Saat ini adalah waktunya acara pencarian jejak. Tepat pukul 20.00 WIB, para peserta dikumpulkan di titik kumpul seperti pada saat datang.
Saat itu kami sudah berkumpul sesuai teamnya masing-masing. Para peserta diintruksikan untuk mengikuti petunjuk jejak yang sudah tersedia. Setelah itu, kami langsung berangkat.
Setiap team di intruksikan untuk jalan berpasangan. Dan saat itu, lagi-lagi aku berpasangan dengan cowo rese itu.
Kenapa sih, aku selalu bersama dengan cowo rese itu. Apa ada kutukan yang membuatku selalu bersama dia? Apa yang harus aku lakukan agar aku lepas dari dia.
Karena aku terlalu fokus memikirkan cowo rese itu, tanpa ku sadari aku terpisah dari teamku. Pada saat itu aku sendirian, tidak ada siapa-siapa, sepi, sunyi. AKU TAKUUUT..
Aku pun memberanikan diriku untuk mencari jalan pulang ke perkemahan. Tapi hal aneh terjadi. Aku sudah merasa berjalan saangaaat jauh, tapi mengapa aku masih di tempat yang sama. Aku pun istirahat sejenak di bawah pohon yang rindang dan aku pun tertidur.
Saat aku terbangun dari tidurku, aku mendengar suara beberapa orang memanggil namaku.
"Raraaa.. Nauraaa.. Raaa.."
"Tol....."
Ketika aku hendak berteriak minta tolong, tiba-tiba di dekatku ada seekor ular besar. Saat itu aku sangat ketakutan dan tidak tau mau berbuat apa. Bahkan aku sampai berfikir aku akan mati dimakan ular besar itu.
°°°
Saat keringat dingin telah membasahi tubuhku tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku. Ketika aku akan berteriak, orang itu langsung menutup mulutku.
Saat aku membuka mataku, jarak antara kita berdua hanya berjarak beberapa cm saja. Ternyata orang itu adalah si cowo rese itu.
Pada saat itu aku terlihat sangat ketakutan dan cemas. Rey langsung memegang tanganku dan mengusap-usap tanganku agar tanganku hangat. Dia juga memberiku makanan ringan dari dalam ranselnya.Duuuh, cowo rese ini kenapa sih deket banget sama gue!? Pliis jangan baper Ra, lo harus jaga perasaan Luna. Lagi pula dia bukan type lo Ra. Dia itu adalah musuh lo Ra.. Ingat itu. Tapi jujur, jantungku tidak bisa menahannya 'DAG DIG DUG'. Rasanya ingin pingsan gue.
SADAR RA, SADAAR!!!"Nih, lo makan dulu. Dari semalen lo belom makan kan."
Aku pun hanya terdiam melihat sikap dia. Saat ini sikap dia tiba-tiba menjadi baik, gatau habis keracunan atau kerasukan jin apa sampai-sampai dia bisa berubah gini.
"Lo gapapa kan?" Tanya Rey
"Iya, gue gapapa ko."
"Syukurlah, kenapa sih lo sampe bisa nyasar gini segala?"
"Saat itu gue ga sadar dan ga fokus liat tanda jejaknya"
"Emang lo mikirin apa sih sampe bisa hilang kesadaran lo?"
"Hmm.."
Duuh jawab apa nih gue, ga mungkin kan kalo gue ngomong yang sebenarnya. Mau ditaro dimana muka gue. Yang ada dia makin meremehkanku dan mungkin menertawakanku.
Saat itu aku sangat bungkam untuk menjelaskan semuanya, nanti Rey malah ngetawain aku lagi.
"Ngga ko gapapa. Gue cuma lagi ngantuk"
"Hahaa, dasar cewe aneh. Mangkannya kalo tidur jangan sambil jalan"
"Hehh enak aja lo ngomong gitu!"
"Emang kenyataannya gitu kan, hahaa"
Setelah cape berdebat, kita pun pulang ke tempat perkemahan.
°°°
Aku dan Rey pun sampai di tempat perkemahan. Ketujuh sahabatku langsung menghampiriku.
"Raraaaa"
"Ra kita khawatir banget sama kamu"
"Iya, kamu kemana aja sih? Kenapa kamu bisa sampe ilang?"
Aku pun akhirnya menceritakan semuanya kepada sahabat-sahabatku
"Apa Ra?? Beneran dia yang nolong dan nyelamatin kamu?"
"Ganyangka aku cowo kaya Rey bisa punya perasaan juga ya"
"Tuuh kan Ra, Rey itu baik dan perhatian. Kan kan kan.."
"Ya tapi tetap saja sih dia rese, masa dia malah ngetawain aku"
"Lahh Na, lo kesambet apa!? Sampai-sampai lo ngebelain cowo itu." komen Nisa.
"Waaah jangan-jangaaan.." Muti mulai curiga.
Luna pun tersenyum malu
"Luna, kamu sehat?" Tanya ayu heran.
"Sudah lah Ra, yang penting kamu dah ada disini bareng kita" mengalihkan pertanyaan Ayu.
"Iya bener kata Luna. Ayo kita balik ke tenda"
°°°
Saat aku menuju tenda, Adit memanggilku
"Raraa.."
"Kamu gapapa kan, ga ada yang luka kan?? Maafkan aku ya Ra. Aku sudah gagal menjaga kamu" ujar ka Adit.
"Iya ka, Rara gapapa ko. Jangan ngomong seperti itu ka, kaka tetap menjadi pahlawan Rara ko" jawabku.
"Syukurlah kalo begitu. Kaka janji, akan lebih memerhatikan kamu Ra"
"Ga usah repot-repot ka, kaka fokus saja dengan agenda acara ini. Aku bisa jaga diri ko ka:)"
"GA, pokonya di acara ini kamu akan selalu kaka pantau. Kaka kan sudah janji sama mamah papah kamu. Dalam acara ini, kamu adalah tanggung jawab ku." ka Adit keukeuh dengan keputusannya untuk selalu menjaga ku.
"Hmm.. Iya deh ka. Trimakasih sebelumnya ya ka, atas perhatian kaka buat Rara"
~🌹~
Halo halo Gaiss..
Assalamu'alaikum manteman..
Ketemu lagi nih sama aku.
Maaf ya, aku baru update lagi.
Semoga temen² tetep stay disini ya hehee..Aku tetap terbuka untuk comment dan saran dari kalian.
Jangan lupa vote juga yaa Gaiss..
Trimakasih:))17 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
360°
Teen FictionKata orang, cinta itu indah. Tapi, definisi tersebut tidak dapat diterima oleh Rara. Trauma percintaannya itu sudah ada sejak lama. Cinta adalah suatu hal yang rumit baginya.