertangkap basah baca novel sambil ditutupi sama buku, maka jika ada yang lihat tidak maka sekilas seperti orang kutu buku.
"Dasar ngak tau diri, noh lihat diri dulu baru nyuruh- nyuruh orang, kebanyakan baca novel sih kamu mel sama nonton drakor yang ngak-ngak thu, otaknya miring dikit" sindirku padanya disertai tambolan bantal yang melayang padaku dengan mulusnya.
Ya aku sekamar dengan Mella dan dia udahku anggap sohib yang paling pengertian. Tapi ya tadi dia rada aneh..
Tak terasa candaanku dengan Mella mengundang kemarahan teman kamarku yang lain, mereka merasa terganggu dengan kekanak- kanakkan yang terjadi antaraku dan Mella. Karna peringatan yang ketiga telah melayang kepada kami, kami pun menghentikan permainan kami.5 menit kami diam, teman kamarku pun bertanya heran satu sama lain apa yang telah terjadi padaku dan Mella...
"Hani? Tumben tu bocah bedua diem, biasanya ngak bakalan diladenin juga kalo kita negur, kesampet apaan mareka atau jangan- jangan?..." tutur Fathin pada Hani yang tengah fokus pada buku berkotak kotak tersebut. Hani yang berada dikasur bawah masih satu set dengan ranjangkupun menoleh keatas. Ranjangbku bersebelahan dengan ranjang Mella. Hanipun melihat ranjang kami satu persatu.
"Ya iyalah mereka pada diam, noh lihat! Udah buat pulau besar mereka thu" tawa mereka sekamar, menertaeakan ku dan mella yang sudah terlelap.
Flashback off...
Fazha pov..
Waktu dzuhur datang menghampiri dengan himbauan azan yang menggelar diseluruh wilayah. Aku terbangun dari tidur panjangku yang dimulai dari setelah goro bersama tadi sampai waktu dzuhur datang, jika tidak dibangunkan Hani mungkin mimpiku akan tetap berlanjut."Zha bangun! Zha bangun! Udah dzuhur nih, yaelah molor mulu kamu, belajar enggak, apa coba yang mau kamu isi besok?, zha bangun!" Hani membangunkan ku dengan celotehannya yang khas ibuk- ibuk sedang memarahi anaknya.
"Iya aku udah bangun kok, ngak usah pake ceramah segala kali" jawabku dengan mata masih tertutup rapat seakan tak mau dibuka.
"Iya iya aja, itu mata kenapa belum melek juga,, udah sana ambil wudhu taik mata kamu thu, bikin ngak bisa melek, tu udah mau iqamah!" ku jawab dengan anggukan dan gerakan bangun tidur yang malas untuk beranjak dari benda empuk ini.
Hani emang begitu, dia suka mengingatkan temannya yang jika dia masih bisa diingatkan. Setelah menbangunkanku Hani pun juga membangunkan teman-teman sekamarku yang masih belum bangun dari tidurnya.Kulangkah kan kaki kekamar mandi untuk mengambil wudhu, setelahnya kulaksanakan kewajibanku melaksanakan sholat. Setelah sholat selesai niatku untuk menyambung tidur lagi, tapi diriku dihadang oleh Hani yang menyuruhku untuk belajar.
Uhhhhhh dasar Hani benar- benar...
Dan berakhir disinilah aku berkutat dengan buku yang tidak ada hiburan- hiburannya, tapi apalah dayaku. Ku baca selembar demi lembaran buku ini, tiba- tiba ada benda kecil, selembar note book dengan bertuliskan..Deg
"Zha? Semangat ujian :)" tulisnya disana, aku heran dan membatin "ini dari siapa?"
_______________________•_•__•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•_•__••_•_•__•_•
Hay readerssss
Segini dulu ya upnya...
Kira- kira itu dari siapa yahh🤔🤔
Tungguin selanjutnya yak...
Jangan bosan baca dan vote jugak yakkkk
Selamat berpuasa😇😇Salam Papao🤗🤗
4 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangkauan
RomanceKamu datang tanpa permisi, menetap tanpa izin, ku harap jangan pergi dengan sendiri. Diam- diam ku selipkan namamu disepertiga malamku. Kutak terlalu berharap karna ku yakin semua rencananya adalah yang terbaik. Perlahan- lahan aku merasa kau semaki...