Part 3

15 2 1
                                    

Keesokan harinya, di dalam kelas.

"Hey cowo gatau diuntung, apa maksud lo kemarin!? Langsung pergi gitu saja lagi, tidak bertanggung jawab banget si lo!!"

"Hey cewe aneh, nama gue Rey bukan cowo gatau diuntung"

"Bodo amat, siapa pun nama lo. Emang lo cowo gatau diuntung."

"Itu kan salah lo dan pacar lo juga. Suruh siapa ngejalanin motornya lambat banget kaya keong."

"Jangan asal ngomong ya lo.. Kita berdua tuh bukan pacaran"

"Ya terus apa kalo bukan pacar? Supir lo??"

"Makin ngelunjak ya lo"


Keributan antara gue dan cowo ngeselin itu pun diberhentikan oleh Bu Novi.

"Sudaah jangan bertengkar di sini. Naura dan Reynal, kalian ibu hukum hormat bendera sampai jam pelajaran ibu selesai."

"Lah bu, ko dihukum sih. Kan dia duluan bu yang mulai. Hukum saja dia bu"

"Hehh cewe aneh!! Apa maksud lo nyalahin gue gitu!? Orang-orang disini juga tau ko, lo duluan yang datang ngelabrak gue. Sudah bu, hukum saja cewe aneh ini. Saya ikhlas ko"

"Apaan sih. Tuh kan bu, dia nih ngajak ribut terus.."

"SUDAAAH CUKUUP!!! Apa kalian berdua mau hukuman yang baru??"

" Ee eengga bu, ga usah repot-repot. Baik kami akan menerima hukuman itu" aku membujuk Bu Novi agar hukuman kita berdua tidak ditambah.

°°°

Di sela-sela hukuman, kita berdua bertengkar lagi.

"Gara-gara lo siih, gue jadi harus kena hukuman kaya gini."

"Enak aja, kan lo duluan yang ngelabrak gue"

"Kan itu karna lo kemarin buat gara-gara"
"Sudah lah, gue cape ribut sama lo!"

Sudah sekitar 3 jam kita berdiri menghormat Bendera dengan cuaca yang sangat tidak bersahabat. Saat itu, matahari sedang bersemangat menyinari bumi. Ya, pada saat itu cuaca sangat panas terik.

Beberapa waktu kemudian, badanku terasa lemas, keadaan sekitarku seperti berputar. Dan "GELAP" aku pun tergeletak di lapangan.

°°°

Ketika aku terbangun, aku sudah ada di UKS. Disana aku ditemani oleh teman sebangku ku (Luna).

Pada saat itu, keadaanku masih lemas. Saat aku terbangun, Luna langsung menceritakan apa yang telah terjadi denganku.

Dan ternyata yang membawaku ke UKS dan menunggu ku selama jam pelajaran masih berlangsung adalah cowo rese itu. Disini aku mulai melihat sisi lain dari Rey.

"Luna.. Ini dimana?" Aku masih lemas dan setengah sadar.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu siuman juga Ra"

"Apa yang terjadi denganku Na?"

"Sepertinya saat kamu dihukum tadi, kamu kelelahan dan ga kuat dengan teriknya sinar matahari"

"Oh iya, aku baru ingat. Makasih ya Na, kamu dah mau bantu bawa aku ke UKS"

"Eh bukan aku Ra yang bawa kamu kesini?"

"Lahh kalo begitu siapa? Pa Guru??"

"Yang membawa kamu kesini adalah Rey"

"Apa!? Rey si cowo rese itu??"

"Iya benar.. Saat aku sampai disini, Rey  terlihat sangat khawatir karena kamu sudah 1 jam lebih tidak sadar-sadar. Bahkan, dia sampai menggenggam tanganmu erat-erat dan menggosokannya agar tanganmu menjadi hangat"

"Oh ya?? Masa sih?" Aku sambil melihat-lihat telapak tanganku.

"Iya Ra, aku serius. Rey yang membawamu kesini, dia menggendong kamu Ra!! Dan dia juga yang merawat kamu saat jam pelajaran masih berlangsung, saat aku belum datang kesini. Rey itu kaya pahlawan tau Ra.. Kayanyaa..."

"Kayanya apa Na?"

"Kayanyaa aku suka deh sama dia Ra.."

"Na kamu jangan aneh deh, masa kamu suka sama cowo yang modelannya kaya gitu sih!? Dia rese tauu!!"

"Iya aku tau, tapi menurutku itu hanya terlihat diluarnya saja. Tapii didalamnya, dia memiliki hati yang tulus. Unchh.. Inilah Ra, type cowo idaman ku"

"Ya kalo itu udah keputusanmu aku gabisa ngelak. Awas aja ya kalo kamu nyesel udah suka sama dia. Kalo aku sih amit-amit, liat muka dia aja udah enek"

"Sutt udah ahh.. Lupakan saja itu. Sekarang kita fokus saja sama kesehatan kamu Ra"

"Terus, ko kamu sendirian sih disini, dimana yang lainnya?"

"Tadi, Bu Novi hanya mengizinkan satu perwakilan untuk menemanimu disini. Jadi, yang lain tidak bisa ikut denganku kesini"

"Ouh, ya sudah deh tidak apa-apa"

°°°

Setelah Luna selesai menceritakan semuanyanya, Rey datang membawakan secangkir teh hangat dan sebungkus roti. Pada saat itu aku sedikit tersentuh dengan sikap dia. Tetapi itu berlangsung sangat singkat. Cowo nyebelin itu lanjut menyela ku.

"Heh cewe aneh, jangan GR ya lo. Gue cuma kasian aja sama cewe aneh yang tergeletak di lapangan. Untung gue cowo sejati, gue masih mau nolongin cewe aneh kaya lo"
"Dasar cewe lemah. Masa baru berdiri 3 jam aja udah pingsan sih!!"

Dihh cowo ini aneh banget sih bentar-bentar baik, beberapa saat kemudian ketus lagi. Dia kira 3 jam itu waktu yang sebentar apa!? Itu tuh waktu yang cukup lama.. Apa sih maunya dia!? Amit-amit deh gue kalo punya cowo kaya dia iihh..

Setelah mendengar ucapan Rey tadi, aku tidak jadi mengaguminya. Memang dia dasarnya nyebelin ya tetep nyebelin. Mungkin cewe-cewe juga gaada yang mau deket sama dia. Ehh kecuali Luna. Kenapa ya dia bisa suka sama cowo rese model begituan, apa jangan-jangan cowo rese itu sudah menghasut Luna??

Saat itu aku sedang tidak ingin bertengkar. Jadi aku memilih untuk diam saja walaupun di dalam hatiku panaas sekali ingin menentang ucapannya.

°°°

Setiap hari aku pasti saja bertemu dengan cowo ngeselin itu. Kenapa sih kita harus sekelas!? Aku serasa mau meledak setiap hari kalo ketemu dia.

Tiap hari pasti saja kita bertengkar apapun permasalahannya, besar atau kecil masalahnya. Dan anehnya, dalam pembelajaran kelompok, pastii saja kita sekelompok. Mungkin ini suatu karma bagi ku karena terlalu membencinya. Untung ada sahabat-sahabatku yang selalu menenangkanku.

360°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang